percaya

569 50 1
                                    

Sementara Kay yang masih tertidur di kamar singto,new saat ini sedang duduk di ruang santai yang ada di lantai bawah.
New mencoba memikirkan apa yang harus dia lakukan atau katakan saat Kay bangun nanti,new sama sekali tidak ingin membuat Kay merasakan sakit lagi.

Singto sendiri ijin mengantarkan Kris untuk pulang dulu ke rumahnya.dan meminta new menghubunginya jika terjadi sesuatu saat dirinya mengantarkan Kris pulang.

Setelah beberapa saat.."Klek..". Suara pintu terbuka jelas terdengar,new menengokkan kepalanya ke arah atas dimana arah kamar singto berada.

"Kay kamu udah bangun". New berlari menaiki tangga menuju ke depan kamar singto. "Hmmm..". Jawab Kay mengangguk.

"Ayo ikut aku ke bawah,kamu harus makan dulu,pasti perut kamu sekarang gak enak kan?". Kay menahan ajakan new yang akan segera menarik tangannya untuk mengikuti new ke bawah. "New..". Ucapan Kay tertahan.

"Ayo makan dulu,nanti kita bicara lagi". Ajak new yang mengerti dengan gelagat Kay yang sepertinya banyak sekali hal yang ingin Kay sampaikan..dan Kay pun menuruti kemauan new untuk makan.

Sebenernya Kay tidak berselera untuk makan, perutnya terasa sangat mual,tapi karna new duduk tepat di depan Kay dan terus saja memaksa Kay untuk memakan makanannya,mau gak mau Kay pun memaksakan makanan itu masuk ke dalam mulutnya.

"P'sing kemana new". Kay mencoba mencairkan suasana.

"Lagi nganterin Kris pulang". Jawab new sambil menuangkan air putih kedalam gelas dan memberikannya pada Kay.

"Terimakasih new". New mengangguk pelan."kamu kenapa gak pulang new?". Tanya Kay lagi.

"Mana bisa aku pulang ninggalin kamu yang jelas-jelas kaya gini gara-gara aku". langsung di sambut gelengan kepala oleh Kay. "Engga new,ini bukan salah kamu,gak ada yang bisa paksain perasaan seseorang,ini hanya tentang diri aku,hanya aku yang bisa mengatasi semuanya,jangan pernah nyalahin diri kamu".

"Kamu habis ini mau kemana Kay?". New berinisiatif untuk mengajak Kay menghabiskan waktu bersama di luar, bukannya new tidak ingat bahwa dirinya sudah mempunyai Tay,tapi new hanya ingin membuat hati Kay merasa sedikit membaik.

"Aku gak kemana-mana,kenapa?".

"Mau aku temenin jalan gak?".

"Jalan kemana?". Kay menatap new bingung.

"Kemana aja ayo,anggap aja ini sebagai permintaan maaf aku,tapi habis ini kamu harus janji sama aku..".

"Janji apa new?".

"Janji kalau kamu bakalan mencari seseorang yang lebih baik dari aku,yang bisa membalas cinta dan kasih sayang kamu". Mata Kay mulai berkaca-kaca saat new memberikannya tatapan yang begitu lembut,Kay pun mengangguk yakin.

"Kita tunggu p'sing pulang dulu ya".

"Baiklah". Jawab Kay dengan senyum sayup..

***

Setelah singto kembali ke rumah,Kay dan new langsung pamit untuk pulang,dan singto membiarkan Kay membawa salah satu mobil miliknya agar tidak perlu mencari lagi taxi.

Belum tau sebenernya tujuan dua orang ini mau kemana,niat new hanya ingin membantu Kay agar mampu melepaskannya dengan senyum.

"Kita mau kemana new?". Tanya Kay membuka obrolan.

"Aku sih terserah kamu aja Kay,tapi sebelum kita jalan kemanapun itu yang belum kita tau,ke rumah aku dulu aja gimana?..gak mungkin kan aku jalan dengan baju kayak gini". New mencubit kaos polos yang dia kenakan. "Aku mandi dulu,ganti baju,baru jalan,kamu juga bisa mandi dulu di rumah aku nanti bisa pake baju aku,gimana?".

Take my hand 💙 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang