BAB 25-Luka

73 17 26
                                    

"Aku hanyalah gadis biasa
yang berharap untuk bahagia
pada dunia yang penuh dengan dusta"
-amanda carly agatha

HAPPY READING

Manda menggores tinta perlahan ke permukaan kertas kosong di dalam diary tosca miliknya.

Diluar suasana sedang hujan,sama seperti hati gadis yang sedang berusaha terlihat baik baik saja ini.

Selamat pagi dunia
Kabarmu bagaimana?
Kuharap kau baik baik saja
Aku hanya ingin bertanya
Apakah aku pantas?
Pantas untuk dia dan yang lainnya?

Manda terus mengukir kata demi kata yang sangat menggambarkan suasana hatinya sekarang ini.

Sama seperti sebelumnya
Selalu tersisa seberkas luka
Dan setetes air mata..
Aku hanyalah gadis biasa
yang berharap untuk bahagia
Pada dunia yang penuh  dengan dusta

Ia langsung menghapus air mata yang tak terasa mengalir di pipinya

Ia benar benar tak tau lagi harus dengan cara apa dia menjelaskan semuanya,ia tidak mau terus terusan seperti ini

Tapi seakan takdir tak mengizinkan,selalu saja usahanya di pupuskan,ia ingin hidup nya kembali normal seperti dulu

Apa ia harus pergi agar mereka tau kalau semua hanya salah paham?

Apa ia harus menghilang agar mereka tau kalau semua bukan ia yang merencanakan?

Manda lalu menutup diary tosca nya, dan menaruh nya di selipan antara banyaknya novel novel yang ada di dalam rak tersebut

Ia lalu pergi ke ruang tamu untuk mengajak Vano makan,semejak kejadian kemarin manda bertakad untuk tidak putus asa

Ia tetap mencoba memasak makanan kesukaan Vano yang mungkin dengan cara seperti ini,ia memiliki kesempatan untuk meluruskan semuanya

"Vano makanannya udah siap,makan yok"

Tak ada balasan dari Vano ia masih bergeming dengan ponsel nya,tak merespom ucapan Manda barusan seakan tidak ada orang yang menanyai nya

"Van,aku udah masak loh,itu makanan kesukaan kamu"ujar Manda tak menyerah sedikit pun ia tetap berusaha mengajak Vano berbicara walau pada kenyataan hanya Manda sendirilah yang berceloteh sedari tadi

"Oh iya,gimana kab-"

Vano langsung berdiri dari tempat ia duduk tadi lalu berjalan menuju luar tapi saat di pintu utama Manda sudah dulu menahan tangan Vano.

"Vano plis dengerin aku sekali ini aja?okey?"pinta Manda dengan nada memohon

"Lepas."balas Vano dingin sambil melirik pergelangan tanggannya yang di tahan Manda.

"Gak!kamu denger aku dulu,aku sama Arkan hanya sebatas adik kakak,kita gak ada apa apa?kamu harus percaya sama aku vano" mata manda sudah berkaca kaca siap menumpah kan genangan air di pelupuk matanya

"STOP!GUE GA BAKAL KECEWA SEPERTI SEKARANG KALAU LO GA MULAI DULUAN!"

"PADA KENYATAANNYA LO ITU PEMBOHONG!SATU BUKTI MASIH OKE GUE PERCAYA SAMA LO,TAPI INI LEBIH MANDA!"
ucap Vano murka sambil menunjuk wajah Manda yang sudah sesegukan di hadapannya

"GUE BAHKAN LIAT DENGAN MATA KEPALA GUE SENDIRI LO GANDENGAN DI MALL SAMA COWOK?DAN LO MASIH BILANG SEMUA HANYA SALAH PAHAM?!"

Manda tak mengerti dengan semua ini,lagian ia hanya menganggap Arkan kakak,dan Manda yakin sebaliknya juga begitu

STORY AMANDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang