Part 16

313 66 54
                                    

"Makasih, Om, traktirannya." Tzuyu tersenyum manis menatap Taehyung. Membuat Taehyung yang melihatnya pun hanya berdehem sebagai balasan.  Dia kemudian merogoh saku, mengambil dua butir permen dan kemudian Dia berikan pada Tzuyu.

"Gue nggak suka permen, jadi buat Lo aja."

Tzuyu mengernyit. "Kalau Lo nggak suka permen, ngapain Lo bawa permen?"

"Tadi dikasih sama adek kelas. Sebenernya nggak mau, sih. Tapi orangnya maksa."

Tzuyu mengatupkan bibirnya, dan kemudian mengangguk-angguk. "Ooh, adek kelas."

Keduanya kini terus mengobrol sambil berjalan menuju kelas. Taehyung yang merasakan ponselnya bergetar, langsung menghentikan langkah dan merogoh saku untuk mengambilnya. Kedua alisnya berkerut saat mendapat telepon dari Bi Soo-yun, seorang wanita tua yang berkerja sebagai maid di rumah Jimin.

Taehyung lalu mengangkatnya. "Halo, Bi?"

"Nak Taehyung, tolongin Nak Jimin. Tuan tiba-tiba datang dan bertengkar dengan Nak Jimin. Dan sekarang Nak Jimin sedang dipukuli sama Tuan. Bibi nggak bisa nolongin Nak Jimin, karena Nona kecil sekarang ada di dekapan saya dan nggak mau Bibi tinggal. Nona kecil nangis ketakutan sambil meluk saya, Nak."

Taehyung langsung membulatkan matanya. Raut wajahnya berubah panik saat mendengar suara putus asa Bi Soo-yun dari sebrang sana.

"Iya, Bi. Sa-saya akan ke sana." Taehyung menutup telepon. Dia kemudian menoleh saat lengannya di tarik oleh Tzuyu. Tzuyu menatapnya bingung.

"Ada apa?"

"Gue harus ke rumah Jimin sekarang. Dia bener-bener butuh bantuan gue." Setelah mengatakannya, Taehyung langsung berlari menuju parkiran.

Tidak mau hanya semakin penasaran, Tzuyu akhirnya berlari dan memilih menyusul Taehyung.

"Om, gue ikut, ya!"

Taehyung mengeluarkan motornya dari barisan motor lainnya. Dia menoleh lalu mengangguk. "Cepetan!"

*******

Taehyung menghentikan motornya tepat di depan gerbang rumah Jimin yang terbuka. Keduanya turun dari motor, dan setelah itu langsung berlari masuk ke dalam rumah Jimin.

Tzuyu dan Taehyung seketika tercengang saat melihat Jimin yang kini kakinya sedang di injak-injak oleh Jae Ho. Dan setelah itu Jae Ho berhenti sesaat sambil mata memperhatikan sekirar.

Tzuyu yang peka apa yang akan terjadi selanjutnya, kembali berlari lebih cepat dan---BRAK! Semuanya terjadi begitu saja, saat Jae Ho mengangkat sebuah kursi yang sebenarnya akan Dia hantamkan ke Jimin namun malah salah sasaran menjadi ke Tzuyu.

Taehyung membulatkan matanya. Dia sudah berlari, tapi Dia tetap terlambat melindungi keduanya. Bukan hanya Jimin, kini, Tzuyu juga terkena imbasnya.

"To-tolong ... jangan lakuin ini lagi Om ...."

Jimin menelan ludah saat mendengar Tzuyu berkata dengan sorot lirih dan kemudian jatuh tidak sadarkan diri.

"Tzu-tzuyu?!" Jae Ho tampak panik. Dia berjongkok. Tangannya terulur, hendak menyentuh Tzuyu, namun Taehyung datang dan menepis tangannya. Cowok itu menatapnya tajam, dan kemudian beralih mengangkat tubuh Tzuyu dan setelahnya membawanya keluar dari rumah Jimin.

********

"Lo beneran nggak pa-pa?"

Lagi-lagi Tzuyu mengangguk saat mendapat kembali pertanyaan yang sudah ketiga kalinya dari mulut Taehyung.

"Tapi kepala Lo bocor. Lo beneran nggak pa-pa, kan? Nggak lupa ingatan, kan? Lo inget gue, kan? Siapa nama gue? Nama Lo? Dan nama semua orang yang Lo kenal. Lo inget semuanya, kan?!"

IGNORANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang