Part 6

316 67 68
                                    

"Loh, Ayah sama Ibu udah pulang?"

"Iya. Kamu habis ke mana aja, Ryujin? Jam segini kok baru pulang."

"Mampir ke rumah temen." Ryujin menghela napas lelah. Dia meletakkan tas selempangnya di atas meja dan kemudian duduk di atas sofa. Sorot matanya mengarah pada televisi. "Loh? Itu bukannya Hera, salah satu Aktris yang lagi naik daun?"

Hyejin, Ibu Ryujin itu beralih menatap televisi. Dia mengernyit lalu terkekeh melihat liputan tentang Hera. "Oh? Hera? Dia bukannya wanita yang dulu mau dijodohin sama Kamu, ya, Sayang?"

Hajoon, ayah Ryujin itu mengangguk sambil tertawa mencemooh. "Iya, emang Dia. Untung dulu nggak jadi nikah sama Dia. Orangnya malu-maluin lagi."

Ryujin tidak mengerti. Dia mengerutkan keningnya sambil menatap ayah dan ibunya. "Hah? Dia pernah dijodohin sama Ayah?"

Hajoon mengangguk. "Dulu, Nenek sama Kakek Kamu jodohin Dia sama ayah. Dari awal Ayah emang ngerasa nggak cocok sama Hera, tapi karena Ayah nggak bisa nolak keinginan orang tua Ayah, mau nggak mau Ayah harus terima perjodohan itu--"

"Kalau Ayah terima terus kenapa Ayah nikahnya sama Ibu?" Ryujin mengernyit bingung. Hajoon terkekeh lalu menyilangkan lengannya.

"Yah ... Pada akhirnya Ayah batalin karena Hera hamil di luar nikah."

Hyejin mencibir. "Nggak tahu malu banget. Bisa-bisanya Dia ngelakuin hal nggak senonoh sama pacarnya, padahal udah dijodohin."

Hajoon tersenyum. Dia merangkul bahu isterinya. "Tapi setidaknya karena Dia ngelakuin itu, Ayah jadi punya alasan buat batalin perjodohan dan nikah sama wanita pilihan Ayah sendiri."

"Kalau nggak salah anaknya sekarang sekolah di sekolah yang sama kayak Kamu. Dan umurnya sama Kamu cuma selisih Beberapa tahun doang. Tapi orang-orang pada nggak tahu kalau anaknya itu hasil hubungan nggak senonoh."

Ryujin terdiam. Dia jadi penasaran siapa putri Hera. "Beneran Dia satu sekolah sama aku? Emang siapa namanya?"

Hyejin tampak berpikir dahulu sebelum menjawab. Dia lalu menatap Ryujin dengan sorot ragu. "Kalau nggak salah namanya itu ... Tzuyu?"

Ryujin membulatkan mata. Apa? Tzuyu? Apa mungkin itu ...

Dia lalu merogoh saku celana dan mengambil handphone. Membuka Instagram, dan mengetik nama 'Hera' di kolom pencarian. Ryujin melihat foto-foto yang telah diunggah Aktris terkenal tersebut. Dia tercenung. Matanya melebar tidak percaya. Foto ini ....

"Jadi ..." Dia menatap lurus. Kemudian menyeringai lebar. "Tzuyu itu anak haram, ya?"

******

Biasanya, Jika sedang turun salju seperti ini Tzuyu lebih senang diam di rumah dan bergulung selimut. Tapi karena Winter dan Sana, mau tidak mau Dia harus keluar dari zona nyamannya.

Tzuyu menghembuskan napas sebal. Dia melirik kedua sahabatnya yang kini sedang memilih berbagai pakaian perempuan kekinian.

"Cepetan, dong!" Tzuyu tidak tahan lagi. Dia sudah sangat kedinginan. Maklum, Dia tidak begitu baik dengan musim dingin. Dia lebih senang musim panas, meski menghasilkan banyak keringat, setidaknya Dia tidak akan merasa kedinginan.

"Iya! Sabar, dong." Winter dan Sana mendekat. Sepasang tangan mereka sama-sama membawa barang belanjaan. Mereka bertiga keluar dari toko pakaian, dan kemudian mampir ke minimarket.

Mereka bertiga duduk di tempat yang telah disediakan, sambil menikmati ramen yang masih mengepulkan asap tipis.

"Eh, gue mau nanya." Sana meletakkan sumpitnya. Dia menatap Tzuyu dan Winter dengan sorot serius. "Boleh nggak sih kalau gue suka sama Jungkook?"

IGNORANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang