03.8 Junior rasa Senior.

8 2 0
                                    

Flashback on.

Karina memperbaiki kacamata nya, hari ini ia akan mengunjungi sang kakak setelah mendapatkan ijin dari orang tuanya, karina masih berusia 15 tahun, dia suka membaca buku terlihat bagaimana kacamata yang bertengger menunjukkan itu.

Karina bertanya pada satpam di lobby apartemen kakak nya dimana unit sang kakak, si satpam pun mengantarkan menuju unit apartemen irene.

Ia membunyikan bel beberapa kali sampai pintu apartemen pun terbuka namun yang keluar bukanlah sang kakak .

"Ya pak?" Seorang wanita dengan tinggi di atas 160 lebih tinggi dari karina.

"Nona ini ingin bertemu dengan nona irene bae."

Wanita itu melihat karina lalu tersenyum. "Kamu rina?" Karina pun mengangguk. "Ayo masuk, kakak kamu masih kerja hari ini aku yang temenin kamu." Ia tersenyum ramah mempersilahkan karina masuk. "Makasih pak."

"Mari." Pria tua itu pun pergi.

Karina pun masuk ke dalam, ia melihat apartemen kakak nya begitu rapi.

"Rina mau minum apa?" Wanita itu sudah ada di dapur.

"Air putih aja kak.."

"Ale, panggil kak ale." Alexa pun menyediakan air minum yang di minta karina. "Kamu sudah mau SMA kan?" Alexa pun duduk di sebrang karina. "Kakak sok akrab ya?" Karina menggelengkan kepalanya. "Kalau gak nyaman bilang aja, soalnya.." ia menggaruk tengkuknya. "Kakak juga bingung harus ngobrol apa." Alexa tersenyum.

.

.

.

Walau masih canggung mereka berdua mulai mengobrol, karina menceritakan tentang sekolah nya sedangkan alexa menceritakan tentang irene, kakak karina.

"Kakak tau banyak ya tentang kakak aku?"

"Ya gitu, kan kita teman dekat." Senyum alexa sempat hilang namun kembali lagi.

"Beruntung banget kakak aku punya teman kaya kakak." Puji karina.

"Wow, kakak tersanjung." Alexa tertawa. "by the way. Kamu mau jalan-jalan gak?" Alexa mendekatkan wajahnya. "Sebenarnya kakak bosan kalau diam aja disini."

Karina mengangguk dengan cepat senyuman nya begitu senang.

"Tunggu ya, kakak ganti baju."

.

.

.

Karina dan alexa berjalan beriringan menuju halte, alexa berdiri di tepi jalan melindungi si kecil dari bahaya, diam-diam karina memperhatikan alexa.

Senyum di wajah alexa tak pernah luntur sejak karina datang, mata alexa seperti terus berbinar penuh cahaya, hidung dan rahangnya penuh ketegasan. Alexa begitu menawan.

Alexa menarik tangan karina mengajak nya masuk kedalam bus, karina sedikit terkejut namun ia tak masalah. Karina duduk dan alexa berdiri, ia tak mau karina terluka.

Sungguh karina tak henti-hentinya menatap kagum alexa. Bolehkah karina berkata jujur jika ia jatuh hati pada pandangan pertama?

.

.

.

Alexa mengajak karina makan siang terlebih dahulu, tak ingin tamunya ini kelaparan tentunya.

Karina makan dengan lahap, itu sungguh menggemaskan di mata alexa sampai ada sisa makanan di sudut bibir karina, alexa dengan santai membersihkan sisa makanan itu dengan ibu jarinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Spooky CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang