EPILOG : Perasaan itu

186 26 12
                                    

Ninja merah itu melaju kencang, menyalip tiga mobil sekaligus. Eunwoo tidak bisa fokus menyetir. Dia terus memikirkan So-hyun yang saat ini entah berada di mana bersama penjahat setan itu.

Eunwoo sampai di halaman gedung bekas pabrik. Garis polisi terpasang mengitari bangunan tersebut. Eunwoo merobeknya dan bergegas masuk ke dalam.

Cowok itu sama sekali tidak tau ke mana Hyungsik menculik mereka. Satu-satunya cara menemukan petunjuk adalah melalui gedung ini.

Eunwoo mengobrak-abrik meja Hyungsik. Lalu matanya menangkap tulisan di salah satu dokumen.

Soon in Texas.

Mata Eunwoo membesar. "Jangan bilangーluar negeri?!"

Cowok itu berlari keluar gedung lantas menaiki motornya. Eunwoo menyempatkan diri menelepon Jae.

"Kangen woo? Barusan kita telponー"

"Jae cepet hubungi polisi. Suruh mereka ke Bandara Nikai. So-hyun sama Sejeong dibawa Hyungsik ke sana!"

Eunwoo langsung memutuskan panggilan. Tak lama kemudian motor miliknya kembali melaju dengan kecepatan penuh.

Bandara Nikai merupakan bandara non pemerintah yang ada di kota. Pesawat pribadi siapapun bebas terbang dari situ.

Eunwoo yakin Hyungsik memiliki pesawat pribadi sebab dia telah menjadi buronan polisi. Tidak mungkin kan Hyungsik melarikan diri lewat bandara nasional.

Akhirnya motor Eunwoo tiba di lokasi. Ia segera menuju pesawat yang sebentar lagi lepas landas. Dapat Eunwoo lihat di kejauhan, Sejeong berontak melepaskan diri dari Hyungsik.

Berhasil.

Cewek itu berlari menjauh bersamaan pintu utama pesawat menutup secara otomatis.

"Sejeong! So-hyun mana?" tanya Eunwoo saat udah di dekat pesawat.

"Dia-masih di dalam huft. Buruan selamatkan dia!" Sejeong berusaha mengatur napasnya.

Eunwoo dengan sigap memanjat ke pintu bagasi yang ada celah terbuka. Detik berikutnya pesawat itu lepas landas.

Eunwoo susah payah masuk ke kabin pesawat. Eunwoo sungguh kaget ketika melihat Soohyang terkapar di lantai kabin, sepertinya telah dibunuh Hyungsik.

Sementara So-hyun duduk di salah satu kursi dengan mulut dan tangan terikat. Lalu terdengar suara tepukan dari depan Eunwoo.

"Wah.. aku tidak menyangka kau seberani ini Eunwoo." Hyungsik berjalan mendekat. Entah dari mana dia mengetahui nama Eunwoo.

Eunwoo menatapnya tajam. "Lepasin dia."

"Tenang kawan. Aku ingin bermain lebih dulu." Hyungsik tersenyum bengis lantas mengarahkan pistolnya ke kepala So-hyun. Eunwoo terlonjak.

"Lo mau apa?!""

"Oh maafkan aku. Sekali kau bergerak, habislah cewek itu."

Eunwoo mengepalkan tangannya. Darahnya mendidih melihat So-hyun menjerit-jerit. Tidak terlalu jelas karena mulut So-hyun disumpal kain.

Tiba-tiba pesawat berguncang. Eunwoo memanfaatkan kesempatan ini untuk menyingkirkan pistol dari tangan Hyungsik.

Plang!

Pistolnya terjatuh di dekat So-hyun. Tanpa membuang waktu, Eunwoo segera menghabisi Hyungsik. Dia meninju lelaki itu bertubi-tubi sampai jatuh terjembab di lantai.

Setelahnya Eunwoo menghampiri So-hyun dan melepas ikatan cewek tersebut. So-hyun mendelik, tangannya lincah mengambil pistol dan...

"Eunwoo minggir!"

DOR DOR!

Hyungsik tumbang. So-hyun baru saja menembaknya tatkala lelaki itu bangkit hendak memukul Eunwoo dari belakang. So-hyun menutup mulutnya. Air mata perlahan menetes mengalir di pipi.

"Eunwoo.."

Eunwoo langsung mendekap gadis itu erat.
"Gue di sini."

So-hyun terisak di dada bidang Eunwoo. Dia sangat takut tadi. Beruntung Eunwoo datang menyelamatkannya.

Eunwoo membelai rambut So-hyun.
"Maaf."

Mereka tetap di posisi itu selama beberapa menit. Kemudian goncangan kembali terjadi. Kali ini lebih keras. Mereka buru-buru menuju kokpit.

"Di mana pilotnya?" tanya Eunwoo panik.

"Pi-lotnya Hyungsik." balas So-hyun. Raut wajahnya kembali tegang.

Eunwoo memperhatikan sekeliling. Dia paham pesawat ini menggunakan kendali otomatis. Sayangnya Eunwoo tidak tau harus menekan tombol apa untuk menghentikan guncangan pesawat.

Tiba-tiba terdengar bunyi mendesing dan lampu di ruangan itu berkedap-kedip. Jantung Eunwoo bagai keluar dari tempatnya ketika melihat beberapa mesin terbakar di layar. Disusul ketinggian pesawat yang terus berkurang.

"So-hyun."

Eunwoo menatap lekat cewek itu.

"Kita akan jatuh."

Kalimat Eunwoo sukses membuat So-hyun mematung. Wajahnya pias. "Te-terus b-bagaimana?"

Eunwoo tidak menjawab, justru meraih tangan So-hyun yang gemetar. Menggenggamnya. Air mata So-hyun menetes kembali. Lalu cowok itu mengusapnya lembut.

20 detik

"Ada yang pengin gue omongin." ucap Eunwoo pelan.

So-hyun menangis sesenggukan.

"Gue suka sama lo."

So-hyun terkejut. Dia perlahan mengangkat kepalanya, memberanikan diri menatap Eunwoo yang tersenyum getir.

"Kenapa?" tanya So-hyun.

15 detik

"Ga tau, perasaan ini dateng sendiri," Eunwoo menyingkirkan anak rambut So-hyun yang menutupi dahi. "Bodohnya, gue baru mengakui sekarang."

Pertahanan So-hyun roboh. Dia kembali terisak memeluk Eunwoo. Cowok itu pun membalasnya, menepuk-nepuk punggung So-hyun agar tenang.

"Gue .. gue juga Woo."

10 detik.

"Ayo pacaran." ajak Eunwoo. "Meski nanti bukan di dunia nyata."

Air mata So-hyun mengalir deras. Dia tidak sanggup mengatakan apapun sekarang.

"Tau ga, gue bahagia ketemu sama lo. Sayang cuma sebentar. It's okay, setidaknya kita bisa bersama di detik terakhir ini." Satu bulir air mata ikut jatuh di pipi Eunwoo.

5 detik

Eunwoo mendekatkan wajahnya ke wajah So-hyun. Sehingga cewek itu dapat merasakan hembusan nafas Eunwoo.

Cup

Itu adalah first kiss mereka sekaligus untuk terakhir kalinya.

0 detik

BUM!

Pesawat tersebut jatuh meluncur ke tengah samudra.

The End

(/•<>•\)

Yeay akhirnya cerita ini tamat jugaa

Hahaha author ikutan nyesek kisah mereka berakhir tragis.

Btw endingnya author terinspirasi dari cerita romeo juliet, suka aja gitu sama nasib akhir couple nya😭

Dan jangan lupa beri kesan kalian selama membaca cerita ini. Kritik dan saran juga boleh.

Makasih juga buat readers yang udah baca sampai tamat, nih author kasih love banyak²❤❤❤

Okay segitu dulu

See u in the next story

Selasa, 2 Februari 2021

Cool Boy vs Tiger Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang