Di kantin 9 yeoja berkumpul di salah satu meja panjang. Joy memegang pena dan mencoret coret lembaran kertas dengan berbagai rencana yang akan mereka lakukan selama di Thailand. Beruntung mereka mendapatkan bantuan dari mommy Lalisa, jadi mereka tidak perlu susah payah untuk menyusun jadwal berpergian. Mereka hanya merencanakan hal yang sekiranya tidak ada di dalam jadwal.
"apa benar Tzuyu akan ikut bersama kita?" Irene menghentikan diskusi, ia menatap Lalisa menunggu jawaban
"ne" jawab Lalisa melirik kucing betina di sampingnya. Jennie merespon dengan memutar bola matanya.
"oke, kita lanjutkan lagi" Joy menarik penanya membuat garis pembatas.
Mereka melanjutkan diskusi menyusun jadwal dengan serius dan khidmat, hingga seorang namja datang mengusik ketenangan mereka.
"Hai Jennie" panggil namja itu menyela pembicaraan Jennie dan Jisoo
"ada apa?" ketus Jennie melirik namja yang sudah ada di sampingnya
"eomma menyuruhku untuk menyampaikan pesannya" jawab namja itu malu malu kocheng
"katakan saja, aku tidak memiliki banyak waktu" dingin jennie
sedari tadi Lalisa menatap namja itu penuh dengan tatapan ketidak sukaan, rasa jijik, benci, marah bercampur hingga ia sendiri ingin muntah.
"eomma mengajakmu menghabiskan liburan ke Paris bersama dengan keluargaku" Jennie menepis lengan Kai yang hendak menyentuh tangannya
"katakan pada eommamu, aku sudah memiliki rencana berlibur dengan teman temanku" Jennie mengeratkan genggaman tangan Lalisa di bawah meja sana, ia tau bahwa gadisnya itu sudah mulai terpancing amarah.
"kau bisa menjadwalkannya jika kau mau, atau ajak teman temanmu sekalian ke Paris. Biar aku yang mengurus semuanya" Kai bergaya
"pergilah, tidak ada yang perlu kita bicarakan, karena aku menolak ajakanmu"
"pikirkanlah dulu, aku tau kau sangat menyukai Paris. Aku bahkan masih mengingatnya sampai saat ini" Kai terkekeh dengan perkataannya sendiri.
Jennie menarik Lalisa yang hendak berdiri.
"jangan Li" larang Jennie berbisik di telinga Lalisa
"Kim Jongin, apakah kau tidak punya telinga? Atau pendengaranmu terganggu? Bukankah Jennie mengatakan jika ia menolakmu. Kau seorang laki laki, akan sangat memalukan jika terus mengemis di hadapan wanita yang bahkan tidak menganggapmu ada" giliran Seulgi yang geram melihat aksi dan kelakuan Kai sejak tadi.
"pergilah sebelum aku yang menyeretmu pergi, dan satu lagi jangan dekati Jennie, dia sudah memiliki kekasih" lanjut Seulgi membuat mata Kai membulat sempurna.
"what? Jen apa yang dikatakan Seulgi itu benar?" wajah kai berubah menjadi sendu, bibirnya mencebik.
"kau sudah mendengarnya sendiri, jadi aku tidak perlu menjawabnya" Jennie menyenderkan kepalanya di bahu lalisa.
"Yak Jennieeee" rengek Kai seperti anak kecil, namanya juga anak mami.
"tunggu apa lagi? Pergilah!" bentak Seulgi membuat Kai berlari sekencang mungkin meninggalkan kantin.
Mereka semua tertawa terbahak bahak melihat tingkah Kai.
"kita lanjutkan diskusinya" Seulgi mendudukkan dirinya.
.
Hari keberangkatan tiba, semua yeoja berkumpul di salah satu restoran untuk makan siang sebelum flight. Semua nampak memasang wajah bahagianya, termasuk Irene dan Seulgi yang sedari tadi tidak mengendurkan senyumannya. Namun berbeda dengan jennie, ia sejak tadi memasang wajah cemberutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PESONAMU (jenlisa)
Teen FictionBagaimana jadinya jika manusia dingin jatuh dalam pesona manusia manja "Iya Nini, panggilan yang lucu bukan? Seperti pemilik namanya lucu dan cantik. Lili menyukainya" Lisa. ~langsung baca saja gxg 🔞 bocah minggir dulu ye!