03.7 Junior rasa Senior

7 2 2
                                    

Jennie menjemput karina di area apartemen dengan mobil pribadi nya, jennie membawa karina ke salah satu butik ternama di kota itu.

"Kamu suka yang long dress atau short dress?" Tanya jennie.

"Short dress kak." Karina sedikit malu, karena butik ini sangat besar tapi pengunjung nya hanya ia dan jennie.

"Mamah suka yang long dress." Ucap seorang wanita paruh baya berambut pendek datang.

"Cepat banget mamah datang." Jennie pun menghampiri lalu memeluknya. "Ini mah nama nya karina pacar nya ale." Jennie memberi kode agar karina mendekat.

"Karina Bae tante." Karina membungkuk memberi hormat pada yang lebih tua.

"Cantik." Pendapat mamah. "Cukup tinggi."

Karina melirik jennie meminta bantuan apa yang harus ia lakukan.

"Kalau pakai long dress cocok lah berdampingan dengan alexa." Mamah pun segera menuju etalase kaca yang menampilkan beberapa dress.

Karina buru-buru menghampiri jennie. "Kak jennie gak bilang kalau bakalan ajak mamah kakak?" Bisiknya

"Mamah yang minta."

Karina memasang wajah memelas takut berhadapan dengan mamah, takut ia melakukan kesalahan.

.

.

.

Jennie tersenyum melihat bagaimana akrab nya karina dengan mamahnya kini, keduanya mengobrol layaknya teman sebaya.

Mamah bercerita bagaimana alexa yang awalnya anak baik tiba-tiba jadi pemurung dan hemat berbicara tapi kini alexa seperti hidup kembali karena karina, itu terlihat jelas dimata mamah dan jennie.

Ada masanya dimana alexa tak mau berkomunikasi dengan siapapun karena merasa tak ada seorang pun yang dapat ia percaya termasuk keluarga nya.

Jennie saja bersusah payah membujuk alexa agar mau tinggal bersamanya saja sulit, tapi semenjak karina datang alexa yang dulu penuh keperdulian kini kembali.

Awal alexa perduli adalah saat pertama kali alexa mendapatkan tugas yang mengharuskan dirinya mengumpulkan tugas, sehari setelah karina menolong alexa dari hukum para senior.

Entah mengapa alexa jadi perduli pada karina, entah lah.

"Bagus kok perawatannya tante, jangan coba yang ekstrim ya tan." Ujar karina. "Kulit tante itu bagus loh, kalau dipakai coba-coba perawatan gak jelas kasian kulitnya."

"Ah yang bener?" Tentu mamah tau itu sebuah pujian. "Kalau ada hari libur temani mamah perawatan ya?"

Karina pun melihat jennie seakan meminta persetujuan nya, jennie pun mengangguk.

"Iya tante kapan aja, tapi.." karina sedikit berpikir.

"Tapi apa?"

"Ijin sama alexa dulu." Karina tersenyum.

"Ale pasti kasi ijin kok." Balas jennie.

"Pasti diijinkan. Lagian tante ini punya dua orang putri yang satu sibuk jadi fotografer dan kuliah, lalu yang lagi satu ini sibuk jadi artis mana ada waktu mereka buat mamah nya."

"Kan ada papah mah." Cibir jennie. "Suaminya mau dikemanakan mamah aku yang cantik?"

"Kalian semua sibuk kerja, mamah jadi dilupakan." Curhat mamah.

.

.

.

Alexa menghembuskan nafas berat sejak tadi ia menatap ponselnya, tak ada notifikasi pesan masuk dari kekasih nya.

Spooky CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang