di bawah kolong
aku melolong
meminta tolong
“tunggu, aku akan datang!”
suara, entah siapa.masuk,
“tolong”
tenggorokan desa tanpa musim hujan
kering. suaraku gema yang asing
berputar arah, tidak ada kompas
peta rusak dibakar oleh tetangga kami yang
manusia, entah siapa.masuk,
“tolong”
mereka menemukanku
di kolong tempat tidur yang
gelap
pengap
mereka menemukanku. tapi aku
adalah api yang sudah membakar habis
dirinya sendiri.—para
//melolong (me- + lolong; pasif: ku/kau/dilolong, terlolong). meraung; memekik keras (seperti perempuan menangis, dsb)//
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Bawah Kolong
Poetry[kumpulan puisi] ❛❛ sedari dulu aku selalu menjadi penonton. melihat semuanya dari luar pagar. entah siapapun pemilik rumahnya aku selalu terjebak dalam ketakutanku sendiri. atau mungkin, sudah seharus...