Hei sy mau minta maaf karna up lanjutan yang sangat lama. Maaf kalau bikin kecewa karna digantung, ada yang nunggu ya ..
Makasih banyak dah mau nungguin. Waktu itu ada niat mau berhenti. Tapi ngga jadi sekarang tetep lanjut moga bisa sampai tamat.
Mungkin penebusan ga seberapa tapi hari ini triple up
____________________________________
Kematian ibunda Oikawa masih diselidiki sendiri. Dugaan kuat tersorot pada 'Rebecca' pelayan yang sering memasak makanan khusus pintaan ibu Oikawa. Trakhir kali Rebecca berhenti bekerja lumayan cukup lama.
Meski begitu Oikawa tak ingin asal ambil keputusan. Yang pertama Oikawa memutuskan untuk mengunjungi beberapa orang untuk mendapat petunjuk lebih.
1. Tuan Watson si tukang kebun yang suka memberi oleh-oleh dari kampung halamannya.
Pada waktu itu Oikawa pernah bertanya pada Ushijima. "Makanan apa yang ibu makan sebelum dia meninggal?"
Jawabannya, manisan yang diberikan Tuan Watson dan makanan khusus pesanan ibunda Oikawa yang dimasak oleh mantan pelayan Rebecca. Meski Rebecca lumayan lama berhenti bekerja ibunda Oikawa masih sering memesan makanan khusus pada Rebecca, seperti yang dibilang pada awal karna hanya Rebecca yang bisa memasaknya.
Oikawa terlebih dahulu mengunjungi kediaman Tuan Watson. Rumah yang sederhana dan terawat, banyak bunga indah yang menghias sekeliling. Sudah pasti Oikawa akan disambut sangat baik disana.
Ditemani dengan Ushijima, Oikawa sedikit berkeliling melihat foto keluarga yang dipajang di dinding rumah tersebut.
"Ada keperluan apa kau kemari tuan muda?" Tanya Watson pada Oikawa.
Oikawa diam sejenak memperhatikan beberapa koleksi patung kayu di salah satu meja. "Hanya berkunjung Tuan Watson, apakah tak boleh?"
"Oh tentu saja boleh tuan muda, jika kau ingin sesuatu katakan saja padaku." Watson memang dikenal sangat sopan.
"Kau suka sekali berpergian ya Tuan Watson dan memberi kita oleh-oleh termasuk manisan kesukaan ibuku." Ujar Oikawa.
"Aku harus selalu mengunjungi orang tuaku tuan muda, termasuk ayahku karna beliau sedang sakit sekarang. kemarin baru saja aku pergi menjenguknya dan membawa beberapa manisan." Balas Watson sambil mengambil sebuah kotak yang berisi manisan buah tangan bawaannya.
Di hadapan Oikawa kotak tersebut dibuka. Isinya berupa manisan yang dibungkus kertas warna-warni. Oikawa mengambilnya satu, membuka, dan memakannya.
"Apa kau tau tuan muda, ini tentang nona Rebecca semenjak kepergian orang tuamu kudengar dia menikahi seorang pengusaha kain." Ujar Watson.
Pembicaraan yang semakin menarik karna topik kali ini adalah Rebecca, wanita yang sempat dicurigai.
"Aku tak pernah melihatnya lagi, bagaimana kabarnya sekarang?" Tanya Oikawa.
"Aku juga jarang melihatnya tuan muda, kalau tidak salah sekarang dia membuka kedai makanan kecil." Jawab Watson.
Tuan Watson tergolong orang yang cukup banyak bicara, dia bicara tentang keluarga maupun pelayan lain. Manisan tadi yang biasa diberikan pada ibu Oikawa, ketika Oikawa sendiri memakannya tidak ada keanehan yang terjadi.
Memang ada kemungkinan ditaruhnya racun tapi kembali lagi Oikawa tak ingin cepat ambil kesimpulan. Kemudian agar mendapat petunjuk lebih Oikawa pergi ke orang berikutnya.
"Sepertinya bukan Tuan Watson yang meracuni ibumu, Oikawa-sama." Ujar Ushijima.
"Bagaimana bisa kau begitu yakin?" Tanya Oikawa memastikan.
"Meski dia suka izin tapi kelihatannya dia baik, sopan, dan sangat peduli dengan orang lain."
"Wakatoshi dengerin ya, kita ga bisa nebak perilaku seseorang hanya karna menilai dari tampilan luar. Namun meski begitu kurasa ngga ada salahnya juga menaruh sedikit kepercayaan pada Tuan Watson, sekarang kita ke orang selanjutnya untuk mendapat pentunjuk lebih." Balas Oikawa.
"Lagian kita ga punya saksi mata ataupun bukti jadi agak susah menebak pelaku."Orang berikutnya, 2. Tuan Jefri, pelayan pribadi yang selalu menemani ibu sang pemilik rumah.
Rumah tuan Jefri lumayan besar. Oikawa mengetuk pintu depan dengan sangat sopan ditemani Ushijima. Beberapa menit berlalu, tak ada satupun yang menjawab atau membukakan pintu.
"Apa tak ada orang di rumah ya."
Kebetulan ada tetangga mereka yang sedang menyiram tanaman. Seorang lelaki berambut hitam seperti seumuran dengan Oikawa merawat tanaman dengan hati-hati.
"Rambut ayam." Panggil Oikawa.
Si surai hitam nampaknya agak kesal dipanggil seperti itu. "Siapa yang lo sebut rambut ayam hah?!" Balasnya dengan nada agak tinggi.
"Wakatoshi kayanya dia marah." Oikawa kelihatan ragu untuk memanggil lagi.
Ushijima menghela napas. "Lain kali jangan asal memanggil orang seperti itu Oikawa-sama."
"Maaf kami ingin menanyakan sesuatu." Ushijima berusaha menenangkan."Apaan?" Balas si surai hitam.
"Apa kau tau dimana Tuan Jefri berada?" Tanya Ushijima.
"Oh Tuan Jefri, dia selalu pergi ke makam, seminggu sekali, dia menitipkan kucingnya padaku." Jawab lelaki tersebut dari jauh memperhatikkam Oikawa.
"Ah baiklah kalau seperti itu, kita pamit, sampaikan salam kami pada Tuan Jefri." Ushijima mengakhiri, diikuti Oikawa mereka berniat pergi untuk mengunjungi orang selanjutnya.
"Tunggu." Lelaki surai hitam itu memanggil kembali. "Yang tadi manggil gue rambut ayam, nama lo siapa? Gue Kuroo, Kuroo Tetsurou."
"Eh?" Oikawa bingung menjawab sekilas menoleh pada Ushijima agar diwakilkan tapi Ushijima hanya tersenyum.
"Oikawa ..Tooru." jawab Oikawa.
"Tooru mau jadi pacar gue ga?" Tanya Kuroo secara tiba-tiba.
"EH?!!" Ushijima dan Oikawa sama-sama kaget. 'Kupikir dia tadi marah dipanggil rambut ayam kenapa sekarang malah ngajak pacaran?' Batin Oikawa.
"Kenapa anda ingin berpacaran dengan Oikawa-Sama?" Giliran Ushijima yang berbicara.
"Padahal gue tanya Tooru kok lo yang jawab." Balas Kuroo sambil berjalan mendekat ke arah Oikawa. Di satu sisi Ushijima menghalangi. Oikawa sendiri bingung dengan situasi sekarang.
"Jangan sentuh Oikawa-sama." Peringatan diberikan pada Ushijima.
"Ya elah lebay amat lo, cuman mau salaman doang. Emang lo pacarnya?" Balas Kuroo sambil menyeringai.
Ushijima dan Kuroo sekarang bertatapan. Dari Ushijima yang kelihatan sangat melindungi Oikawa dan Kuroo yang menatapnya seakan menantang.
Oikawa berdehem. "Kalau cuman salaman aja gapapa Wakatoshi."
Ushijima mengerti, saat itu juga Kuroo dan Oikawa bersalaman. "Sering main kesini ya-" Oikawa tadinya masih biasa saja dan tiba-tiba Kuroo menarik tangan Oikawa membuatnya mendekat dan Kuroo memberikan kecupan pada pipi oikawa.
"Sering main kesini ya sayang." -Kuroo
Ushijima tak bisa tinggal diam langsung menjauhkan Kuroo. "Lo kenapa dah? Cemburu?" Ucap Kuroo.
Oikawa masih loading sedangkan Ushijima sepertinya merasa cukup marah dan kesal. Dan itulah awal pertama kali Oikawa bertemu dengan Kuroo yang dikenal sebagai sniper dalam organisasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GODIMENTO || IwaOi - Hiatus
FanfikceWARN : HARSH WORD - NSFW⚠️🔞 ⚠️ OOC Godimento sebuah organisasi yang saat ini sedang marak dibicarakan serta diincar pihak keadilan. Sesuai namanya yang berarti 'kenikmatan' mereka menjalankan organisasi sesuai dengan kesenangan mere...