sebuah rasa

519 44 6
                                    

Back to campus..

Setelah kemarin new yang tiba-tiba harus pulang dari apartemen tay karna ternyata mamanya pulang ke Bangkok,Tay sama sekali gak hubungin new,entah itu telpon ataupun sekedar mengirim pesan..tay gak mau ganggu waktu berharga new bareng mamanya,lagian Tay pikir karna besok hari Senin pasti mereka juga bakalan ketemu lagi di kampus..

"Boncel.." Tay meneriaki seseorang yang Berjalan tak jauh di depannya.."BONCEEEEL" orang itu tetep berjalan tak mendengar omongan Tay.
"GUN ATTHAPHAN" teriak Tay kesal karna yang di panggil tak mendengar panggilannya.

Gun membalikan badan kilat "apaan phi?" Sambil membuat ekspresi muka jengkel dan jari-jari tangan yang di kepal.

"Laah kenapa Lo yang malah Bete gitu,gue yang manggilin dari tadi tapi Lo malah terus aja jalan,aturan gue kali yang Bete"

"Lagian seenaknya aja kalau manggil,,segala bilang gue boncel,siapa yang gak kesel coba,gak usah Lo tegesin gitu gue juga tau kalau gue boncel phi" ucap gun masih dengan muka kesal.

"Jadi Lo dari awal gue panggil udah denger? Tapi Lo sengaja gak nengok karna gue panggil boncel? Iya gitu? Hahaha" sahut Tay yang malah menertawakan Omelan gun.

"Apaan sih phi,kenapa malah ketawa coba gak jelas banget" gun makin jengkel dan berniat meninggalkan Tay sebelum tempat sampah yang tepat berada di sampingnya melayang ke arah Tay.

"Eh eh..bentar mau kemana gun,dengerin dulu" tahan Tay yang melihat gun bergegas pergi. "Iya deh sorry sorry,nggak lagi lagi deh gue manggil Lo BONCEL" ucap Tay sedikit menekan kata boncel.

"PHI.."

"iya iya,maaf..gun nyuwie mana?" Tanya Tay langsung,sebelum yang di tanya mulai habis kesabarannya.

"Lo kan pacarnya phi,kenapa nanya gue" jawab gun tetap dengan nada yang super jutek.

"Gue gak ngehubungin new dari kemaren,takut ganggu waktu dia sama mamanya,tapi sejak pagi gue di kampus,gue belum liat dia sama sekali,gue udah chat juga belum di buka buka sama dia,gue kangen banget sama new,guuun" jelas Tay sambil memperlihatkan tampang memelas.

"Yaelah lebay amat lo phi,baru juga sehari gak ketemu,,lagi pas tadi di kelas sih bilangnya dia mau pergi ke fakultas kedokteran phi,paling dia lagi disana sekarang"

"Hah,ngapain new di fakultas kedokteran?" Tanya Tay bingung.

"Ooh Lo belum tau ya phi"

"Tau apaan??jangan bikin gue penasaran, cepetan ngomong kenapa new disana?"
Gun akhirnya mengajak Tay untuk duduk di kursi panjang yang ada di taman kampus tak jauh dari tempat mereka berdiri saat ini.

"Sini phi duduk dulu,biar gue ceritain kenapa new bisa ada disana" Tay menuruti perintah gun dan mendudukkan dirinya di kursi panjang tersebut.

"Jadi sejak new dulu ngalamin kejadian tragis yang pas Lo nolongin dia itu,dia kan sempet gak masuk kampus tuh,buat beberapa bulan,nah dia tuh punya jadwal rutin buat ketemu dokter psikiater yang mana dokter itu adalah temennya singto sepupu new,karna new berasal dari keluarga yang sangat kaya dan di kenal banyak orang,makanya papa new mencari dokter pribadi buat ngatasin masalah yang new alami waktu itu biar gak kecium sama publik dengan meminta bantuan singto yang juga seorang dokter". gun menjelaskan dengan teliti agar Tay dapat mengerti ucapannya,Tay hanya manggut manggut tanda mengerti dan minta gun terus melanjutkan omongannya.

"Oke oke,,yang itu gue ngerti,tapi hubungannya apa sama new yang sekarang disana?" Tanya Tay kebingungan.

"Soalnya dokter new itu juga ngajar di fakultas kedokteran,kay sengaja ngeluangin waktu seminggu sekali Dateng ke kampus buat ngajar mahasiswa disini biar bisa terus nerusin pengobatan new yang sempet berhenti,new sempet gak mau nerusin konsultasinya,new ngerasa dia udah bisa ngatasin masalahnya sendiri tanpa bantuan seorang psikiater,tapi nyatanya engga phi,makannya kay sekarang ngajar disini biar new gak punya alesan lagi yang bilang males ke RS lah,jauh lah, apalah." Ucap gun menjelaskan.

Take my hand 💙 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang