kayavine

553 49 5
                                    

"Hin..bangun,ini udah jam delapan,kamu ada kelas pagi kan?". Tay menggoyangkan pelan tubuh new yang masih tertidur lelap di dalam pelukan Tay.

"Eemmm". New hanya mengerang pelan tanpa membuka matanya.

"Ayo bangun,nanti kamu telat masuk kelas honey". Ucap Tay dengan nada lembutnya. New langsung bangun tengkurap,seketika langsung menatap wajah Tay yang baru saja memanggilnya dengan sebutan honey. "Kenapa liatin aku kayak gitu deh,ayok cepet mandi,nanti aku anterin ke kampus".

"Boleh bolos aja gak,aku masih pengen males malesan kayak gini". Jawab new sambil terus menggesekkan kepalanya manja di atas dada Tay kayak kucing minta di Elus.

"Yang ada entar aku di omelin mama kamu kalau ketauan kamu bolos kelas gara-gara aku"

"Engga bakal,nanti aku izin gak enak badan aja gimana,lagian materi yang di bahas hari ini juga gak penting penting banget,boleh ya..ya..ya". Bujuk new dengan muka memelas..Tay yang melihat tingkah new kayak gitu mana bisa tahan,di tambah dengan muka bantal new yang gemesin banget.

"Jangan berani-beraninya kamu masang ekspresi kayak gitu ke orang lain selain aku ya". Tay posesif Tawan mode on.
New yang mengerti maksud Tay apa,hanya menggigit bibir bawahnya sambil menahan senyum.

***
Malam saat new menolak di antar Tay kerumahnya.

"Kenapa bisa sesakit ini saat kita harus merelakan seseorang yang sangat kita sayang". Air mata menetes perlahan dari pelupuk mata kayavine.

Sejak new tiba-tiba pergi setelah melihat Tay yang sepertinya salah paham tentang hubungannya dengan new,sejak itu pula perasaan Kay menjadi tidak karuan,seperti ada hantaman yang sangat keras di hatinya.

Saat pertemuan terakhirnya dengan new kemarin,Kay sudah berniat buat nyatain perasaannya,meski tau cintanya bakalan di tolak,tapi seenggaknya Kay bisa merasa sedikit lega karna tak harus terus menerus menahannya seorang diri.

Tak ada yang bisa memahami perasaan Kay selain dirinya sendiri,mencintai dalam diam ternyata tak semudah yang di banyangkan,apalagi saat kita juga harus pura-pura bahagia saat melihat seseorang yang kita sayang menemukan bahagianya bukan dengan kita.

"Sakit banget new,,aku gak nyangka bakalan merasa sesakit ini,hiks..hiks..". Kay mulai gak bisa mengontrol perasaannya,dengan mabuk-mabukan seperti ini Kay berharap bisa melupakan new sejenak.

"Kay,,udah cukup minumnya,Lo udah mulai mabok Kay". Kris mengambil minuman yang ada di gelas yang baru saja mau Kay teguk.

Yaa..saat ini Kay sedang berada di bar milik Kris..karna Kay juga sahabat singto jadilah Kay juga dekat dengan Kris.

"Bentar gue telpon p'sing dulu"..tak lama setelah Kris telpon singto,singto pun datang dan langsung menghampiri Kay yang terlihat sudah begitu mabuk.

"Kit..Kay kenapa?". Tanya singto pada Kris.

"Gak tau phi, kayaknya sih patah hati deh,dari tadi gak jelas gitu ngomongnya,tar senyum sendiri,tar tiba-tiba langsung teriak terus nangis,tar jadi bengong kayak sekarang ini". Tunjuk Kris pada Kay yang sedang memutarkan jari telunjuknya di bibir gelas..singto mengangguk paham.

"Kay..Lo kenapa lagi sekarang,,Kay.. KAYAVINE..". setelah rada di bentak barulah Kay sadar bahwa ada singto di depannya saat ini.

"Phi..kenapa dulu Lo harus kenalin new sama gue sih..hiks..hiks..banyak dokter yang lebih baik dari gue,kenapa Lo harus kenalin makhluk yang begitu indah sama gue". Kay menangis pilu sambil mencengkram kuat tangan singto. "Gue gak sanggup kayak gini phi,gue emang dokternya new,gue tau gue gak boleh egois,tapi gue juga gak bisa ngendaliin perasaan gue sama dia phi,gue sayang banget sama dia,hiks..hiks..". Kini singto memberikan Kay pelukan hangat sebagai seorang teman, berharap bisa sedikit menenangkan hatinya Kay.

Take my hand 💙 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang