57<. keinginan?

130 18 0
                                    

*happy reading*

'kami berdua berjalan menuju hutan yang terakhir kali kami berdua kunjungi'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'kami berdua berjalan menuju hutan yang terakhir kali kami berdua kunjungi'

'terasa sunyi'

"kau sekarang sudah besar -ucap jeno

"aku sampai tidak sadar, kalau aku sudah besar saja -jawabku 'sambil terkekeh'

"walaupun begitu,..

   

     "tingkahmu sama sekali tidak berubah,
"masih kanak-kanak-ucap jeno

"tidak kok! aku sudah besar!
"ayah mengada" saja, aku bukan anak-anak lagi hum-jawabku

"lihat saja tingkahmu itu, bukankah kau sedang  ngambek karena aku memanggilmu masih kanak-kanak-jawab jeno

"hum..
"intinya,  aku sudah besar-jawabku

"baiklah!
 

    "iya kau sudah besar-jawab jeno



'kami berdua berjalan lagi'

'sunyi kembali  dan.. '

"apa kau punya keinginan? saat besar nanti-tanya jeno

'aku menoleh'

"sudah pasti



"aku ingin terus tinggal bersama ayah dan ossa -jawabku

"bukan itu yang ku maksud-jawab jeno

    "tapi,

"bagaimana impian mu nanti? ingin menjadi ratu? penyihir hebat? ilmuwan yang hebat- tanyanya

"cukup selalu bersama ossa dan ayah, itu impianku ayah-jawabku

"aku tidak butuh harta,  jika kita tinggal tanpa harta tapi ada ayah dan ossa aku juga senang. intinya aku ingin selalu bersama dengan ayah dan ossa itu saja-jawabku




'cukup terkejut mendengarnya, tapi jeno jadi berpikir keras'

 
  "tapi bukankah, dimasa depan nanti kau akan menikah dan memiliki keluarga,  apa kau tidak mau memiliki keluarga? -tanya ayah

"cukup ayah!

"kenapa ayah berbicara seperti ini, seakan -akan ayah sedang mengintrogasiku saja-jawabku

"apa ayah sangat mengharapkan aku pergi dan meninggalkan ayah-tanyaku









'menoleh dengan tatapan kosong'

   "kata orang-orang , jika anak perempuan sudah menikah dia akan pergi meninggalkan ayahnya. dan akan kesepian saat putrinya akan menikah dan meninggalkannya di istana-jawab jeno

    "maka dari itu, aku bertanya!


'dengan raut wajah, yang menggambarkan bahwa dirinya sedih dan kecewa'

'apa dia sangat" tidak ingin aku meninggalkannya? sesayang itukah dia? apa dia sangat" menyukai ku-gumamku

'sambil meliriknya'

'aku memberhentikan langkahku'




"kenapa kau berhenti? -tanyanya

"ayah dengar ini!! -ucapku

"aku tidak akan meninggalkan ayahh!!

    "aku tidak ingin ..sangat tidak ingin, aku juga tidak ingin menikah. aku hanya mau bersama ayah dan ossa selamanya!!

"aku akan merawat ayah nantinya, aku akan selalu menemani ayah kapanpun ayah memintaku untuk datang,  aku tidak akan pergi dari ayah -jawabku

'jeno masih tidak bisa berkata" karena saking terkejutnya mendengar itu dari mulut elsa'

'tapi ia juga berpikir, untuk kebahagiaan anaknya dia harus merelakan putri kesayangannya itu untuk berdampingan dengan seseorang yang akan dia cintai di masa depan.

'dia juga berpikir ,..terus berpikir untuk lebih baik dia mempersiapkan diri karena anaknya sudah bertambah besar,  dia harus punya seseorang yang bisa menjaganya saat dia mati nanti.  dia ingin di masa depan anaknya ada yang menjaganya dan tulus mencintai dan merawatnya

'seperti layaknya jeno menyayangi putri kesayangannya ini-gumam

   

"baiklah, seterah kau saja!

   "akan lebih baik, jika ada yang terus menjagamu saat kau dewasa-

"aku tidak tahu, apa aku  bisa melindungimu dan menjagamu sampai kau bes-

'omongan jeno terpotong'

"AYAHHH!!-teriakku

'tersontak jeno kaget'

"jika ayah mengatakan hal itu lagi, aku akan sangat ..sangat marah!!-

"jangan ngomong begitu lagi-ucapku

"oh,..




    "em..iya-jawabnya






vote and comments

Ayah Yang Dingin- ft. Jenolee ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang