BAB 26- Memori

53 16 36
                                    

"Sekali saja aku ingin tau rasanya
Mencintai tanpa harus disakiti"
-Amanda Carly Agatha


✨HAPPY READING✨

"Woi bro,kusut amat tuh muka" Ucap Reynald sembari membawa segelas air dingin dari dapur

Setelah perdebatannya dengan Manda, Vano memutuskan untuk pergi ke Basecamp, antaranya ia ada janji untuk tanding futsal nanti, tapi saat ini kondisi mood nya sangat tidak baik

"Kenapa lagi lo?" Tanya Ririn yang juga kebetulan berada disitu, tapi tak di hiraukan oleh Vano.

"Kacang goreng!" ucap Ririn menyindir,lalu ia berjalan menuju sofa yang sudah berisi Reynald yang sibuk main game di hpnya, sedangkan Alvi sibuk berkutat dengan play station nya.

"Oi Al,sih Michell kok udah jarang ke basecamp ya?"tanya Ririn, Alvi hanya mengedikkan bahunya tanda tak tau.

"Tadi dia kerumah gue" jawab Vano tiba tiba yang mrmbuat Ririn sontak menoleh

"Temuin lo?ngapain?"

"Temuin Manda lebih tepat nya" Ririn hanya menghela Napas sejenak

"Kok masalah ini jadi rumit sih!" Ucap Ririn kesal,karena ia merasa persahabatannya mulai renggang, bukan hanya dengan Manda,tapi Michell juga.

"Sebenarnya gak rumit,lo pada aja yang yang bikin rumit" ketus Alvi yang masih sibuk berkutat dengan Play station nya

"Ih Alvi sekali ngomong nyelekit ye!" Balas Ririn disertai cibiran khas nya itu.

"Tapi bener sih kata Alvi" ucap Reynald menyetujui ucapan Alvi

Andai saja Vano dan Nessa mau mendengarkan Manda mungkin mereka semua akan baik baik saja

Tapi bukan Vano namanya kalo tidak keras kepala dan bukan Nessa namanya kalo gak ambil keputusan disaat emosi

Mereka berdua memang dua makluk yang emosian tingkat akhir dan juga egois minta ampun.

"Ih kok kamu belain Manda?" Protes Ririn

"Bukan belain ta-"

GEDUBRAKKKK-!!

"ASSALAMUALAIKUM!"

Ucapan Reynald tiba tiba terpotong karena suara keras dari pintu di susul teriakan melengking.

"Astaufirullahalazimmm!!" Pekik Ririn sembil mengelus dadanya.

"Jawab nya tuh waalaikumsalam iyin,bukan Astaufirullah,makanya kalo pelajaran umi Hana tuh jangan molor" balas Ryan sambil loncat ke sofa yang di duduki Vano

"WOI!" ucap Vano tak terima lalu memukul kepala Ryan menggunakan bantal.

"Lo kenapa sih demen banget perasaan manggil buk Hana Umi?" Tanya Reynald sambil menatap Ryan jijik

"Emangnapasigaboleh" balas Ryan cepat.

"Rusuh dah" celetuk Alvi tanpa menoleh ke balakang

"Makanya sini ikutan Mas" semua orang yang ada disana sontak menatap Ryan najis

"Eh iya bro, gimana kabar lo sama doi?"tanya Ryan sambil mengunyah makanan yang tadi sempat ia beli.

Vano hanya mengedikkan bahu nya acuh

"Halah sia boy, kumaha anjeun kersa ngajawabkeunana?" Ucap Ryan sambil menatap Vano santai.

STORY AMANDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang