“Kenapa Nini tiba tiba pergi dan tidak mengabari Lili?” Lalisa menatap tajam Jennie.
Tiba tiba saja suasana menjadi mencengkam. Jennie tidak pernah melihat Lalisa seserius ini sebelumnya. Dari sorot matanya menuntut sebuah penjelasan.
Jennie hanya berharap sebuah keajaiban untuk membantunya keluar dari situasi saat ini.
“Lili kenapa ada kucing di kamar mommy?" Teriak mommy Lalisa.
"Bukankah mommy di thailand, Mom" balas Lalisa berteriak.
"Turunlah! Palli!" Mommy Lalisa
Jennie akhirnya bisa bernafas lega.
Lalisa mengalihkan perhatiannya dari Jennie dan melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Jennie. Dilihatnya mommynya sudah berdiri di ujung tangga menggendong kucing gembul di tangan kanannya.
"Mommy" Lalisa berlali menghampiri lalu menubruk mommynya.
"Lili tidak sadar kalau tubuh Lili lebih besar dari mommy?" Sidir Seo yeji menahan tubuhnya agar tidak terjatuh akibat beban tubuh Lalisa.
"Lili rindu mommy. Mommy kenapa pulang tidak mengabari Lili?" Lalisa mengecup setiap inci wajah Seo yeji
"Mommy ingin memberi Lili surprise. Ternyata mommy yang mendapat surprise" Seo yeji menunjuk kucing di gendongannya.
"Boleh ya?" Lalisa yang tahu arah pembicaraan mommynya segera mengeluarkan rengakan andalannya.
"Mom. Lili akan merawat Leo. Lili janji" Lalisa melepaskan pukan dan mengambil alih tubuh Leo.
"Mommy beri waktu satu minggu untuk Lili menepati janji Lili. Setelah itu Leo akan menjadi penghuni tetap di rumah ini" Lalisa berjingkrak kegirangan.
Jennie hanya tersenyum, hatinya menghangat menyimak kedekatan antara Lalisa dan mommynya.
"Lili tidak ingin mengenalkan teman Lili pada mommy?" Seo yeji melirik jennie sekilas.
Lalisa menepuk dahinya. Karena terlalu asik reunian dengan mommynya sampai melupakan Jennie.
"Aishhh mommy, Lili sampai lupakan. Perkenalkan ini Jennie unnie. Sunbae Lili di sekolah. Nini ini mommy Lili" Lalisa merangkul bahu Jennie memperkenalkan kepada Seo Yeji.
"Yeppeo" Jennie tersenyum malu mendengar pujian Seo yeji.
"Yasudah mommy ke kamar dulu. Jennie jangan pulang dulu ne. Kita makan malam bersama" Seo yeji
"Mommy Lili tidak diajak?" Lalisa mengerucutkan bibirnya. Seo yeji terkekeh melihat kelakuan anaknya ini. Tubuhnya saja yang bertambah besar tapi sikapnya masih seperti anak kecil.
"Ani, Lili makan malam saja sama Leo. Mommy akan makan malam bersama Daddy dan Jennie" goda Seo yeji
"Mommy" rengek lalisa menghentak hentakan kakinya. Mommy lalisa berlari meminggalkan putri semata wayangnya yang merengek itu.
****
Beberapa percakapan ringan menemani makan malam Lalisa, Jennie, Seo Yeji dan Kim soohyun.Lalisa lebih banyak mengambil bagian dalam bercerita. Daddy dan mommynya sesekali menanggapi dengan senyuman bahkan tertawa.
Jennie sesekali menundukkan kepalanya saat mendengar antusias Lalisa yang menceritakan pertemuan pertama dengannya. Berkat candaan Lalisa Jennie merasa nyaman berada di tengah-tengah keluarga Manoban.
Mereka semua menikmati makan malam dengan penuh kehangatan.
"Lili, Daddy minta luangkan waktumu besok ne. Daddy sudah mengundang keluarga Tzuyu untuk makan malam bersama" Kim soohyun.
"Ne, daddy" Jennie terkejut dengan kata kata yang Lalisa lontarkan. Matanya menatap tajam Lalisa.
Setelah makan malam selesai Jennie langsung pamit pulang.
Jennie POV
Aku menolak tawaran Lalisa yang akan mengantarku pulang. Aku masih sebal dengan keputusannya. Dia bahkan tidak mengatakan sedikitpun mengenai siapa Tzuyu sebenarnya.Apa apaan itu dia menyetujui makan malam dengan Tzuyu. Apa dia sudah melupakan kejadian siang tadi. Sebenarnya ada hubungan apa Tzuyu dengan kerluarga Lalisa.
Ku banting pintu mobil dengan keras. Otakku sudah memanas terlalu banyak memikirkan wanita gatal itu dengan gadisku.
"Sudahlah Jennie. Hanya makan malam biasa. Mungkin ayahnya sesama rekan bisnis. Atau sebenernya Tzuyu dan Lalisa masih bersaudara. Kalau benar perlakuanku padanya tadi siang sangat memalukan. Tenang Jennie tenang" monologku memasuki kamar.
"Putri eomma baru pulang. Habis dari mana?"
"Kamjagiya, eomma" aku terkejut. Kenapa bisa aku tidak sadar jika ada eomma di kamarku
"Wae?" Aku melihat eomma-ku masih fokus membaca buku di tangannya
"Sejak kapan eomma ada di kamar Jennie?"
"Sejak eomma menunggu Jennie pulang. Mandilah! Eomma ingin tidur dengan putri kecil eomma"
Aku segera membersihkan diri. Setelah itu aku membaringkan tubuhku dalam dekapan eomma-ku. Ternyata sudah lama aku tidak merasakan dekapan ini. Sangat nyaman.
"Jennie" panggil eomma-ku
"Hmmm" aku mendongakkan kepala menatap mata eomma-ku
"Eomma akan memutuskan untuk pindah ke Korea"
"Mwo? jinjja eomma?"
"Apa jennie tidak suka?"
"Eomma, Jennie sangat senang kalau eomma tetap di samping Jennie" ku eratkan pelukanku.
"Eomma akan berusaha menjadi eomma yang lebih baik lagi untuk Jennie. Mianhe eomma dulu tidak ada saat Jennie membutuhkan eomma"
Air mataku menetes mendengar kata kata eomma-ku. Entah kenapa hari ini aku menjadi sangat emosional sekali.
"Jennie sayang eomma" hanya kata itu yang bisa aku ucapkan.
Aku merasakan kecupan hangat di keningku. Eomma juga tidak henti hentinya memberikan usapan lembut di punggungku. Malam ini kupastikan akan tidur nyenyak dalam pelukan eomma-ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
PESONAMU (jenlisa)
Fiksi RemajaBagaimana jadinya jika manusia dingin jatuh dalam pesona manusia manja "Iya Nini, panggilan yang lucu bukan? Seperti pemilik namanya lucu dan cantik. Lili menyukainya" Lisa. ~langsung baca saja gxg 🔞 bocah minggir dulu ye!