9- Masa Lalu (1)

764 73 3
                                    

Maaf up lama soalnya kadang buntu buat penyusunan scene

- $
____________________________________

Seperti biasa dengan santainya Oikawa berkata seperti itu. Tidur dengan banyaknya orang di masa lampau dan Ushijima lah yang selalu berada di sisi Oikawa. Ushijima selalu menatap tak tenang terlebih lagi sekarang saat melihat bekas merah itu kembali menghias tubuh Oikawa.

Ushijima ikut berjalan di belakang Oikawa sambil mengepal kuat tangannya.

Oikawa sendiri paham jelas pasti ada yang menganggu Ushijima saat ini. Di tengah jalan Oikawa mendadak berhenti dan berbalik, Ushijima juga mendadak berhenti agak bingung. Oikawa sedikit mendogak karna bagaimanapun juga tubuh Ushijima lebih tinggi darinya.

Iris coklat memperhatikan raut wajah Ushijima seakan mencari jawaban dari pertanyaannya sendiri.

"Ada apa Oikawa-sama?" Tanya Ushijima.

Oikawa sampai memegang dagunya sendiri masih menatap Ushijima. "Hm.. seharusnya gue yang tanya ke lo, ada sesuatu yang ngeganggu lo?" Oikawa balik bertanya.

Ushijima diam sejenak, matanya pada awal sudah salah fokus pada bekas kemerahan di leher Oikawa. Itu sangat terlihat di kulit putihnya dan masih baru. Tak sadar Ushijima mengusap jemarinya di bekas kemerahan tersebut.

Meskipun sudah lama saling kenal, Oikawa nampaknya belum terlalu paham sisi Ushijima yang lain. Bahkan untuk sekarang saat bekas itu diusap dan ditatap seperti itu Oikawa malah bingung.

"Kalau saya lakuin ini juga ke Oikawa-sama, apakah kamu akan marah?" Ushijima tiba-tiba mengatakan hal itu. Jemarinya masih menyentuh bekas merah di leher Oikawa.

Oikawa masih bingung, sebetulnya ia belum sadar jika di lehernya terpampang beberapa bekas merah yang jelas terlihat. "Maksud lo apa Wakatoshi, lakuin apa?" Oikawa balas bertanya lagi.

"Maafkan saya Oikawa-sama." Tanpa pikir panjang Ushijima berniat melakukan hal itu. Kedua tangannya memegang pundak Oikawa. Bibirnya ia dekatkan pada area tujuannya. Belum sampai Oikawa sudah menahan wajah Ushijima.

"Wakatoshi anu- yang begini nanti aja ya gue kepo banget sama reaksi masyarakat." Ucap Oikawa tangannya masih menahan bibir Ushijima. Ushijima mengangguk paham kemudian mereka lanjut perjalanan lagi.

-Tempat Akaashi-

Beberapa monitor layar masih ada dalam pandangan Akaashi. Pakaiannya hanya berupa hoodie hitam ditemani kopi instan yang sempat ia pesan. Di sisi lain ada juga Kenma dan Kuroo yang berdiri disana melihat kinerja Akaashi.

Sejujutnya Akaashi agak risih dilihat seperti ini. Di waktu yang sama Oikawa datang bersama Ushijima. Oikawa langsung menghampiri Akaashi, sebelumnya ada Kuroo disana sempat diusir terlebih dahulu.

"Gimana keadaan sekarang?" Tanya Oikawa pada Akaashi.

"Sesuai yang kamu mau Oikawa san, sekarang semua pihak media berlomba-lomba mencari informasi tentang kita. Banyak yang membicarakkan kita." Jawab Akaashi.

"Koran nih." Kuroo tiba-tiba ikut bicara sambil menyerahkan koran pada Oikawa. Oikawa langsung menerima dan membacanya seksama. Wajahnya terlihat senang sampai kembali memunculkan garis lengkung di bibirnya. Kenma juga ikut mengintip.

"Kita ada di berita utama." Ucap Kenma.

Berita dapat disiarkan dimana saja apalagi mengenai pengungkapan organisasi seperti ini. Organisasi yang terang-terangan menghancurkan bank kemudian uang di dalamnya diterbangkan begitu saja.

Beberapa masyarakat ada yang membela mereka. Adapun yang membenci mereka karna menyangkutkan dengan tragedi terdahulu Aster.

Aster, Aster, Aster selalu hal itu yang dikaitkan bagaimana Oikawa coba dijelaskan pada di awal pembunuhan Daichi.

"Sebentar sudut pandangnya kita ganti biar gue sekarang bicara sama pembaca." -Oikawa

Oikawa POV

-Tempat berpindah- Letaknya di dalam bar kamu pembaca sedang duduk di sebuah kursi. Ada meja di tengah dan dihadapanmu sosok Oikawa Tooru sedang menumpahkan minuman di sebuah gelas kecil. Gelas tersebut diarahkan kepadamu.

"Maaf ya kita keabisan es." Ucap Oikawa sambil tersenyum padamu lalu kemudian tatapannya berubah. Menjadi lebih serius dan kelam.

Oikawa mulai mengatur nafasnya sejenak. "Sekarang biar gue jawab pas ngebunuh Daichi. Dari awal Akaashi lempar umpan dengan ngirim Daichi SMS dan menyatakan 'gue dalang Aster' ya bener, gue dalangnya, dalang perampokan awal. Pertukaran setara yang gue lakuin ke Daichi biar gue jelasin semuanya satu-persatu."

Mundurnya waktu sebelum Oikawa mendapat anak buah lebih. Flashback ON

"Gue ga punya orang tua."

Oikawa Tooru seorang anak yatim piatu pada awalnya hanya dibesarkan di panti asuhan. Namanya masih 'Tooru' anak yang kadang cengeng dan cenderung pendiam. Sampai suatu waktu ada keluarga baik yang mengadopsinya.

Keluarga yang tak bisa punya anak mengadopsi seseorang itu hal yang lumrah. Ushijima Wakatoshi anak dari salah satu pelayan keluarga Oikawa. Di umurnya yang muda Tooru kecil sangat pintar apalagi pada permainan papan kegemarannya. Catur adalah hal yang Tooru sangat sukai. Beberapa kali Tooru memenangkan kejuaraan catur yang ia ikuti.

Setelah itu kecintaannya juga terbentuk pada alat musik violin. Hidupnya terkesan mewah dan tenang. Banyak hal yang dicoba Tooru kecil sampai pelajaran dansa. Tooru bisa keduanya, baik itu di berdansa dengan gagah dan maskulin layaknya pria ataupun dengan gemulai dan indah layaknya wanita.

Sungguh sempurna penggambaran yang cocok baginya. Sampai di suatu waktu ibu angkat Tooru terbunuh karna keracunan. Beberapa hari setelahnya ayah angkat Tooru juga tewas bunuh diri diduga karna tak kuat ditinggal istri. Waktu itu Tooru dan Ushijima sedang melakukan perjalanan ke luar kota.

Tooru sekarang kita ganti sebutan jadi Oikawa lagi.

"Polisi kerjanya apa ya, mereka ga berguna."

Mereka bekerja semaunya saja hanya karna beberapa sogokan uang mereka menutupi kebenarannya. Oikawa pada umur 15 tahun mencari tau penyebab kematian ibunya sendiri sendiri.

"Padahal harusnya diselidiki lebih, polisi seenaknya bilang jika makanannya kadarluasa."

Makanan dan racun. Keluarga Oikawa tak pernah memesan makanan, jika ada acara besar-besaran para pelayan yang akan selalu memasak dan memenuhi kebutuhan. Sudah jelas masalah ini ada hubungannya dengan orang dalam sangat tinggi. Sudah lama Oikawa tinggal disana beberapa pelayan memang ada yang mencurigakan tapi Oikawa memilih diam.

Ada satu pelayan yang selalu disuruh ibu angkat Oikawa untuk memasak makanan khusus karna hanya dia yang bisa.

"Terakhir dia keluar dan kelihatannya sedang hamil."

Oikawa agak lupa namanya seperti biasa dengan bantuan Ushijima, mendapat buku profil pelayan bukanlah hal yang sulit. Wanita berambut panjang merah keriting, tubuhnya kecil, parasnya cantik, senyum manis serta ada tanda lahir di dagunya.

'Rebecca' nona Rebecca. Oikawa pernah memergokinya sedang mual di toilet saat malam hari, terakhir kali Oikawa ingat perut Rebecca juga agak membesar dan wajahnya kadang telihat pucat ataupun lesu.

Oikawa tak ingin terlalu berpatok pada satu dugaan.

1. Tuan Watson si tukang kebun yang suka memberi oleh-oleh dari kampung halamannya.

2. Tuan Jefri, pelayan pribadi yang selalu menemani ibu sang pemilik rumah.

Kurasa dari kedua orang ini kita bisa mendapat petunjuk lebih.








GODIMENTO || IwaOi - HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang