luke & amy - 200

295 38 0
                                    

× Amy ×

"Sudah berapa kali aku katakan aku tidak peduli, Zenith?"

"Tapi, hemmings! Dengar dulu--"

"Tidak! Aku--"

"Dengarkan! Ku mohon, kau tidak tahu seberapa jauh diriku dari sana, Luke. Dan kau sangat yakin aku berada disana? Sudah aku katakan berapa kali kalau aku benar-benar jauh? Dan, apa? Kau mau menyusul aku? Meragukan, kau pasti--" Ku tatap layar laptopku, disana, ada wajah unyu Luke yang sedang kecewa.

Tiba-tiba dia tertawa lalu memasang wajah sangat-tidak-peduli-pada-apapun. "Aku tidak peduli." Katanya dengan nada bernyanyi, "Sejauh apa, sih? Kau di Afrika atau dimana? Eh, tapi, kan, hatimu selalu disini." Dia menujukkan dadanya, dan aku tertawa melihatnya.

"Bicara dengan siapa?" Tiba-tiba muncul Colsson dan ia langsung duduk disamping aku. "Colsson?!" Kata Luke kaget, Colsson tersenyum menatap kamera sementara Luke menggeleng-gelengkan kepalanya. "Astaga, kau makin jelek." Parah! Aku tertawa terbahak-bahak mendengarnya.

"Sialan, Luke bodoh, kau sangat culun." Luke memasang wajah ganas, sementara aku dan Colsson yang melihatnya tertawa. "Wahai Colsson, laki-laki yang mencuri pacarku, bisakah kau berjarak jauh dengan malaikat-ku?" Luke membuat kekacauan, astaga, aku tertawa terbahak-bahak!

"Dia kakakku, kau tahu, tidak?" Jawabku sementara wajah Luke berubah bete. "Tak peduli, intinya, dia pacarku!" Kata Luke dan Colsson tertawa, "Eh, Luke, carikan aku pacar!" Kata Colsson sementara Luke disana tertawa ngakak, "Apa yang lucu--"

"Tidak, hahaha. Tapi, oke! Kau mau gadis Australia?"

"Ya, aku mau!"

"Kenapa kau mau gadis Australia?" Luke bertanya, "Karena gadis Australia cantik-cantik?" Jawab Colsson dengan nada sedikit bertanya, "Bagaimana kau yakin kalau--" Luke terdiam, sementara Colsson tertawa pelan. "Karena Amy cantik. Pasti ada yang seperti dia, eh? Walau dia paling sempurna." Jawab Colsson sambil menatapku.

Sial.

"Sialan, jawabanmu benar. Aku berusaha menjebak pria bodoh!" Astaga Luke! Kenapa ia selalu hobi mengacaukan suasana saat bersama Colsson? "Aku malas ada Colsson-- maksudku, aku sangat ingin tidur." Astaga Luke, dia menyebalkan saat ada Colsson! "Sialan Luke! Amy, Dad dan Mom menunggumu dibawah,"

Aku mengangguk dan Colsson bangkit dan pergi. "Kalau begitu, selamat malam." Aku tersenyum tulus padanya dan dia tersenyum senang. Ah, rasanya semuanya sudah balik seperti dulu. Ingin rasanya memeluk Luke sambil mengacak-acak rambut kerennya itu.

Luke akhirnya mematikan video-nya, lalu aku mematikan laptopku. "Halo?" Terdengar suara Mom dari seberang, "Sayang, apa kabar?" Tanya Mom khawatir, "Aku sangat baik di Glasgow. Kalian?" Aku bertanya balik, "Glasgow menyenangkan, ya? Yah, kami sudah berada dirumah." Apa?

"Kalian sudah balik ke Australia? Glasgow sangat membuatku hangat," Jawabku dengan santai. "Ya, Dad ada panggilan penting. Dad merindukanmu, cepat pulang!" Aku tertawa mendengarnya. "Mampirlah kesini kalau ada waktu, Mom. Disini lebih inda dari Australia."

Mom menggerutu, "Eh, aku dipanggil Corliss. Aku cinta padamu, Mom. Katakan pada Dad aku butuh pelukan hangatnya, dan aku mencintainya." Telepon segera ku matikan karena Corliss dan Calvert sudah memanggilku terus-menerus. "Aku datang!" Teriakku. Yah, setiap minggu aku selalu cerita dengan Mom apa yang terjadi alam hidupku.

Semuanya, sudah ku ceritakan, dan ku rindu pelukan hangat Dad juga. Rindu saat-saat bersama Luke, dan CC, serta teman-teman idiotku. Tapi, ah, ada rasa yang ingin membuatku terus menetap disini dan tidak mau balik. Entah apapun itu, rasanya benar-benar aku tidak mau balik kesana.

Mungkin aku benar-benar butuh waktu, dan sekarang, aku dan Luke punya waktu untuk memperbaiki semuanya. Yah, senang rasanya-- "Amy Zenith! Kau masih disana?!" Astaga! Ternyata aku belum bergerak juga. "Maaf, aku datang!"

* * *

HAPPY 200!!! Salam kasih sayang dari LA!

GLASGOW :: l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang