2- Oliver

1.2K 135 27
                                    

___$__$

Oikawa mengakhiri lagunya dengan menciptakan nada yang terdengar panjang, nafasnya sedikit terengah lalu dirinya menyeka beberapa tetes keringat yang turun ke wajahnya.

"Deuh panas juga siang-siang pake baju begini." Gumam Oikawa seraya menaruh biola kesayangannya kembali di atas meja.

"Oikawa-sama." Ushijima kembali memanggil Oikawa dirinya pun seperti membawa segelas es jeruk.

Oikawa terlihat senang sumringah melihat es jeruk tersebut, Oikawa tak perlu kesana hanya dengan kode raut wajah Ushijima yang datang menghampiri lalu menyerahkan es jeruk itu pada Oikawa.

"Permainan yang bagus Oikawa-sama." Puji Ushijima masih memperhatikan Oikawa yang minum es jeruknya dengan tergesa-gesa.

Ketika dahaganya telah puas Oikawa memberikan gelas itu kembali pada Ushijima, "Emang ya cuman Wakatoshi yang paling peka." Ujar Oikawa seraya merapikan pakaiannya.

Ushijima balas tersenyum, "Sudah kewajiban saya untuk melayani anda."

"Sebenernya gausah formal-formal Toshi agak gimana gue dengernya, terus gimana rencana kita lancar kan?" Tanya Oikawa sambil berjalan mengitari meja coklat kemudian membuka sebuah laci.

"Tentu saja semuanya berjalan lancar sesuai rencana yang anda susun Oikawa-sama." Jawab Ushijima.

Oikawa mengeluarkan sebuah papan permainan lalu meletakannya diatas meja, "Yaudah kalau gitu sini temenin gue main catur."

___$__ Di sisi lain __$___

Seorang pria bersurai hitam jabrik | Kuroo sedang memilah beberapa senjata api yang tergeletak berserakan di atas meja, di waktu yang sama pria bersurai kuning campuran | Kenma menyerahkan satu senapan pada Kuroo.

"Yang ini udah selesai ku atur, cadangan peluru udah kukasih kan kemarin." Ucap Kenma sambil menyerahkan sniper tersebut pada Kuroo.

Kuroo tersenyum sekilas kemudian menerima sniper itu dan melihat dari segala arah sisi, satu siulan panjang dikeluarkan Kuroo lalu ia mengusap pelan rambut Kenma.

"Cakep nih snipernya udah deh gue pergi dulu bentar lagi waktunya rencana dimulai." -Kuroo

Kenma seketika mengecek telinganya ternyata ada headseat yang menghubungkan dirinya dengan Akaashi, Kuroo juga ikut mengecek.

"Kenma, Kuroo, cctv gedung 1 udah kuambil alih." -Akaashi

"Akaashi cctv jalan gimana?" Tanya Kuroo berbicara melalui headseat tersebut.

"Udah." Jawab Akaashi.

"Gue jalan sekarang di deket target ada gedung tinggi kan?" Tanya Kuroo kembali.

"Ada." -Akaashi

"Oke tolong tunjukin arahnya Akaashi." Ujar Kuroo sambil membawa senjatanya pergi keluar lewat jendela.

Skill lain Kuroo Tetsurou - jago parkour itu menguntungkan dirinya sebagai seorang sniper yang akan membidik target dari gedung tinggi.

"Hati-hati Kuroo." Gumam Kenma, dirinya lalu kembali fokus dengan sebuah benda yang ada di mejanya.

Kuroo berlari kemudian melompat dari gedung ke gedung mencari tempat yang sesuai, Akaashi membantu mengarahkan jalan sambil mememerhatikan cctv jalan.


____Oikawa POV___


"Yeay menang lagi ayuk lanjut ronde berikutnya." Ucap Oikawa dengan senang, ia dan Ushijima duduk berhadapan sambil memainkan catur yang ada di meja.

"Kelihatannya memang saya takkan bisa menang melawan anda Oikawa-sama." Ujar Ushijima.

Oikawa mengatur bidik caturnya kembali ke posisi semula, "Barangkali selanjutnya lo bisa menang kan siapa tau aja."

Ushijima tersenyum, "Iya mungkin saja suatu saat nanti saya bisa mengalahkan anda."

"Hm.. Oikawa-sama, masalah rencana kita apa tak terlalu berlebihan menggunakan peledak?" Tanya Ushijima.

Oikawa baru selesai menyusun bidak caturnya, "Ayolah kita harus nikmati hidup selagi bisa kan, lalu setidaknya kita juga harus penuhi tujuan kita." Jawab Oikawa lalu menjalankan satu pion catur.

"Sekalian kita juga mau mereview produk baru buatan dek Kenma." Tambah Oikawa.


___$__ Kuroo POV_$__

Setelah melompati beberapa gedung Kuroo akhirnya bisa menemukan tempat yang tepat, Kuroo segera mengarahkan bidikkannya ke jalan.

"Gue udah siap di posisi." Ucap Kuroo melalui headseatnya.

Di waktu yang sama ternyata daritadi Oikawa juga mendengarkan mereka melalui headseat penghubung juga, "Mulai aja Kuroo ga perlu ragu singkirin semua yang jadi penghalang." Ujar Oikawa.

"Pemimpin sableng pas mau bagian seru baru nongol." Gumam Kuroo.

"Ih Kuroo gue denger ya-"

"La la la aku anak gembala." Kuroo seakan memotong tak ingin mendengar omelan Oikawa.

Di waktu yang sama Kuroo mengambil sebuah granat di sakunya lalu menarik ujungnya menggunakkan gigi kemudian melemparnya ke sebuah atas gedung.

Konfirmasi target 'Bank Oliver' - gedung 1

Beberapa detik kemudian, DUARR.. granat meledak di bagian luar bank tersebut.

"Dari cctv jalan yang ku pantau luaran bank terkena ledakan granat, kerusakan yang timbul dinding luar sedikit hancur. Kemudian dari cctv bagian dalam semua orang keliatan panik berhamburan keluar mencari pertolongan, dari sambungan telepon ada yang memanggil polisi." -Akaashi

"10 menit sampai polisi pusat tiba, Kuroo lo tau kan apa yang harus dilakuin." -Oikawa

"Paham." Jawab Kuroo seraya membidikkan arah snipernya ke beberapa arah.

"Oke Kenma nyalain sekarang." Perintah Oikawa.

"Hm." Kenma hanya berdehem lalu mengatur beberapa alat yang ada dihadapannya.

DUARR.. ledakan kedua tedengar dalam bank.

"Brangkas bank udah ku ledakin." -Kenma

Oikawa tersenyum penuh kemenangan, "Giliran tim pemungut ambil semua uang yang ada dalam brangkas."

"Jahat banget ya anjir dikatain tim pemungut." Ucap Kuroo sambil tertawa sedikit.

Akaashi yang daritadi sibuk memperhatikan cctv jalan seperti menangkap sesuatu, "Kuroo barat daya arah jam 12 polisi yang berpatroli di kawasan sekitar mulai mendekati bank."

"Oh giliran gue." Kuroo segera mengarahkan bidikannya ke arah yang disebutkan Akaashi, terlihat ada 2 polisi yang sedang berpatroli di kawasan sekitar berlari mendekati bank.

"Nyawa kalian sekarang di tangan gue." -Kuroo

DOR

TBC oce

GODIMENTO || IwaOi - HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang