35. Cemburu

118 29 14
                                    

So-hyun bolak balik memandangi pintu kelas. Pasalnya bel masuk sebentar lagi berbunyi tetapi Eunwoo belum juga datang.

Pagi tadi dia tidak berangkat bareng cowok itu karena orang tuanya pengin So-hyun berangkat sama mereka. Terpaksalah So-hyun mengiyakan.

"So-hyun." panggil Arin.

"Hm?"

"Lo dengerin gue ga sih?"

"Engga."

"Astaga!" Arin menepuk jidatnya.

"Biasalah lagi rindu seseorang." sindir Jaehyun. So-hyun melotot lantas berpaling ke temen duduknya.

"Rin, lo mau tau kejadian kemarin?"

Arin mengangguk semangat. So-hyun mulai menceritakan apa yang terjadi. Sedangkan Jae sengaja mencondongkan tubuhnya agar bisa menguping cerita So-hyun. Dasar.

Selama pelajaran berlangsung, So-hyun tidak bisa fokus. Apa lagi kalo bukan mikirin si manusia es.

Hingga istirahat, Eunwoo belum menampakkan batang hidungnya. So-hyun berjalan ke luar kelas, berpisah dengan Arin dan Jae. Dirinya sedang tidak ingin ke kantin.

Saat melewati lapangan, So-hyun melihat sosok yang tidak asing. Itu Eunwoo. Dia sedang berlari mengelilingi lapangan. So-hyun pun mempercepat langkahnya menghampiri cowok itu.

"Woo!" panggil So-hyun.

Lari Eunwoo terhenti. Eunwoo menoleh ke sumber suara.

"So-hyun?"

"Lo kenapa? Dihukum?" tanya So-hyun begitu tiba disampingnya.

"Hm."

"Kok bisa?"

"Gue kesiangan."

So-hyun geleng-geleng kepala. "Lo pasti begadang. Ngaku!"

"Buat apa begadang? Buang-buang waktu."

Eunwoo memutuskan untuk lanjut berlari. Namun kali ini diikutin So-hyun. Alhasil cowok itu sedikit memelankan lajunya.

"Ngapain ngikut?"

"Nemenin Eunwoo." So-hyun mengusap dahinya yang mulai berkeringat.

"Gue ga minta."

"Iya tau."

"Kalo tau, berhenti."

"Dingin banget sih. Padahal niat gue kan baik."

So-hyun berhenti seraya mengerucutkan bibir sebal. Nyatanya Eunwoo melakukan hal yang sama.

"Jangan gitu." ujar Eunwoo.

"Apa?"

Eunwoo mencubit kedua pipi So-hyun lalu mengapitnya. "Ntar gue gemes gimana." lanjut cowok itu mengeluarkan senyum mematikan.

Pipi So-hyun bersemu merah. "Eunwoo ih!"

So-hyun menutup muka pake telapak tangannya karena malu. Eunwoo tertawa geli. Kemudian Eunwoo mengeluarkan kuncir rambut yang sempet dia beli di jalan. Cowok itu pun mengikat rambut So-hyun.

"Lain kali dikuncir aja. Biar ga panas."

So-hyun melebarkan senyumnya. Jantung dia terus menggila akibat cowok tersebut. Terlebih saat Eunwoo mengendus rambut So-hyun yang beraroma stroberi.

Eunwoo mengenggam tangan So-hyun dan menariknya untuk berlari bersama.

Banyak pasang mata melihat ke arah mereka, tapi Eunwoo ga peduli. Lain halnya dengan So-hyun yang mati-matian menahan agar tidak menjerit senang.

Setelah 3 putaran, dua sejoli itu duduk di pinggir lapangan. Nafas So-hyun terengah-engah.

"Tunggu sini." Cowok itu bangkit lantas berjalan ke kantin membeli minuman.

Tak lama, 2 botol air mineral sudah ada ditangan Eunwoo. Namun ketika sampai di tempat semula, pemandangannya bikin hati dia membara.

Bagaimana tidak? So-hyun lagi menenggak minuman bersama Jae disebelahnya yang sibuk mengipasi cewek itu. So-hyun menyadari keberadaan Eunwoo.

"Woo maaf gue minum duluan, haus banget." jelas So-hyun.

Eunwoo menghembuskan nafas.
"Gue ke kelas." ucapnya lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Jaehyun tersenyum penuh arti. Rencananya sejauh ini berjalan mulus. Sementara So-hyun jadi merasa ga enak.

"Jangan jangan Eunwoo marah?" tebak cewek itu.

"Ck bukan marah, tapi cemburu."

**

Sewaktu berjalan menuju kelas, Eunwoo berpapasan dengan cewek kelas lain.

"Lo Eunwoo kan?" tanyanya.

"Hm."

"Kenalin, gue Mina X IPA 3." Cewek bernama Mina mengulurkan tangan, sayangnya tidak dibalas Eunwoo. Jadilah dia kikuk menarik kembali uluran tersebut.

"Eunwoo mau ke kelas?"

"Iya."

"Oh oke, gue juga. Dah.."

"Tunggu,"

Mina pun membalikkan badan bingung. "Ada apa?"

"Buat lo. Gue beli kebanyakan." Eunwoo memberikan air mineral itu kepadanya. Tetapi botol itu langsung diambil So-hyun yang tiba-tiba muncul di antara mereka.

"Eh itu punya gue." protes Mina berusaha merebut kembali minumannya.

So-hyun menatap Mina tidak suka.
"Eunwoo beli ini buat gue."

"Emang iya woo?" tanya Mina memastikan.

Eunwoo merampas botol itu dari tangan So-hyun dan menatapnya tajam. "Awalnya gitu. Tapi lo malah nerima minuman dari Jae."

Eunwoo menyerahkan botolnya ke Mina yang langsung disambar cewek itu. Mina bergegas pergi ke kelasnya tak lupa mengucapkan terima kasih. Menyisakan keduanya di koridor.

So-hyun balas menatap Eunwoo. "Lo kenapa sih? Sensi banget jadi orang. Dibilang gue tadi kehausan."

"Terus kenapa marah? Maksud lo apa ngerebut minuman yang gue kasih ke dia?"

So-hyun terdiam.

"See? Lo bahkan ga bisa jawab pertanyaan gue." Eunwoo tertawa sinis. "Lo gaada bedanya sama cewek lain. Menuduh orang tanpa bukti, cih!"

Setelah mengatakan hal itu, Eunwoo melangkah meninggalkan So-hyun sendirian. Mata cewek itu mulai berair. Entah kenapa dadanya sungguh sesak mendengar kata-kata Eunwoo.

So-hyun berlari menuju arah yang berlawanan dengan kelasnya. Air matanya terus berjatuhan. Dan dia tidak tau harus ke mana saat ini. So-hyun hanya ingin pergi ke tempat dimana tak ada seorang pun agar dia bisa menumpahkan air matanya dengan bebas.

^^

Cool Boy vs Tiger Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang