Mereka bertiga pun sarapan di salah satu rumah makan. Kini mereka duduk menunggu pesanan mereka datang.
"Dek.." panggil giselle mencoba memecahkan keheningan.
"Ya?"
"Kamu kan kerja tuh, kerja di bidang apa?"
"Tukang bersih-bersih."
"Serius?" Karina tak yakin dengan motor yang di miliki alexa.
"Rendahan ya?" Tanya alexa sambil tersenyum.
"Gak gak gak.." karina dan giselle merasa tak enak. "Itu pekerjaan yang baik, ya kan karin?"
"Iya, jaman sekarang jarang tuh yang seumuran kita mau kerja kaya gitu, pasti kamu kerja pakai biaya kuliah kan? Hebat tuh." Karina beralasan.
Alexa mengangguk membenarkan ucapan karina jika dirinya bekerja untuk biaya kuliah nya.
"Maaf dek, kita gak maksud.." karina merasa bersalah.
"Santai aja kak." Alexa tersenyum sumringah.
Bahaya untuk jantung karina, ntah lah karina merasa suka dengan junior nya ini, awal nya ia pikir hanya tertarik dengan kepribadian nya yang sopan, perduli, perhatian dan lembut lalu ia juga mulai tertarik secara visual si alexa, tak begitu rupawan tapi cukup mempesona untuk karina, sederhana juga ramah, itu yang karina rasa.
Selama mereka makan belum ada lagi obrolan setelah perkara pekerjaan alexa.
"Makasih ya kak untuk blangko nya."
"Perkara gampang itu dek." Ucap giselle. "Oh iya kalo butuh apa-apa kamu bisa hubungi kita ya, mau tanya prihal materi kuliah sampai kemahasiswaan juga oke."
"Wah makasih banget kak. Kalau gitu boleh minta kontak kakak?" Alexa menyodorkan ponselnya.
"Karin kasi nomer lu aja, gue lupa nomer sendiri." Giselle menggeser ponsel alexa ke karina. Karina tersenyum pada giselle penuh makna.
Karina mengetik nomer teleponnya lalu melakukan panggilan sebentar sampai panggilan itu masuk ke ponselnya.
"Di save dek."
"Siap kak, makasih banyak kak." Alexa tersenyum ramah sungguh tipekal orang susah ditemukan di jaman sekarang ini.
"Sudah jam segini kamu gak kerja?" Tanya karina.
"Lagi libur kak."
"Enak ya libur." Canda karina.
"Ya di enakin lah kak, lumayan waktu istirahat bisa di pakai untuk urus kuliah."
"Aku salut sama kamu." Puji karina.
"Jadi malu di puji gitu." Alexa sungguh menunduk malu. "Saya ke toilet dulu kak." Pamitnya menuju toilet.
"Njir gitu aja anak orang langsung klepek-klepek sama lu." Giselle menepuk bahu karina. "Lu beneran suka ya sama tuh anak?" Giselle memastikan.
"Gitu deh gi, gak tau nih suka aja, aneh gak sih?"
"Untuk orang kaya elu sih aneh banget kalau suka sama orang tapi sekali nya suka.." gisell mengacungkan jempol. "Pilihan nya good banget, junior lagi."
"Ih apa deh." Karina malu sendiri.
"Maaf lama kak." Alexa kembali duduk. "Maaf nih, kakak-kakak kelas jam berapa emang nanti?"
Karina melirik jam di tangan nya. "Jam 9."
"Kenapa emang dek?" Tanya giselle.
"Gak apa-apa kak, cuma takut kelamaan malah tinggal kelas."