Chapter 6: Different destiny

145 21 1
                                    

𝘞𝘢𝘳𝘯𝘪𝘯𝘨:
𝘗𝘦𝘮𝘣𝘶𝘯𝘶𝘩𝘢𝘯

"Jeno! Dibelakang lu!" Jeno yang mendengar teriakan itu menoleh kebelakang dan melihat ada orang yang akan memukulnya. Dia pun mengambil pistolnya dan menembak orang itu sehingga orang itu mati dan tergeletak di lantai dikelilingi darahnya sendiri. Jeno terus memukul dan menembak orang-orang yang bertujuan untuk menyelakainya, tapi percuma, karena mereka tidak bisa menandingi Jeno.

"Bro, permatanya udah lu ambil?"

"Udah Hyung." Jawab Jeno kepada Doyoung. Doyoung pun tersenyum dan mengacak-acak rambut Jeno.

"Ish Hyung, rambut gua nanti berantakan.." Rengek Jeno. Doyoung yang mendengarnya merengek pun tertawa dan pergi menuju mobil, diikuti oleh Jeno. Mereka pun pulang ke rumah mereka yang besar itu.

"Eh hyung, Jen, dah balik ternyata. Gimana? Berhasil kagak?" Tanya Jaehyun saat Doyoung dan Jeno sudah sampai dirumah mereka. Jeno menunjukkan sebuah kotak kaca yang berisi permata tersebut kepada Jaehyun.

"Iya dong, Jeno gituloh." Katanya sambil menaik dan turunkan alisnya. Jaehyun mendengus diam-diam, tapi Jeno mendengarnya.

"Woi Hyung, gua denger ya." Jaehyun dan Doyoung pun tertawa dan pergi menuju kursi untuk duduk, Jeno mengikuti mereka dan duduk disebelah mereka. Doyoung melihat Jaehyun akan bermain play station mereka, dan berpikir bahwa Dia juga ingin bermain. Tapi ketika Dia ingin bermain bersama Jaehyun, Jaehyun menampar tangannya dan menatapnya dengan tatapan jorok.

"Mandi dulu sana. Lu bau." Katanya.

"Yeh, namanya juga abis bergerak. Emang kayak lu, cuman dirumah doang." Balas Doyoung. Jaehyun yang tidak terima perkataan Doyoung itu mengambil bantal dan melemparnya kepada Doyoung, tapi tidak kena karena Doyoung sudah berdiri dari kursi dan berlari ke kamarnya untuk mandi. Jaehyun pun duduk kembali untuk bermain, tapi Dia melihat Jeno yang masih duduk dikursi sambil memainkan hp nya.

𝘈𝘴𝘵𝘢𝘨𝘢, 𝘣𝘢𝘶 𝘬𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨𝘦𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘯𝘦𝘮𝘱𝘦𝘭 𝘥𝘪 𝘬𝘶𝘳𝘴𝘪. 𝘛𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘨𝘶𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘪𝘪𝘯?! 𝘪𝘩 𝘰𝘨𝘢𝘩.

"Jen! Lu juga mandi sana ah! Bauu!" Jeno yang mendengarnya berteriak pun langsung berdiri dan pergi ke kamarnya, karena tidak berani melawan Hyungnya yang galak itu.

"Ckckck, udah gede masih aja kayak anak kecil." Jaehyun menggeleng kepalanya sambil tersenyum dan melanjutkan permainannya.

"Hyungieeeeee..." Teriak seseorang dari pintu rumah tersebut. Jaehyun pun berdiri dan berjalan menuju pintu dan melihat Jaemin, Renjun dan Taeyong yang sedang melepas sepatunya. Jaehyun tersenyum dan melebarkan tangannya untuk memeluk Jaemin.

"Hyung, aku bau.." Tapi Jaehyun tetap saja memeluk Jaemin.

"Yaelah Hyung, kok dia dipeluk, giliran gua aja diusir." Kata Doyoung saat Dia melihat mereka berpelukan. Jaehyun yang mendengarnya melepas pelukan mereka dan mengulurkan lidahnya kepada Doyoung.

"Woi. Hati-hati, kalo Bos ngeliat gimana?" Tanya Taeyong setelah melihat kejadian yang berlangsung didepan matanya. Jaehyun menghembuskan nafasnya dan perlahan-lahan bergerak menjauh dari Jaemin.

"Ok. Mode cuek, on." Jaehyun menekan tombol imajinasi yang ada ditangannya dan seketika mata yang tadinya mengandung unsur kelembutan berubah menjadi mata yang tidak memiliki ekspresi apapun. Dia pun menoleh kepada sahabat-sahabatnya yang sekarang juga sudah sama sepertinya, berubah menjadi orang yang berbeda, dan mengisyaratkan mereka menggunakan kepalanya untuk mandi. Sahabat-sahabatnya yang mengerti maksudnya pun berjalan melewatinya.

Together || BTS × NCT × TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang