____________
Hari itu, hari di mana aku datang ke rumah temanku. Mungkin bisa dikatakan aku sangat senang ke sana. Untuk pertama kalinya aku datang ke rumah Hala, teman pertamaku masuk kampus. Gadis itu sangat rendah hati, pun sangat suka sekali mengobrol denganku.
Aku malah berpikir saat di kampus pasti tidak ada yang mau mengajakku, tapi aku salah, Hala yang notabene lumayan dikenal banyak mahasiswa itu datang kepadaku berniat berteman.
Aku saat itu senang sekali. Hala sangat baik. Kalau aku sedang kesusahan dia pasti membantu. Meski dia sedikit sembrono sebenarnya. Dan terlalu banyak omong menurutku.
Beberapa hari yang lalu dosen memberikan kami tugas penilitian ilmiah. Dan aku satu tim dengan Hala. Gadis itu menyuruh untuk mengerjakannya seminggu penuh di rumahnya. Dan aku menyetujuinya.
Tapi aku tidak tahu, kalau ada seseorang juga di rumahnya. Hala mengaku padaku kalau di rumahnya selalu sepi, karena orang tuanya termasuk orang-orang yang lumayan berkompeten kalau masalah pekerjaan. Tidak seperti orang-orang yang berada di dalam rumahku. Ah, mengingatnya saja membuat otakku sakit.
Ternyata orang yang berada di rumah Hala adalah kakak laki-lakinya. Saat pertama kali bertatapan dengannya, hanya satu yang dapat kuucapkan melalui hati. Matanya sangat seksi.
Sial, lelaki itu luar biasa.
Dan karena itu juga aku jadi lebih sering ke rumah Hala. Selain mengerjakan tugas aku juga setidaknya dapat bermain mata dengan kakaknya. Yah, meski aku tahu itu sangat mustahil. Kalau kalian diberikan tontonan laki-laki seperti kakaknya Hala, apa kalian tolak? Aku jelas tidak.
Apa itu termasuk kenikmatan duniawi?
Berarti aku normal, 'kan karena memiliki perasaan suka dengan seseorang. Maklum, aku berada dalam masa puber. Melihat yang berkilauan sudah pasti menarik perhatianku.
Tapi, sebenarnya tidak segemerlap itu. Aku mengira bertemu dengan kakak Hala itu bisa membuat hidupku lebih indah, tapi sayang hanya sementara.
Aku ingin menceritakan pengalaman lima hariku di rumah Hala. Di hari kedua aku memang masih canggung berada di sana. Dan alasan aku caggung adalah karena ada laki-laki itu, laki-laki tampan itu. Bahkan aku ingat saat itu aku tidak fokus mengerjakan tugas karena perhatianku teralihkan.
Mata dan otakku tidak sejalan. Pikiranku hanya satu, yaitu kerjakan tugas dan pulang. Tapi mata sialan ini tidak bisa diajak berkompromi, selalu saja sempat melirik ke arah kakaknya Hala yang kebetulan lewat atau pun masuk ke dapur mengambil makanan. Karena memang aku dan Hala mengerjakan tugas di ruang tengah.
Entah kenapa aku berpikir dia sengaja mondar-mandir tidak jelas agar aku melihatnya. Dasar tukang cari perhatian.
Setelah itu, berlanjut pada hari ke tiga. Di mana aku sudah merasa nyaman berada di rumah Hala. Karena alasannya tidak ada siapa-siapa di sana. Beruntung, akhirnya aku tidak mendadak sakit jantung lagi karena kembali melihat kakaknya itu mondar-mandir.
Tapi aku salah, aku kira aku selamat. Maksudnya––selamat dari gangguan jantungku yang mendadak bertalu cepat jika bertemu kakak Hala. Justru, ketika aku pulang dari sana dan pulang ke rumah. Malam harinya aku dikirimi pesan olehnya, entah aku tak tahu ia dapat nomorku darimana.
Dan aku semakin yakin, dia juga sama denganku. Kita sama-sama penasaran. Pada akhirnya aku membiarkannya untuk dekat denganku. Saat itu kami mulai saling mengirim pesan, dan ketika bertemu juga kami akan sedikitnya bermain mata. Kau tahu, bagiku itu sangat menggelikan, tapi entah kenapa aku menikmatinya.
Dan seterusnya kami menjadi lebih dekat, tapi Hala tidak tahu tentang hubungan kami. Aku juga tidak mau berbangga diri, karena aku sadar aku dan dia hanya sebatas teman curhat. Tidak lebih.
Ketika di hari ke lima, aku tidak bisa pulang ke rumah. Dikarenakan hujan di luar begitu lebat, dan aku juga merasa tidak enak kalau menyuruh kakak Hala untuk mengantarku pulang.
Akhirnya aku mengabari orang-orang di rumahku kalau aku menginap di rumah Hala. Kemungkinan besok pagi aku langsung pulang. Tapi, aku rasa memilih solusi untuk menginap di rumah Hala agaknya tidak bagus untukku. Karena aku baru menyadari jika malam itu merupakan malam yang menyakitkan untukku.
Aku diperkosa oleh kakaknya Hala.
_________
Finally, Tetet debut😭*tebar confetti*buang Yeontan ke sungai*
🌷Ry :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Acme
Fiksi PenggemarWonhee tak pernah tahu, jika kedatangannya ke rumah Hala akan membuat hidupnya menjadi lebih berwarna 'sementara', karena kehadiran kakak laki-laki temannya itu. Tapi Wonhee menyadari satu hal yang ia rasakan ketika saling bertatapan dengan mata ind...