Hari minggu, Jenlisa memilih bermalas malasan di atas ranjang sembari menonton drama Korea. Jennie menyandarkan kepalanya di dada Lalisa, kedua tangannya memeluk pinggang ramping Lalisa. Sedangkan Lalisa mendekap Jennie dan sebelah tangannya mengelus tangan Jennie yang berada di atas perutnya. Mereka berdua serius melihat drama Snowdrop yang baru rilis beberapa hari yang lalu.
Drama ini berlatar di Seoul pada tahun 1987 dan menceritakan kisah cinta Im Soo Ho, seorang mahasiswa di universitas bergengsi yang tiba-tiba masuk ke asrama wanita berlumuran darah. Eun Young Cho, mahasiswi yang bertemu dengan Im Soo Ho yang berlumuran darah langsung merawat luka-luka karena mengira pria tersebut adalah seorang atlet. Im Soo Ho, yang dibesarkan di Jerman, memiliki pesona yang lembut namun menunjukkan sikap menyembunyikan rahasia.
Setelah jatuh cinta pada Im Soo Ho di pertemuan pertama, Eun Young Cho yang lincah kebetulan bertemu dengannya lagi di asramanya, di mana dia akhirnya merawat lukanya dalam persembunyian. Ternyata Im Soo Ho adalah satu dari seratus mata-mata yang selamat setelah menjalani pelatihan bagai di neraka. Kisah tragis dimulai saat Im Soo Ho jatuh cinta dengan Eun Young Cho yang merawatnya karena di saat bersamaan ia harus menunaikan misi yang diberikan negaranya. Seperti itulah kira kira plot drama yang mereka tonton.
"bukankah yeoja pemeran utama itu mirip dengan Jisoo unnie?" tanya Jennie, matanya fokus mengamati visual karakter Eun Young Cho yang bak dewi.
"Lili juga berpikir seperti itu" jawab Lalisa
"atau jangan jangan itu memang Chu unnie?" tanya Lalisa
"mana mungkin manusia chikkin itu bisa berakting seserius ini, yang ada dia akan tertawa sepanjang scene" Jennie dan Lalisa tertawa bersamaan mengingat tingkah unnie mereka yang tidak bisa diam dan konyol.
"sudah, sudah aku lelah tertawa" Jennie mengeratkan pelukannya.
Mereka kembali fokus pada drama, tidak lama Jennie memanggil Lalisa.
"Li" panggil jennie
"hmm" jawab Lalisa
"apa kau mencintaiku?" tanya random Jennie
"ne, lili menyayangi semua orang di sekitar Lili"
Jennie mendengus sebal, bukan itu jawaban yang ingin ia dengar.
"bukan itu yang ku maksud"
"ah, maksud unnie?" Lalisa mengerutkan dahinya
"Li" panggil Jennie lagi, kali ini ia mendongakkan kepalanya menatap mata hazel Lalisa
"iya Nini?" Lalisa yang membalas tatapan Jennie. Saat Jennie mendongakkan kepalanya Lalisa sudah sejak tadi menundukkan kepala menatap wajah chubby Jennie.
"apa kau merasakan apa yang aku rasakan?"
"Lili saja tidak tau apa yang Nini rasakan"
"aku merasakan perasaan aneh setiap berada di dekatmu seperti ada ribuan kupu kupu berterbangan di perutku. Lalu dadaku merasa sesak jika ada orang lain berdekatan dengamu" jelas Jennie
Lalisa semakin mengerutkan dahinya, ia berusaha mencerna kalimat Jennie
"aish, kenapa malah diam? Sudahlah jangan dipikirkan" Jennie yang sebal membuang muka kembali fokus pada layar TV.
Jennie dan lalisa terdiam tidak ada obrolan setelah itu, mereka asik dengan pikiran mereka masing masing.
"Nini" panggil Lalisa
"hmm"
"saranghae"
"mwo?" jennie mendongakkan kepalanya dan dilihatnya Lalisa yang sudah tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
PESONAMU (jenlisa)
Fiksi RemajaBagaimana jadinya jika manusia dingin jatuh dalam pesona manusia manja "Iya Nini, panggilan yang lucu bukan? Seperti pemilik namanya lucu dan cantik. Lili menyukainya" Lisa. ~langsung baca saja gxg 🔞 bocah minggir dulu ye!