22. Ayo Gelut

116 33 10
                                    

So-hyun dan Jaehyun memutuskan mencari Eunwoo. Mereka udah berjalan mengelilingi seluruh kompleks perumahan, tapi nihil.

"Kita harus kemana lagi?" Tanya So-hyun sambil membungkuk mengatur nafasnya.

Bukannya jawab, Jaehyun malah menatap cewek itu kasihan. "Cape ya? Duduk dulu sana."

So-hyun menurut.

"Bukan di jalan bego!" ucap Jaehyun kesal. Ia pun menyeret So-hyun agar duduk di pinggir trotoar.

Sedangkan So-hyun jadi senyum-senyum ga jelas. Maa dia perhatian banget, padahal sahabatnya lagi hilang. Please Jaehyun jangan kasih gue harapan.

Cewek itu tersadar dari lamunan lalu menggeplak pipinya. Yang berujung diusap-usap karena sakit.

"Jae."

"Hm."

"Kenapa orang tua Eunwoo cerai?"

"Mana gue tau. Tanya langsung sono sama anaknya."

"Yakali."

"Tapiーgue udah prediksi hal ini bakal
kejadian."

"Kok bisa?"

"Sejak perusahaan papanya Eunwoo berkembang pesat, mereka jadi ga akur. Makanya Eunwoo milih pindah rumah dan tinggal terpisah sama mereka."

"Tau dari mana?"

"Dia sendiri yang cerita."

"Eunwoo bisa cerita?"

"Bisa lah. Namanya juga manusia."

"Terus kenapa mereka ga akur?"

"Entah."

"Dih."

Jaehyun menghela napas kemudian ikut duduk di sebelah So-hyun.

"Dia banyak berubah semenjak itu."

"Emang dulu Eunwoo gimana?"

"Dingin sih, tapi ga terlalu."

"Oh."

"Meski dingin, dia aslinya ramah. Tapi itu dulu, sekarang mah cuek bener."

"Ga juga sih."

"Hm?"

"Kemarin pas tangan gue luka, dia nolongin gue. Bahkan pernah Eunwoo kasih gue es teh gratis."

"Serius?"

"Iya."

Jaehyun terdiam sebentar, lalu tiba-tiba melonjak senang. "Thanks Hyun. Berkat ngobrol sama lo, gue jadi tau di mana Eunwoo sekarang."

"Di mana?"

"Inget abang lo sembunyi waktu MOS? Gue yakin Eunwoo ada di gudang itu, tempat yang sepi dan menyeramkan."

"Masa?"

"Lah ga percaya. Terserah deh."

Akhirnya mereka mengambil motor lantas bergegas melesat menuju sekolah. Hari mulai sore. Beruntung sekolah belum tutup. Mereka berlarian melewati kelas-kelas yang telah kosong.

Saat membuka pintu gudang, tampak seorang cowok sedang menekuk lututnya di lantai pojok ruangan.

"Eunwoo!" Jae udah ngacir duluan ke sahabatnya.

Sementara So-hyun mematung melihat Eunwoo masih pake baju yang sama seperti kemarin. Jadi semalam dia nginep di sini? Gila emang.

"Woo ayo gelut! Dah lama nih ga nyalurin hobi." ajak Jaehyun.

Eunwoo mendongak.

Namun mendadak Jaehyun menarik kerah baju cowok itu sampe berdiri. Tanpa aba-aba Jaehyun meninju wajah sahabatnya. Eunwoo mengeluarkan seringai tajam lalu membalas tinju Jae dengan lebih keras.

So-hyun mendelik, cewek itu berlari ke tengah-tengah mereka.

"Kalian apa-apaan sih?!"

"Lo ga tau?" tanya Jaehyun bingung.

"Ga tau gimana. Jelas-jelas lo berdua
berantem!"

"Heh, cowok tuh nenangin pikiran dengan bertarung."

So-hyun diam.

"Okelah. Silahkan dilanjut gelutnya. Kalo bisa sampe babak belur biar masuk rumah sakit!"
ujarnya lantas berbalik meninggalkan mereka.

Dasar cowok-cowok alien!

^^

Cool Boy vs Tiger Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang