7 - Ungkap(2)

730 99 10
                                    

-Masih di mansion-

Atsumu kebingungan dengan rujukan 'Kode Morse' tapi jika dipikir masuk akal juga garis sayatan dan juga lingkaran kecil bekas tembakan peluru. KitaShin masih agak terlihat tenang menanggapi ini. Jarinya dimainkan melingkar di permukaan cangkir matanya melihat ke bawah tapi bisa dilihat jelas bahwa pikirannya saat ini sedang bekerja. Mencoba mengungkap serta merangkai tiap kejadian satu persatu.

"Apakah kau punya foto jejak tersebut? Dari tiap bank bisakah kau mengurutkannya dan tunjukan fotonya padaku?" Ucap KitaShin.

Atsumu mengangguk kemudian mencari foto tersebut lewat ponsel pintarnya. Layar yang menampilkan beberapa foto jejak lalu ditunjukkan pada KitaShin. KitaShin memperhatikan seksama bekas ledakan yang biasanya terlihat di dekat brangkas. Debu putih ataupun puing bangunan yang hancur sedikit terlihat berantakan. Namun Garis dan lingkaran kecil ini yang menjadi fokus utama KitaShin.

Atsumu pun ikut menjelaskan. "Tragedi Aster merupakan ledakan pusat bank pertama yang memakan banyak korban. Lalu mulai ledakan ke-2 disana baru terlihat ada jejak yang ditinggalkan seperti sayatan pisau tersebut. Berlanjut ke ledakan seterusnya." Ucap Atsumu sambil menunjukan satu persatu foto mengurutkan tiap kasus ledakan.

Jejak ledakan ke 2 - Bank Norwis hingga seterusnya yang terakhir Bank Oliver. KitaShin barkali-kali memeriksa dengan seksama mengartikan garis tersebut sampailah beberapa menit kemudian dengan Atsumu yang masih menunggu.

"Godimento." Ujar KitaShin.

"Godi apa?" Tanya Atsumu pastinya merasa kebingungan.

"Sesuai yang kubilang mereka tak bergerak sendiri. Bisa kita simpulkan mungkin mereka sengaja menunjukkan nama organisasi milik mereka. Dari tiap jejak ledakan kita rangkai huruf per-gedungnya. Ada 9 bank yang memiliki jejak. Awal bank Norwis jejak ini menggambarkan huruf 'G' lanjut O-D-I-M-E-N-T dan yang terakhir 'O'. " Perjelas KitaShin.

Atsumu mengernyitkan alis sedikit merasa aneh. "Untuk apa mereka membeberkan nama organisasi sendiri..?" Gumam Atsumu merasa heran.

KitaShin meneguk sejenak teh hangat miliknya, meresapi rasa manis dari teh tersebut yang membekas di lidahnya. "Sudah kubilang kan pemimpin mereka mungkin agak narsis. Mereka juga ingin nama organisasinya dikenal jika dipikir lagi, bagi masyarakat mungkin ada yang setuju dengan tindakan hujan uang mereka." Perjelas KitaShin lagi.

Atsumu mengambil kembali ponselnya ikut melihat foto-foto yag tadi dianalisis KitaShin. "Sebenernya mereka mau ngaoain ya? Kasus ini termasuk perampokan bank tapi kenapa uangnya disebar ke langit?" Tanya Atsumu.

"Kamu pernah mikir ngga Atsumu? Hujan uang yang mereka sebabkan dari ledakan bank ke-2 sampai sekarang tak pernah ada korban. Kurasa mereka memang tak berniat untuk melukai seseorang." Jawab KitaShin hal ini semakin membuat Atsumu bingung.

"Jadi tragedi Aster bukan mereka pelakunya? Sebenarnya apa tujuan mereka ya? Kota ini memang lumrah banyaknya organisasi ilegal tapi dari semua kalau direka ulang hanya organisasi ini yang merepotkan." Ucap Atsumu agak merasa kesal.

"Kita belum tau apakah mereka pelaku Tragedi Aster atau bukan ..Kita masih kurang jejak yang membuktikan kalau mereka pelakunya. Hei bukannya ada 5 orang yang merampok sebelum ledakan besar Aster terjadi? Kurasa ketua umum poilisi pusat sudah salah, asal mengeksekusi salah satu dari mereka di tempat." -KitaShin

Atsumu menunduk. "Iya, Pak Daichi membunuhnya hal itu karna sulutan dendam. Kudengar karna kekasihnya Sugawara bekerja di Bank Aster dan terbunuh karna ledakan itu." Atsumu kemudian terkekeh kecil. "Perampok Pria kecil berambut orange di eksekusi Pak Daichi di tempat padahal kita harusnya masih bisa mengintrogasi dia."

GODIMENTO || IwaOi - HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang