setiap irama yang berima
di telingamu adalah kita
pada saat jemariku menyebrang
ke dalam dadamu, dan jatuh.aku tiba-tiba menjadi saudagar
yang lupa pada keuntungan
dan menjadikan kamu, tuan,
satu-satunya pelanggan.aku tidak menjual apapun kecuali
kecupan selepas pulang kerja
dan pelukan saat akan tidur;
dan aku tak berharap keuntungan sedikitpun: selain penuh dadaku oleh setangkup bibir di atas cangkir kopi yang memanas.
—para

KAMU SEDANG MEMBACA
Di Bawah Kolong
Poesia[kumpulan puisi] ❛❛ sedari dulu aku selalu menjadi penonton. melihat semuanya dari luar pagar. entah siapapun pemilik rumahnya aku selalu terjebak dalam ketakutanku sendiri. atau mungkin, sudah seharus...