14. Suddenly

9K 1.3K 513
                                    

_______

Dua mata bulat itu memandang ke arah cermin sembari memoleskan bedak tipis di wajah. Belum apa-apa Wonhee sudah berdebar membayangkan nanti ia akan melakukan apa di rumah keluarga Taehyung.

Rasanya seperti melamar pekerjaan yang Wonhee inginkan, tapi takut melakukan interview-nya. Tentu saja kan, Wonhee sampai di sana akan dibubuhi pertanyaan-pertanyaan seputar apapun yang melintas di benak ayah ibu Taehyung.

Ia takut tak bisa menjawab. Wonhee tipikal orang yang enggan atau jarang bisa berbaur cepat dengan keadaan baru. Beda dengan adiknya.

"Noona mau kemana?"

Tuh, kan. Panjang umur. Baru juga disebut, Jungkook sudah muncul di depan pintu kamarnya dengan mulut kembung juga tangan yang memegang sebuah mochi.

"Mau kencan."

Jungkook masuk ke dalam kamar, lalu mendekat ke arah kakaknya yang masih bersolek. "Tae-Hyung sudah menunggu di bawah."

Wonhee kaget, "Lho! Kenapa laki-laki itu tidak bilang sudah sampai!?" Dengan gerakan gesit, Wonhee menyambar tas selempang yang sudah ia persiapkan di atas kasur.

Jungkook yang melihat noona-nya nampak cantik sore ini merasa bingung. Masa kencan sampai memakai dress begitu, seperti orang kaya saja.

Dulu seingat Jungkook di acara kelulusannya waktu SMP, noona-nya datang pakai piama. Memalukan harga diri Jungkook saat di sekolah waktu itu. Kalau sudah berpakaian formal dan juga rela bersolek berjam-jam seperti ini, artinya acaranya penting.

"Mau ke mana sih, rapi-rapi begitu? Jungkook titip beli susu." Laki-laki Jeon itu memberi beberapa lembar uang sebelum tidur santai di atas kasur kakaknya.

"Enak sekali kau jadi adikku? Pergi sendiri! Aku perginya lama."

"Tidak sayang adik!"

"Kau yang tidak sayang kakak!"

Perdebatan itu berakhir ketika Wonhee melangkah cepat menuju ke bawah menghampiri Taehyung. Laki-laki Kim itu sedang menikmati teh ginseng sendirian di bangku pelanggan paling pojok.

Ia tiba-tiba tersedak saat melihat Wonhee datang. Cantik sekali dibalut pakaian feminim seperti itu. Biasanya, memang Taehyung hanya sering melihat Wonhee pakai setelan santai. Lebih ke gaya tomboy. Sekarang, Ya Tuhan beruntung sekali ia mendapatkan perempuan seperti Wonhee.

"Sore, Sayang. Sudah siap sekali sepertinya meminta restu orang tuaku."

Wonhee tiba-tiba memukul pelan bibir Taehyung, sudah terbiasa dengan kekasihnya jadi kadang tidak sadar melakukan skin ship tak terduga.

"Jangan keras-keras, orang tuaku belum tahu aku mau pergi ke rumahmu."

Pasangan itu berjalan keluar dari restoran. Alis Taehyung nampak menyatu mendengar ucapan kekasihnya. "Memang kau bilang alasannya apa?"

Wonhee terdiam, menghampiri ibunya yang sedang sibuk merapikan kursi karena sebentar lagi restorannya akan tutup.

"Eomma, Wonhee pergi sekarang. Beritahu Appa, Wonhee pergi dengan Taehyung."

Wanita berumur itu menoleh ke belakang, tersenyum senang melihat puteri cantiknya dan Taehyung, "Iya, jangan sampai terlalu larut kencannya."

Wonhee berpamitan dengan ibunya tak lupa juga Taehyung melakukan hal yang sama pada calon ibu mertuanya. Saat pasangan itu keluar, Taehyung menyenggol lengan kekasihnya.

"Kenapa bilang kencan?"

"Kita kan, memang berkencan. Berkencan di rumahmu."

"Tidak, maksudku kenapa tidak jujur? Kalau jujur juga pasti ibumu senang."

AcmeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang