13 - Ajakan

958 59 7
                                    

Terimakasih banyak karna sudah menunggu

⚠️ Blood

Maaf ya kalau nih cerita alurnya jadi dark gitu
____________________________________

Ushijima POV


Dari kejauhan Ushijima bisa melihat dengan jelas. Ada 2 anggota polisi yang masuk kedalam rumah Tuan Jefri. Ushijima mengirim pesan pada Oikawa, ia bertanya 'Apakah aku boleh masuk ke dalam rumah sekarang?' Jika boleh sebenarnya Ushijima ingin langsung masuk ke dalam rumah tersebut, ada perasaan khawatir mengingat rencana yang dijalankan mereka cukup ekstrim.

-sebelumnya-

"Gue bakal pura-pura jadi korban." Ucap Oikawa.

"Apa maksudmu Oikawa-sama bagaimana jika kau terluka?" Layaknya penjaga Ushijima khawatir jika nanti sesuatu yang buruk menimpa Oikawa.

"Tenang aja, tugas lo telpon polisi ok." Oikawa nampaknya tak berpikir panjang soal ide ini. Seperti biasa Oikawa selalu percaya diri jika nanti idenya akan berhasil.

"Kenapa kita tak langsung lapor pada polisi Oikawa-sama? Kenapa kau harus jadi korban dan melakukan ini?" Ushijima masih belum bisa menerima ide ini.

"Kalau cuman lapor gitu aja jadi ga seru." Oikawa tersenyum tipis dan menatap Ushijima. "Gue juga mau hukuman dia ditambah."

Dari tatapannya seperti ada dendam yang disimpan Oikawa, wajar saja, dari kecil ia diperlakukan sangat baik oleh keluarga yang mengadopsinya. Hingga sekarang hanya karna ulah satu orang keluarganya hancur.

Kembali ke masa sekarang. Ushijima masih berdiri di tempat dan menunggu balasan dari Oikawa, ia sama sekali tak ingin gegabah. Prinsip yang dipegang teguh selalu tertanam dalam dirinya 'Tanpa perintah aku takkan berjalan' jadi Ushijima hanya menunggu, meski dalam hatinya ada rasa kekhawatiran yang cukup besar Ushijima memutuskan untuk tetap menunggu.

***

Hari semakin larut, Oikawa tak kunjung membalas, Ushijima daritadi hanya mondar mandir berharap jika semuanya baik-baik saja. Hingga akhirnya 2 anggota polisi itu keluar dari rumah tersebut, mereka berbicara satu sama lain dan pergi, anehnya kenapa 'Tuan Jefri tak ditangkap?' Ushijima saat itu tersadar jika rencana Oikawa tak berjalan semestinya, ia segera berlari menuju rumah Tuan Jefri.

Pintu didobrak Ushijima dengan sangat keras, ia tekejut bukan main, Oikawa terbaring lemah disana dan masih dilecehi Tuan Jefri, tak ada sehelai benang yang melekat ditubuh Oikawa, keadaannya sungguh berantakan dan tak berdaya.

Oikawa dengan mata sayu menatap Ushijima. Ushijima tak perlu banyak berpikir, ia berjalan dengan pelan agar langkah kakinya tak terdengar, mengambil botol anggur yang ada di meja dan langsung memberikan satu pukulan kuat tepat di kepala Tuan Jefri.

Botol tersebut pecah, air anggur yang tersisa muncrat ke segala arah. Ada darah yang mengalir dari kepala Tuan Jefri, Belum benar-benar jatuh Ushijima menarik kerah kemeja pria itu dan melemparnya ke arah lain.

Yang Ushijima pedulikan hanya tuannya sekarang, Ushijima mengambil pakaian Oikawa yang berserakan dan menutupi sebagian tubuh telanjangnya. Oikawa terlihat sangat lemah saat ini. Ushijima diam menatapnya, ada perasaan sakit yang muncul, perasaan bersalah karna ia gagal melindungi Oikawa.

"Oikawa-sama .." Panggilnya, ada getaran dari suara Ushijima, untuk menyentuh Oikawa pun Ushijima ragu.

"Wakatoshi ..lo- ga salah." Balas Oikawa, ada jeda nafas di tiap kalimatnya.

"Tapi anda-"

"Ssst.." Oikawa menatap Ushijima mencoba meyakinkan kalau ini bukan salah Ushijima sepenuhnya. "Gue, udah biasa ngerasain ini, ..gapapa."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GODIMENTO || IwaOi - HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang