perasaan asing

457 42 4
                                    

"kayaknya aku kenal deh sama itu mobil". sahut new saat melihat mobil merah terpakir di garasi rumah.

"Kenapa new?". Tanya Tay karna tak terlalu mendengar ucapan new.

"Aah enggak phi,,yaudah ayo phi turun". Ajak new setelah memarkirkan mobilnya.

"Bentar new".

"Kenapa wajah p'tay pucat gitu?phi gak enak badan ya?apa mau ke rumah sakit aja?".Tay saat ini terlihat sangat pucat sekali,keringat yang sebesar biji jagung pun terlihat menetes dari sela sela rambut Tay.

"Aku gapapa new,aku cuma gugup aja mau ketemu sama mama kamu". Ucap Tay malu.

"Astaga phi,aku kira p'tay kenapa". New gak bisa menahan senyumnya karna tingkah Tay kali ini di luar dari ekspektasi new tentang Tay."gapapa phi,mama aku gak makan orang ko". canda new sembari membuka tutup botol dan memberikan Tay minum agar sedikit membantu rasa gugupnya.

Tay langsung meminum air putih dalam botol yang new kasih.."yaudah ayo". Ucap Tay meyakinkan diri.

Mereka berdua turun dari mobil dan segera saja masuk ke dalam rumah,,new memimpin jalan di depan sedangkan Tay mengikutinya dari belakang dengan tangan yang terus berkeringat merasakan rasa gugup yang belum pernah Tay rasakan sebelumnya..

"Loooh Kay.." panggil new saat memasuki ruang tamu terlihat Kay yang tengah duduk sendiri."pantesan kok aku kaya pernah liat itu mobil merah dimana,rupanya aku liat saat ada di parkiran kampus tadi ya..p'sing mana kay?". Tanya new langsung,Tay masih terdiam melihat rupa sang dokter yang ternyata begitu tampan dengan mata yang sipit dan kulit putih seperti new.

"Ooh jadi ini dokter new yang gun ceritakan tadi". Gumam Tay dalam hati..

"Aku sendirian kesini,tadi mama kamu nelpon ngajak makan malam dirumah,katanya sekalian ada yang mau di omongin,aku ajakin p'sing tapi lagi ada jadwal operasi malem ini". Jawab Kay menjelaskan.

"Ooh gitu,,kok mama gak bilang dulu ya sama aku mau ngundang kamu kerumah".

"Mama sengaja gak bilang kamu dulu,,yang ada mama malah dapet protes lagi dari kamu" jawab mama new yang berjalan mendekati ketiganya di ruang tamu.

"Pasti mama mau kepoin aku kan ke Kay?" Ucap new malas.

"Dikit aja boleh kali new,makannya kalau mama tanya apa-apa tentang kamu tuh di jawab biar mama gak usah kepo lewat Dr.kay" ucap mama sambil mengusap lembut pundak Kay.

"New.." tunjuk mama ke Tay tanda meminta penjelasan.

"Ooh kenalin mah..kay.. ini p'tay temen aku,dan Tay kenalin ini mama aku dan itu Kay temennya p'sing sekaligus temen curhat mama kalau mau kepoin aku". ucap new memperkenalkan ketiganya. Tay pun bergantian menyalami Kay serta mama new.

"Halo Tante,aku Tay temennya new di kampus"

"Iya Tay,Tante denger dikit tentang kamu dari new". Jawab mama new dengan senyum yang sedikit usil..Tay memalingkan pandangannya ke arah new dengan ekspresi penuh tanya,,new yang menerima pandangan penuh tanya itu hanya menaikan bahunya sambil tersenyum.

"Halo..Tay". Sapa tay pada Kay.

"Iya..aku Kay"

Agak sengit memang pandangan dari keduanya ini,ada rasa yang mengganjal di pikiran Tay saat melihat Kay,,Kay tidak terlihat hanya sebagai seorang dokternya new,jelas terlihat bahwa Kay menyukai new,siapapun akan tau dengan hanya melihat mata Kay yang hanya tertuju ke arah new.

"Duduk Tay".mama new mempersilahkan Tay untuk duduk.

"Iya Tan.."

"Phi aku naro tas dulu ya ke kamar,kamu ngobrol dulu aja disini sama Kay"

Take my hand 💙 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang