Hehe gapapa, double up
________
Taehyung tidak tahu sebodoh apa dirinya mau-mau saja membantu Jungkook menjalankan tugasnya menculik seseorang. Kalau saja ia paham apa maksudnya menculik itu, Taehyung tidak akan mau melakukannya.
"Jadi ini rumah orang yang akan kau culik?" Taehyung memperhatikan sebuah rumah dari dalam mobil. "Kau mau menculik tuan puteri atau anak presiden, sih? Aku tidak mau jadi seorang kriminal karena membantumu. Ini tindak kejahatan."
Patutlah Taehyung berkata seperti itu, masalahnya lokasi rumah korban yang Jungkook jadikan target penculikannya itu besar sekali. Seperti istana dari luar, balkonnya juga banyak ukiran dan pahatan khas Eropa begitu. Taehyung yang banyak uang saja rumahnya tidak semewah ini, jadi ia pikir Jungkook ingin menculik orang yang berpengaruh.
"Bukan, Hyung. Astaga, pokoknya bantu aku." Jungkook mengeluarkan sepucuk kertas kecil, "Ini, Hyung datang ke rumahnya dan berpura-pura lah bertanya tentang alamat itu."
Taehyung membola, "Kau gila? Orang mana yang menanyakan alamat sampai masuk ke rumah orang. Astaga! Kenapa Wonhee punya adik sepertimu?" Taehyung frustasi.
Jungkook mengeyel, "Ada, Hyung. Nanti Hyung orangnya, pokoknya sebentar saja. Hyung, kan berpenampilan keren jadi mereka pasti mau memberikan Hyung untuk masuk. Aku jamin itu. Nah, nanti aku loncat ke arah belakang menculik orangnya. Kalau mereka menyambut Hyung, ibu orang yang aku culik ini pasti menghampiri Hyung dan selesai. Itu saja, mudah kan?"
Taehyung menoyor kepala Jungkook, "Mudah gigimu! Aku akan terlihat seperti orang tolol nanti ketika di sana."
Jungkook mengelus kepalanya yang sempat ditepuk, "Kan, memang seperti itu."
Sabar Taehyung, sabar ...
Tanpa melanjutkan sesi adu mulut yang tidak akan kelar. Taehyung akhirnya keluar diikuti Jungkook melihat rumah besar itu dari luar gerbang.
"Nampak berbahaya saja rumah ini. Ini rumah siapa, Kook?" Taehyung mulai merasa ada yang janggal, rumahnya besar namun sepi sekali.
"Nanti juga Hyung tahu. Ya sudah, sana masuk. Aku ke belakang."
Jungkook melangkah lebih dulu meninggalkan Taehyung menuju ke halaman belakang rumah. Tenang saja, Jungkook itu mantan peserta panjat tebing waktu SD. Jadi masalah memanjat tembok itu terlalu mudah baginya.
Dan yah, begitulah. Demi mendapatkan sebuah rahasia Wonhee, Taehyung mau-mau saja disuruh oleh Jungkook.
Sesuai rencana tanpa komunikasi yang jelas, mereka berdua melaksanakan tugasnya dengan—sedikit baik.
***
Guratan khawatir nampak tersirat di wajah Wonhee. Ini sudah satu jam lamanya Taehyung pergi bersama adiknya. Ia mulai takut, nanti adiknya diapa-apakan, dijual, dijadikan gigolo, atau yang paling menyeramkan dibunuh. Menyebalkan begitu, Wonhee juga masih tetap sayang dengan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Acme
FanficWonhee tak pernah tahu, jika kedatangannya ke rumah Hala akan membuat hidupnya menjadi lebih berwarna 'sementara', karena kehadiran kakak laki-laki temannya itu. Tapi Wonhee menyadari satu hal yang ia rasakan ketika saling bertatapan dengan mata ind...