KEENAM

317 23 104
                                    


Hai gais selamat datang di cerita aku jangan lupa ngevote cerita aku yah dan coment juga okke.

Utamakan ngevote sebelum baca!

******
"Assalamualaikum," ucap Rendi mengetuk pintu kamar Rafa.

"Waalaikumsalam, masuk aja Kak," sahut Rafa yang tengah duduk di kasurnya.

"Ngapain Dek?" tanya Rendi.

"Nggak ngapa-ngapain."

"Kamu ada rencana mau keluar nggak?"

"Nggak ada sih kan hari Minggu," bales Rafa.

"Bantuin aku mau nggak," ucap Rendi dengan wajah membujuk.

"Bantu apa emang?" tanya Rafa.

"Aku mau nembak Suci, nanti sore, jadi kamu mau nggak bantu aku ngedekor taman depan rumah kita," jawab Rendi dengan wajah sangat gembira.

"Hah, Kakak, mau nembak Suci?" Tanya Rafa dengan muka antusias tidak percaya.

"Iya kenapa? kamu mukanya kenapa gituh?" tanya Rendi.

"Ooo nggak papa kok," jawab Rafa dengan gugup.

"Mau kan bantuin Kakak?" Tanya Rendi.

"Iya mau kok."

"Yaudah kalo gitu Kakak keluar dulu yah mau ke super market," ucap Rendi lalu keluar dari kamar Rafa.

"Iya."

"Gimana ini aku nggak bisa nolak buat bantuin Kakak, satu sisi nggak ikhlas ngelepas Suci, satu sisi lagi nggak enak kalo harus ngelarang Kakak, adduh jadi puyeng mikirin Suci, gimana kalo sampe mereka benar-bener jadian nggak tau lagi deh nasib aku gimana," ucap Rafa dengan perasaan campur aduk.

*******

"Fa, Kakak, ke rumah Suci dulu yah mau ngajakin dia ke sini nanti malam," ucap Rendi.

"Ohh iya pergi aja Kak," ucap Rafa sambil menaburkan bunga - bunga di deket tempat duduk yang ingin di tempati Rendi menembak Suci.

"Assalamualaikum," ucap Rendi lalu pergi dengan mengendarai motor sport nya ituh.

"Waalaikumsalam," ucap Rafa.

*******

"Assalamualaikum Suci," ucap Rendi mengetuk pintu rumah Suci.

"Waalaikumsalam," ucap Suci membuka pintu rumah nya.

"Hai Ci, nggak ganggu kan," ucap Rendi melihat Suci keluar dari rumah.

"Iya nggak kok tumben Kakak, kesini kenapa?" Tanya Suci.

"Aku mau ngajakin kamu."

"Ngajakin kemana?" Tanya Suci.

"Ke rumah aku nanti malam jam 08.00," ajak Rendi.

"Untuk apa kalo boleh tau?" Tanya Suci bingung.

"Ada deh pokoknya kamu mau nggak mau yah," bales Rendi dengan memohon.

"Iya yaudah mau."

"Okk siap-siap yah nanti aku jemput pas udah magrib," ucap Rendi.

"Iya," ucap Suci.

"Assalamualaikum," ucap Rendi lalu pergi.

"Waalaikum salam, Rendi, kenapa yah apa jangan-jangan Rafa, lagi yang mau ketemu ama aku haha seneng banget yah aku inget nama Rafa."

*****

"Kakak, kemana sih udah semua nih kerjaannya," ucap Rafa duduk di kursi warna putih yang di siap kan untuk Suci dan Rendi.

Rafa'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang