"jisoo." Pekik irene terkejut.
Jisoo hendak memukul haru namun haru lebih dulu merangkul jisoo dan membawa jisoo pergi.
"Hey lepaskan aku." Jisoo menolak hendak mendorong haru.
"Ikut saja." Haru lebih kuat memaksa jisoo ikut dengannya. "Kak irene pinjam kamar, tolong tunggu di luar."
Haru pun mengajak jisoo ke kamar irene. Irene pun menyusul, ia tak enak penghuni lain melihat mereka meminta penjelasan.
Haru mengajak jisoo duduk di ranjang irene namun jisoo menolak dan menghempaskan tangan haru dengan keras, ia tak suka bagaimana jennie berlaku tak menyenangkan pada dirinya.
"Tenanglah, aku akan menjelaskan duduk perkaranya." Haru berusaha menarik jisoo.
"Kamu itu.."
"Aku menjelaskan alasan akan sikap kak jennie, jadi dengarkan." Pinta haru memelas.
"Kamu.."
"Ku mohon, aku juga tak ingin seperti ini." Jisoo melihat haru, tak ada kebohongan yang tersirat dari sinar matanya.
"Katakan lah."
.
.
.
Haru mulai terbiasa di kost tanpa masker, ia tak perduli lagi jika penghuni lain nya bergunjing akan dirinya.
"Oh haru, kamu membuat sarapan?" Tanya rose, haru mengangguk.
"Duduklah." Haru tersenyum, itu membuat rose meleleh di pagi hari.
Haru memulai sarapan lebih dahulu, lalu beberapa penghuni pun datang.
Jisoo terlihat acuh sementara jennie masih menatap haru tajam.
"Aku selesai, nikmati lah." Haru meletakkan piring di westafel. Haru menyampirkan tasnya ke samping.
Haru bergegas pergi, ia tak ingin merusak pagi ini. Jennie menatap punggung haru, sesungguhnya jennie rindukannya.
.
.
.
Otak jennie sama sekali tak bisa diajak kompromi, pikiran nya terus memikirkan haru dan haru. Jennie bahkan tak berpikir untuk mengurus hubungan nya dengan jisoo.
Hal pertama yang jennie lakukan sesampainya di kost bukanlah mencari jisoo melainkan haru, ia berharap bisa bertemu haru namun haru tak ada, entah mengapa pikiran buruk tentang haru kembali hadir, jennie merasa marah, yang ia tahu haru kini pasti sedang bersama sunmi.
Haru? Ia sedang berdiam diri dalam kamar, ia ingin menikmati hari tanpa gangguan nya kali ini, namun satu pesan mengusiknya.
Kak irene
Apa kamu baik-baik saja?
Aku melihat mobil mu di kost, apa kamu ada di kamar?
Sudah makan?Haru tersenyum, hatinya kembali menghangat, ia tak tahu apa yang sebenarnya terjadi hanya saja ia merasa nyaman akan apa yang irene lakukan untuk nya, jika dipikir-pikir entah kapan kiranya terakhir kali seseorang memperhatikannya.
Me.
Aku di kamar dan sudah makan, tapi sepertinya aku masih lapar.Kak irene.
Mau memakan sesuatu dengan ku?Haru tersenyum senang, irene membalas pesannya dengan cepat.
Me.
Entah lah, sekarang masih jam 9, aku tak tahu apakah masih ada tempat makan yang buka.