Chapter 5: The Reason

120 21 0
                                    

"Hey, bangun..." Taeyong berusaha membangunkan Renjun yang masih tertidur. Tapi percuma, Renjun masih saja menutup matanya. Taeyong pun mendapatkan ide untuk membangunkan Renjun. Dia mendekati kuping Renjun dan meniupnya, alhasil membuat Renjun kegelian dan terbangun.

"Hyunggggggg, aku masih mau tidur..." Keluhnya.

"Ini udah waktunya untuk bangun, nanti kalau kamu telat bangun dihukum loh, kamu mau dihukum emangnya?" Tanya Taeyong. Renjun pun langsung bangun dan menggelengkan kepalanya dengan agresif. Mereka ber-14 pun berdiri dan menunggu. Sekitar 30 menit terlewati, tapi orang itu masih belum datang. Mereka menunggu, menunggu dan menunggu, kaki mereka juga sudah mulai pegal, tapi tetap saja tidak ada tanda-tanda dari orang yang menahan mereka.

"Aneh. Biasanya kita tidak menunggu sampai selama ini..." Kata Soobin sambil melihat kearah pintu, tapi tetap saja tidak ada yang datang.

"Iya ya, bukannya biasa kita hanya menunggu 15 menit ya?" Tambah Yeonjun. Perkataannya membuat anak-anak baru itu kebingungan, katanya hanya 15 menit, tapi ini mungkin sudah 1 jam mereka berdiri.

"Mungkin hari ini Dia tidak datang?" Tanya Doyoung.

"Tapi orang itu selalu datang pagi-pagi untuk memastikan bahwa kami sudah terbangun. Bahkan Dia pernah datang sebelum kami sudah bangun..." Timpal Taehyun. Akhirnya mereka memutuskan untuk menunggu lagi. Jam demi jam terlewati, tapi tetap saja, pintu itu tidak terbuka dan tidak ada yang datang.

"Hyung, kaki aku sudah pegal...boleh duduk gak?" Keluh Haechan. Mark yang mendengarnya mengeluh pun berpikir sejenak.

"Iya Hyung, katanya mereka biasa hanya menunggu selama 15 menit. Tapi ini sudah lebih dari 3 jam dan Dia sama sekali belum datang. Kakiku juga sudah mulai pegal...kalau ternyata Dia memang tidak datang bagaimana? Apa kita akan berdiri seperti ini sampai malam?" Mereka semua pun memikirkan tentang perkataan Mark. Tapi, Yeonjun menggeleng dan berkata,

"Bisa saja Dia sengaja membuat kita menunggu, jadi ketika kita sudah capek dan duduk, Dia akan masuk dan menghukum kita." Mereka berpikir sekali lagi. Dan akhirnya mereka memutuskan untuk menunggu lagi.

"Sudah 6 jam kita berdiri, tapi Dia belum datang juga...." Ucap Soobin.

"Sudahlah, mungkin Dia memang tidak datang. Aku mau duduk, kalian mau duduk gak?" Kata Mark. Mereka pun mengangguk dan duduk, tapi Yeonjun tetap berdiri. Karena Dia melihat bahwa semua teman-temannya sudah duduk, akhirnya Yeonjun pun menyerah dan terpaksa duduk.

"Hey bin, aku takut nanti Dia tiba-tiba datang saat kita sedang duduk lalu Dia memukul kita semua. Apalagi mereka kan masih baru, mereka gatau Dia akan melakukan apa.." Bisiknya kepada Soobin. Soobin hanya mengangguk dan menatap anak-anak yang sekarang menjadi temannya itu. Dia melihat mereka bercanda-canda dan tertawa.

"Sepertinya mereka tidak memiliki kekhawatiran.." Gumamnya. Yeonjun yang mendengarnya mengangguk lalu mengubah posisi duduknya menjadi posisi tiduran dan menatap kearah plafon ruangan itu. Dia menaruh tangannya diatas matanya, dan mencoba untuk tertidur, tapi tidak bisa. Akhirnya Dia hanya menatap kosong plafon itu, tiba-tiba Dia menangis. Satu persatu air mata keluar dari matanya yang sekarang sudah tidak seindah dulu. Soobin yang berada disebelah Yeonjun kaget karena Yeonjun tiba-tiba menangis.

"Hyung, kenapa nangis?" Katanya dengan suara yang halus. Yeonjun pun duduk dan menghapus air matanya. Beomgyu yang mendengarnya menangis pun langsung memeluknya.

"A-aku cuma bingung ke-kenapa hidup kita begini... kenapa kita dikurung disini padahal seharusnya kita bisa menjalani hidup kita seperti anak seumuran kita yang lain.."

"Hyung...kita gabisa memprediksi masa depan hidup kita. Aku tahu fisik dan mental Yeonjun Hyung pasti sudah lelah, tapi jangan nyerah ya Hyung..Hyung boleh berteriak, boleh juga menangis. Tapi jangan menyerah ya? Karena kesakitan ini hanya sementara, tapi kalau kita menyerah, kesakitan ini akan bertahan selamanya. Aku juga capek, Aku juga ingin punya hidup yang lebih baik...tapi inilah kenyataannya. Memang terkadang kenyataan itu lebih menyakitkan daripada ekspektasi. Tapi Aku disini Hyung, kita semua disini untuk berjuang bersama Hyung..." Kata Soobin dengan senyumnya yang manis itu. Mereka berlima pun berpelukan bersama.

Together || BTS × NCT × TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang