Part 12 (Jennie PMS)

2.3K 211 2
                                    

Sabar. Hanya kata itu yang bisa Lalisa lakukan untuk menghadapi sikap Jennie hari ini.

Dari tadi pagi hingga siang ini Jennie melakukan banyak tingkah yang membuat lalisa hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Pagi tadi Jennie membombardir mengirimkan banyak pesan dan misscall pada Lalisa. Jennie meminta Lalisa untuk segera ke rumahnya.

Lalisa yang sedang asik tenggelam dalam mimpinya harus terganggu bisingnya suara notif yang berasal dari handphonenya itu.

Semakin dibiarkan semakin menjadi. Dengan berat mata Lalisa mengangkat asal telepon tanpa melihat siapa yang meneleponnya.

"Yoboseo" suara serak khas bangun tidur ala Lalisa

"Yak. Apa kau tidak menyimpan kontakku?" Lalisa menjauhkan handphone dari kupingnya karena suara yeojja di sebrang sana hampir saja membuat gendang telinganya pecah.

"Yak. Lalisa apa kamu masih disana?" Teriak yeojja disebrang sana

"Ne Nini. Ada apa?" Lalisa

"Datanglah kerumahku sekarang juga!" Jennie. Yeojja itu Jennie.

Lalisa perlahan membuka matanya dan terkejut saat melihat jarum jam.

"Mwo? Ini masih jam 5 pagi Nini" Lalisa

"Tidak ada penolakan" Galak Jennie dari sebrang sana.

"Tap-"

"Sekarang atau tidak sama sekali" belum sempat Lalisa menyelesaikan ucapnnya Jennie sudah menyerobotnya.

"Tunggu! Beberapa menit lagi Lili sampai" Jennie menutup panggilan sebelum Lalisa menyelesaikan kalimatnya.

Lalisa POV
Aku berjalan gontai menyusuri setiap sudut kamar mencari hodie dan kunci mobil.

Tidak pernah aku bangun sepagi ini sebelumnya. Bahkan ini masih sangat pagi. Jika bukan karena Jennie unnie aku tak akan mau merelakan jam tidurku.

Saat menuruni tangga aku lihat mommy sedang mempersiapkan bahan masakan di dapur. Aku mendatangi mommy dan mencuri kecupan di pipinya.

"Morning mommy" sapaku memeluknya dari belakang dan menyandarkan kepalaku dibahunya.

"Tumben Lili bangun pagi pagi begini?" Aku tidak menjawab pertanyaan mommyku.

"Lili gwenchana?" Aku segera tersadar. Hampir saja aku tertidur.

"Lili pamit kerumah Nini dulu ya mom"

"Ini masih jam 5 pagi Lili" mommy membalikkan tubuhnya menatap mataku yang masih terpejam

"Lili tau Mom" aku menghidupkan keran. Menampung air sebanyak mungkin di tanganku lalu ku basuhkan air itu pada wajahku.

"Dinginnya" aku bergidik saat merasakan dingin di wajahku. Aku dengar suara tawa mommyku.

"Biar diantar sopir ne" mommy

"Ani, Mommy tidak lihat mata Lili?" Aku melototkan mataku. Mengisyaratkan bahwa kantukku sudah hilang.

"Ya sudah. Hati hati ne" mommy

Aku mengendarai mobil dengan kecepatan lambat walau kondisi jalanan pagi ini sangat amat sepi. Aku harus tetap hati hati karena jalanan masih tertutupi salju bekas badai semalam. 

Kuparkirkan mobilku dihalaman rumah Jennie unnie. Saat ku buka pintu mobil udara dingin langsung menusuk ke tulangku.

Udara pagi ini sangat dingin mungkin karena semalam salju pertama turun. Dan aku lupa memakai pakaian tebal. Sesekali ku tiup telapak tanganku untuk mengurangi rasa dingin.

PESONAMU (jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang