"Dude, ini kau benar-benar pensiun menjadi mafia atau tidak?!"
Yuta mendatangin Taeyong ke ruangannya dan mulai mengeluarkan seluruh keluhannya. Ia benar-benar jenuh dengan pekerjaannya sekarang.
"Kau tahu, aku benar-benar bosan!" seru Yuta. "Selama ini aku selalu di padatin dengan misi-misi menyenangkan dan sekarang justru bersantai-santai!"
Taeyong menghela napas. Ia mengambil beberapa kertas dan menghampiri Yuta yang menatapnya bingung.
"Kau ingin sebuah tugas?" tanya Taeyong. "Benarkan, Yuta?"
"Ya!" jawab Yuta bersemangat. "Kau ingin memberikanku sebuah tugas?! Aku akan dengan senang hati melaksanakannya."
Taeyong menganggukkan kepalanya dan memberikan Yuta beberapa kertas. Ia menatap Yuta dan melanjutkan ucapannya, "Ini."
"Apa ini?" tanya Yuta bingung.
"Data yang saya berikan kepadamu itu adalah data penting orang-orang yang ingin melenyapkan Jennie." Taeyong menunjuk kertas-kertas yang di pegang oleh Yuta.
"Jennie?" ulang Yuta. "Maksudmu, Kim Jennie? Kekasihku?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kim Jennie siapa lagi kalau bukan kekasihmu, Yuta?" Taeyong memutar bola matanya dengan malas.
Yuta terlihat bingung, "Dude, dia hanya seorang model."
"Kau pikir hanya karena dia seorang model, tidak ada yang ingin melenyapkannya? Justru karena ia memiliki daya tarik tersendiri, banyak orang ingin melenyapkannya." Taeyong menghela napas. "Itu hanya sebagian saja orang-orang yang baru saya dapatkan hari ini."
Yuta menatap kertas yang ada di tangannya. Ia menghitung berapa lembar kertas yang di berikan oleh Taeyong. Ketika ia sudah tahu berapa lembar, lagi-lagi Yuta melakukan aksi protes.
"Kata kau tadi ini belum semuanya 'kan, Taeyong?" tanya Yuta. "Kenapa tidak kau berikan semuanya kepadaku?!"
Taeyong tertawa, "Tak apa, aku hanya ingin bermain-main sebentar denganmu."
"Aish, ini bocah!" seru Yuta kesal. "Oh iya, mengenai Jennie ... kenapa kau juga melacak orang-orang itu?"
"Karena orang-orang itu tahu, siapa saja kekasih ataupun orang penting di dalam hidup kita berempat," ucap Taeyong sambil memangku tangannya. "lagipula, bukan hanya Jennie. Cindy dan Emily, terutama Jisoo yang menjadi poin penting misi bodoh mereka."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.