SATU

3.2K 392 22
                                    

"Oh gosh, Taeyong kau benar-benar menyebalkan!"

Pagi hari ini Taeyong harus mendengar keluh-kesah dari Johnny, Yuta dan Doyoung. Mereka bertiga mendatangi rumah Taeyong dan masuk ke dalam kamar Taeyong seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

"Taeyong sungguh tidak manusiawi, bukan?!" seru Yuta melanjutkan ucapannya. "Benar! Kita lagi dalam kondisi tidak bekerja dan itu SUNGGUH ANEH!"

"Aku setuju denganmu, Bang. Menurutku, kenapa kita tidak bekerja seperti biasa? ANEH SEKALI!" Doyoung menekankan perkataan di akhirnya.

Johnny menghela napas dan berujar, "LIHAT! DIA BAHKAN TIDAK BANGUN!"

Taeyong memutar bola matanya dengan malas, ia mengambil pistol di bawah bantalnya dan menodongkan pistol itu ke arah tiga pria tampan di hadapannya. "Diam. Berisik."

Johnny berbaring di atas kasur milik Taeyong dan menatap langit-langit kamar Taeyong. "Oh ayolah, Taeyong. Berikan kami sebuah rencana ataupun misi. Tidak ada pekerjaan seperti ini cukup menyebalkan."

"Dude, aku ingin membunuh seseorang lagi. Kenapa kita tidak turun langsung ke area utara? I mean membuat mereka takut sesekali tak masalah," protes Yuta.

"Abang-abang yang aku sayangi, jangan anggap aku sebagai anak bawang karena aku tidak menyukai bawang. Sesekali berilah aku misi besar." Doyoung juga ikut protes. Ia duduk di sofa dekat jendela kamar Taeyong.

"Tapi, itu siapa?" Yuta menunjuk pintu kamar mandi yang baru saja terbuka.

Johnny dan Doyoung menolehkan pandangannya, mereka berdua bersamaan dengan Yuta berteriak histeris dan Taeyong menutup kedua telinganya dengan kuat.

"KYA! SIAPA KAU?!" teriak ketiga pria tampan itu.

Johnny yang memperlihatkan wajah bengongnya.

Yuta yang memperlihatkan wajah bingung dan bibir yang mulai terbuka kaget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuta yang memperlihatkan wajah bingung dan bibir yang mulai terbuka kaget.

Dan Doyoung yang menyipitkan matanya melihat seseorang yang ada di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan Doyoung yang menyipitkan matanya melihat seseorang yang ada di hadapannya.

Kim Jisoo, seseorang yang ikut berteriak juga sama terkejutnya dengan ketiga pria tampan yang berteriak itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Jisoo, seseorang yang ikut berteriak juga sama terkejutnya dengan ketiga pria tampan yang berteriak itu. Ia menutup matanya dengan kedua tangannya.

Taeyong menghela napas dan berjalan mendekati Jisoo. Ia memegang kedua pundak Jisoo dan tersenyum ke arah ketiga sahabatnya itu.

 Ia memegang kedua pundak Jisoo dan tersenyum ke arah ketiga sahabatnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini adalah Kim Jisoo." Taeyong memperkenalkan Jisoo dan tersenyum. "Dia adalah alasan saya tidak memberikan kalian tugas."

"Huh? Siapa kau?" tanya Johnny langsung. "Kau bukan Taeyong. Taeyong tidak mau memberikan senyuman, walaupun hanya sedikit."

"Aku pikir kau tidak pernah berniat memiliki pujaan hati, Taeyong," ucap Yuta. "Mencurigakan."

Doyoung menggerutkan dahinya dan menunjuk Jisoo, "Bukankah ia salah satu pramugari yang bertugas ketika kita di dalam perjalanan menuju Selatan kemarin?"

Taeyong menganggukkan kepalanya, "Ya, itu dia."

"Kau dekat dengannya hanya karena hari itu tidak sengaja bertemu atau bagaimana?" tanya Johnny. "Kau mencurigakan Taeyong."

"Atau ... dia adalah orang yang kau ceritakan?!" seru Yuta.

"Bisa jadi," lanjut Johnny.

Doyoung menatap Yuta bingung, "Cerita apa? HEI! Kenapa hanya aku yang tidak tahu?!"

Taeyong menganggukkan kepalanya lagi dan menatap Yuta setuju, "Kau benar. Dia adalah gadis itu."

"Oh gosh! Kim Jisoo?" Johnny menggelengkan kepalanya. "Kim Jisoo ternyata seorang pramugari?!"

"Seperti yang kau lihat," kata Taeyong. "Kim Jisoo adalah namanya dan dia sudah menjadi wanita saya."

Ketiga sahabat Taeyong menggelengkan kepala bersama-sama dan menatap terkejut ke arah Jisoo yang masih menutup matanya. "ARE YOU FUCKING CRAZY, DUDE?!"

"Ya, saya tahu saya gila." Taeyong tersenyum lebar sambil merangkul Jisoo.

MAFIA AND STEWARDESS ❝✔❞ ; TAESOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang