Part 10 (I Miss U)

2.2K 213 0
                                    

Jennie POV

Aku membanting alarm ke sembarang arah saat melihat jarum menunjukkan pukul 11.00. Segera ku langkahkan kaki menuju kamar mandi dan bersiap siap. Bergegas menuruni tangga menimbulkan suara gaduh yang menyita perhatian eomma-ku

“Jangan tergesa-gesa nanti kamu bisa terjatuh, nak” Aku mengabaikan eomma-ku. Sudah tidak ada waktu lagi. Aku harus segera ke sekolah.

eomma Jennie pergi dulu” pamitku mencuri kecupan di pipinya.

"Hati hati di jalan"

Aku mengendari mobil dengan kecepatan tinggi. Menghiraukan bunyi klakson, rambu lalu lintas dan nasihat eomma-ku.

Memasuki gerbang Kim’s schools dan memarkirkan mobil sembarangan.

Aku menuruni mobil berjalan melewati lorong meilhat banyak siswa berlalu lalang. Ternyata sudah memasuki jam istirahat. Jadi ku putuskan melangkahkan kaki menuju kantin.

Ku edarkan pandanganku mencari gadis yang tidak ku temui lebih dari semiggu. Dan betapa terkejutnya aku saat melihat gadisku tengah makan disuapi oleh seorang yeojja.

“Aishh. Aku menantang maut untuk cepat bertemu dengannya. Dan dia sedang bersama dengan wanita lain. Ini tidak bisa dibiarkan” batinku mempercepat langkahku.

Belum sempat suapan itu masuk kemulutnya aku segera menepis tangan yeojja itu membuat sendok digenggamannya terjatuh. Semua orang yang ada di meja menatapku termasuk Lalisa.

“Apa yang kau lakukan?” tanya yeojja itu.

“Seharusnya aku yang bertanya seperti itu. Apa yang kau lakukan?” tanyaku balik dengan tatapan tajamku.

mwo? Kenapa kau balik bertanya?”

“terserah aku lah” jawabku sinis.

“Jangan pernah mendekati Liliku!” Suaraku meninggi.

Aku sudah tidak tahan menahan sesak di dada ditambah dengan melihat sikapnya itu. Dari semua orang yang aku temui hanya dia yang berani membalas tatapanku.

“Apa urusanmu? Dasar wanita aneh”.

“Berani beraninya kau-” sudah cukup emosiku memuncak saat ini.

Normal POV
Jennie sudah tidak bisa menahan amarahnya pada yeojja di sebelah Lalisa. Dengan sengaja Jennie menumpahkan segelas orange jus keseragam yeojja itu.

“Jennie-ya” Jisoo melototkan matanya.

“Ikut aku!” Jennie mengabaikan suara riuh yang disebabkan olehnya.

Jennie menggenggam lengan Lalisa. Menariknya paksa meninggalkan kantin. Tidak ada penolakan dari Lalisa. Dia hanya meringis kesakitan meraskan cengkraman pada lengannya.

unnie ini sakit” Lalisa yang tidak tahan lagi.

mianhe” Jennie menghentikan langkahnya. Melepas genggaman tangannya.

Nafasnya kembang kempis meraskan sesak di dadanya. Air matanya menumpuk semakin banyak di kelopak matanya. Jika saja Jennie tidak berada di keramaian sudah dipastikan bahwa air mata itu terjun bebas saat ini juga.

Tiba tiba saja Lalisa meraih lengan Jennie mendekatkan tubuhnya dan memeluknya erat serta mengelus punggung Jennie untuk memberikan ketenangan.

“I miss u” Lirih Lalisa yang masih bisa didengar Jennie.

Akhirnya dinding pertahanan Jennie runtuh. Air matanya mengalir deras mendengar perkataan Lalisa.

Cukup lama mereka berpelukan. Hening. Tidak ada percakapan keduanya. Hingga Jennie melepaskan pelukannya meraih tangan Lalisa.

PESONAMU (jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang