SEBELAS

985 188 11
                                    

Jisoo tak bisa membohongi sebuah fakta, jikalau ia sudah belajar tentang memegang dan menyalakan benda-benda berbahaya seperti pistol.

Tanpa kedua orang tuanya tahu ataupun lingkungan sekitarnya tahu, Jisoo sudah belajar cara menyelamati dirinya.

Semenjak kejadian Taeyong membantu keluarga Jisoo, tanpa Taeyong beritahu apa pekerjaannya ... Jisoo sudah tahu apa pekerjaan utama Taeyong.

Menjadi seorang pramugari, bukan berarti hanya tahu tentang pesawat ataupun penumpang. Berulang kali ia pernah bertemu dengan para mafia yang memiliki wajah menyeramkan.

Awalnya Jisoo takut, tapi lama-kelamaan ia terbiasa dan mencari tahu bagaimana agar bisa bersanding dengan Taeyong.

Belum lagi, orang-orang yang selalu menjadi penumpang khusus selalu berbicara mengenai Taeyong.

Walaupun tidak dengan gamblang mereka mengatakan Taeyong, Jisoo tahu jikalau mereka menyebut Taeyong.

Mr. Captain Lee.

Itu adalah sebutan orang-orang yang sedang membicarakan tentang Taeyong.

Dan semua orang yang membicarakan Taeyong adalah orang-orang yang ingin bekerja sama dengan Taeyong.

Ya, selain dengan kekuasaan yang di miliki oleh Taeyong, sahabat dan timnya sangat loyal kepadanya.

Kepercayaan, keloyalan dan semua hal kebersamaan ada di mereka, sehingga orang-orang yang ingin menghancurkan salah satu dari mereka tidak berani sama sekali.

Mencari masalah dengan mereka tentunya mencari mati.

Sama seperti yang terjadi pada Choi Seomin.

Dan Jisoo tak takut melihat bagaimana Taeyong membunuh Seomin tepat di hadapannya.

Bukan hanya Jisoo yang menyaksikan .. Yuta, Johnny dan Doyoung juga ikut menyaksikannya.

Sebenarnya, perlakuan Taeyong kepada Seomin sama persis seperti yang di lakukan Seomin kepada Taeyong.

Perlahan tapi pasti akan mati.

Tapi, yang agak berbeda adalah Taeyong lebih memilih mengulur waktu cukup lama untuk menghabisinya.

"Kau selalu saja berniat membunuhku, untuk apa?" tanya Taeyong kepada Seomin.

Seomin hanya diam menatap Taeyong. Ia masih bisa menjawab pertanyaan Taeyong sebenarnya, tapi Seomin lebih memilih diam.

"Seharusnya kau lebih berhati-hati dengan orang terdekatmu." Seomin berusaha tersenyum licik. "Orang terdekatmulah yang bisa menghancurkanmu."

"Maksudmu?" tanya Taeyong bingung. "Kau tetap ingin mati atau bagaimana?"

Seomin menatap Taeyong, "Mau aku mati atau tidak pun, kau tidak akan pernah tahu siapa orang terdekatmu yang mau membunuhmu, bukan?"

Taeyong terdiam.

"Di antara orang terdekatmu itu, ada seseorang yang ingin melenyapkanmu." Seomin terkekeh. "Bukan karena kau jahat kepadanya, tapi kau terlalu baik kepadanya."

Taeyong mengeluarkan pistolnya dan menatap Seomin datar. "Hentikan omong kosongmu."

"Aku tidak berbohong, Taeyong." Seomin masih berusaha mengeluarkan semua clue yang ia punya. "Seseorang yang kau percayai itu bahkan ada di sini. Ia tidak memperlihatkan permainan-nya karena ia bermain dengan santai. Kau bahkan tak menyadarinya, bukan?"

Taeyong membalikkan badannya dan menatap keempat orang yang sedang melihat mereka berdua dengan tatapan bingung.

Ya, sedaritadi Taeyong dan Seomin hanya berbicara pelan, jadi hanya mereka berdua saja yang tahu apa maksud pembicaraan itu.

"Apa?" tanya Yuta bingung.

Johnny menatap Taeyong, "Kau ingin menghabisinya sekarang atau nanti?"

"Aku mau melihatnya, Bang," kata Doyoung.

Jisoo tersenyum dan berkata, "Ada apa?"

Taeyong kembali menatap Seomin dan menghela napas. Seharusnya ia tidak terkecoh dengan ucapan Seomin. Ia tersenyum tipis dan mengarahkan pistol tepat di kepala Seomin.

Seomin menganggukkan kepalanya. "Clue terakhir adalah ... ada huruf o di nama panjangnya."

DOR

Dan ketika Seomin mengatakan clue terakhir, Taeyong sudah membunuhnya dengan jarak dekat. Mata Taeyong terfokuskan kepada kepala Seomin. Ia tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya.

"Sepertinya akan ada sebuah plot twist yang terjadi."

MAFIA AND STEWARDESS ❝✔❞ ; TAESOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang