"Gue harus jawab apa ya, Om? Gue ... kayaknya nggak bisa jawab sekarang. Tapi emangnya Lo beneran suka sama gue? Maaf, sejujurnya gue masih ragu sama perasaan Lo."
Itu adalah jawaban Tzuyu kemarin. Dan jawaban itu, sontak menjadikan Taehyung galau berat. Jadi maksudnya, Tzuyu tidak mempercayai perasaannya, begitu?
Memikirkannya saja membuat kepala Taehyung pening seketika. Dia menghela napas berat, jika tahu akan seperti ini, pasti Dia tidak akan menyatakan perasaannya kemarin. Seharusnya Dia memendam perasaannya saja, dan seharusnya pula Dia tidak mengungkapkannya. Tapi kemarin Taehyung benar-benar tidak berpikir jernih. Dan sekarang, hanya rasa sesal yang melingkupinya.
"Jadi Lo ditolak?"
Taehyung menoleh, Dia mengerutkan kening saat mendengar pertanyaan dari Jungkook. "Bukan ditolak. Gue emang belum dapet jawabannya aja!"
"Ooh, jadi Lo digantung." Jungkook dan Seokjin lantas tertawa. Mereka semakin puas saat melihat raut wajah Taehyung yang semakin masam.
Taehyung berdecak. Dia membuang muka sambil bergumam, "Gue bukan jemuran."
"Wah, pasti sekarang Lo sama Dia canggung banget. Iya, kan?"
Taehyung menatap Seokjin. Dia kemudian menggeleng pelan. "Enggak juga, sih. Cuma kemarin doang canggungnya, sekarang udah nggak. Tzuyu itu tipe orang yang nggak bikin canggung terlalu lama."
Seokjin manggut-manggut. Dia melihat arah pintu atap, kemudian kembali menatap Taehyung, mengisyaratkan sesuatu.
Taehyung mengerutkan kening. Dia lantas menoleh, mengikuti arah pandang sahabatnya tersebut.
Seorang Gadis tersenyum sambil melambaikan tangan padanya. "Hai, Kak Taehyung!"
Taehyung langsung menghela napas berat. Dia berdecak. "Lo lagi. Ngapain, sih?"
"Gue nyariin Lo, Kak. Ternyata di sini. Udah makan belum? Kita ke kantin, yuk?"
Melihat itu, Jungkook terkekeh. Dia mendekat ke telinga Taehyung, lalu berbisik pelan, "Cewek ini bukannya cewek yang ngasih Lo permen waktu itu, ya?"
Taehyung berdesis. Dia berdiri dengan sorot jutek ke arah Nakyung, nama gadis itu. "Gue nggak laper. Jangan ganggu gue!" Taehyung mulai melangkah, melewati Nakyung begitu saja.
Membuat Nakyung memutar bola mata. Dia kemudian berbalik dan menghalangi langkah Taehyung. "Ayo, dong, Kak! Apa salahnya, sih, ke kantin bareng? Gue kan pengin akrab sama Lo."
Taehyung merasa risi. Dia berhenti melangkah, berbalik dan memelototi Nakyung. "Tapi guenya nggak mau, mau apa Lo? Udah sana jangan gangguin gue!"
****
"Istirahatnya udah mau selesai, loh! Lo, sih, malah tidur. padahal udah janji mau ke kantin bareng!" Winter merajuk. Gadis itu menatap Tzuyu dengan wajah cemberut.
Tzuyu yang melihat itu mengacungkan telapak tangan. dia berkata dengan wajah menahan kantuk, "Sorry, deh. Abisnya gue ngantuk banget. Semalem gue nggak bisa tidur."
Sana hanya tertawa pelan. Dia tahu, Tzuyu kini sedang bingung menghadapi dua pernyataan cinta yang sedang menimpanya. yah, sejujurnya kalau Dia ada di posisi Tzuyu pasti juga sama bingungnya. Sana tadi juga sudah memberi saran pada Tzuyu, jangan menggantung kedunya terlalu lama, Tzuyu harus memilih dengan tepat sesuai dengan kata hatinya.
Berbeda dengan Winter, gadis itu langsung menyuruh Tzuyu untuk memilih Yeonjun daripada memilih Taehyung. padahal Taehyung adalah kakak dari pacarnya, tapi karena sering dijahili Taehyung, setiap bertemu Taehyung, pasti membuat Winter selalu mendengus tidak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
IGNORANT
Teen Fiction(FOLLOW TERLEBIH DAHULU) Tzuyu adalah anak dari Aktris terkenal bernama Hera. Hera yang bersikap keras, meminta Tzuyu untuk pindah ke sekolah baru yang lebih terkenal dan meninggalkan sekolah lamanya. Hal itu, membuat Tzuyu bertemu lagi dengan Tae...