Part 17

272 55 86
                                    

"Seriusan si Taehyung bilang gitu, Yu?!"

"Serius. Tapi setelah bilang kalau Dia cemburu, Dia malah tiba-tiba ngalihin omongan dan kayak salah tingkah gitu. Bilang kalau semua yang diceletukin barusan itu nggak bener, alias cuma main-main."

"Wah! Ini bakal jadi berita hangat seantero sekolah, nih. Gue sebarin, ah." Winter terkikik geli saat membayangkan betapa malunya Taehyung saat berita ini tersebar. Dia merogoh saku dan mengambil ponsel, kemudian mulai mengetikkan tulisan untuk Dia kirimkan ke grup sekolah.

"Jangan sebar sembarangan! Gue nggak mau ya jadi pusat perhatian lagi!"

Winter tersenyum kecut. Dia mengangguk dan menaruh kembali ponselnya ke dalam saku. "Iya, lagian gue cuma bercanda, kok! Ya kali gue sebarin beneran."

"Setelahnya, Nggak ada suasana canggungnya gitu, Tzu?" Kali ini Sana yang bertanya.

Tzuyu mengatupkan bibir. Dia kemudian mengangguk. "Pas pulang naik motor emang agak canggung, sih."

"Tapi jarang-jarang Taehyung kayak gini sama cewek. Mungkin Dia emang suka sama Lo, Tzu. Jadi, gimana menurut Lo? Kalau seumpama Dia nyatain perasaannya, Lo bakal terima, nggak?"

Tzuyu terdiam sesaat mendengar pertanyaan Sana. Dia kemudian menggeleng. "Sejujurnya gue nggak tahu harus gimana kalau seumpama Dia nyatain perasaannya ke gue. Gue pernah salah paham sama Dia, dan semenjak itu juga gue bingung sama perasaan gue."

"Gue juga jadi mikir yang enggak-enggak, jangan-jangan Dia cuma bercanda lagi? Jadi mungkin gue bakal cari tahu dulu dan mastiin kebenarannya. Gue nggak mau langsung terima gitu aja."

Sana mengerutkan bibir. Dia kemudian menatap Tzuyu dengan sorot serius. "Tapi bukannya udah jelas, ya? Dari Dia nyariin tempat tinggal buat Lo. Dan Lo tahu juga nggak? Pas kemarin Lo nggak masuk, Taehyung itu keliatan galau banget. Dia juga pernah nyuruh Jungkook buat nanya keadaan Lo ke gue. Dan Dari itu semua, udah jelas banget kan kalau Dia suka sama Lo?"

"Gue kurang setuju sama pendapat Sana." Winter berpendapat. Dia menggeleng sambil mengacungkan telunjuk. "Setelah gue pikir-pikir, ini semua pasti cuma taktik Taehyung buat isengin Tzuyu! Gue yakin itu. Mungkin karena Tzuyu kebal orangnya, Dia jadi ngelakuin cara apa aja, termasuk mainin perasaan Tzuyu!"

Sana berdecak. "Jangan nethink dulu kenapa, sih? Mungkin aja gue bener, kan? Seburuk-buruknya orang pasti juga ada hal baiknya, lah."

"Bukannya gue nethink! Gue cuma ... cuma nggak mau aja Tzuyu jadi korban Dia selanjutnya! Apalagi ini menyangkut soal perasaan. Emang Lo mau Tzuyu patah hati gara-gara Dia? Enggak, kan!"

"Patah hati apa, Sih, Win? Taehyung itu cuma suka ngejahilin orang, bukan mainin perasaan orang. Ini tuh udah beda! Kalau Tzuyu bisa bikin Dia ngerasa peduli, itu artinya Tzuyu emang cewek spesial di matanya!"

Tzuyu hanya bisa membuang napas kasar saat kedua sahabatnya malah sibuk bertengkar. "Udah, dong, kalian jangan ribut!"

Winter cemberut. Dia menoleh ke arah pintu kelas, kemudian berdecak. "Tuh, yang diomongin dateng!"

Membuat Tzuyu langsung menoleh ke arah pintu, menatap Taehyung yang baru saja masuk ke dalam kelas bersama kedua temannya.

Taehyung menghentikan langkah saat matanya bertemu dengan mata Tzuyu. Setelahnya Dia langsung berdecak sambil memalingkan pandangan.

Dia malu! Bagaimana tidak? Kemarin Dia keceplosan bilang bahwa Dia cemburu pada gadis itu. Taehyung yakin, pasti sekarang Tzuyu sedang kepedean tingkat dewa.

Tzuyu terkekeh. Dia lalu melambaikan tangan, menyapa Taehyung dengan senyuman lebar. "Hei, Om!"

Taehyung pura-pura tidak dengar. Dia melangkah melewati Tzuyu begitu saja. Membuat Tzuyu sesaat mengerutkan kening dan kemudian mengukir senyuman geli.

IGNORANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang