Dua puluh sembilan

51 6 0
                                    

Gais jangan lupa 💬⭐ yah.

+++++++++

Kini Rafa dan teman-temannya sudah ngumpul di halaman rumah Aragadana, dan disana sudah ada empat motor sport dan juga satu mobil, motor tersebut di sewa oleh Argadana.

"Anak-anak mumpung sekarang sudah jam tujuh sebaiknya kita bersiap-siap untuk
berangkat," ucap Argadana.

"Iyah Pah," sahut Rafa.

"Kalian semua duluan nanti Om yang dibelakang kalian," perintah Argadana.

"Siap om," ucap semuanya
kecuali Rafa.

Kini semuanya sudah naik ke motor masing-masing tapi tidak dengan Fira karena dia sendirian jomblo jadinya dia naik mobil bersama Argadana.

Rendi dan Keysia sudah siap dia jalan duluan lalu disusul oleh Rafa dan Suci lalu Haikal dan Zahra lalu Mondy dan Sari dan yang terakhir Argadana dan Fira.

++++++++

"Ci, pegangan entar jatuh," ucap Rafa yang tengah mengendarai motornya.

"Nggak mau akh," bantah Suci.

"Entar jatuh loh," ucap Rafa
lagi.

"Enggak aku nggak jatuh kok," oceh Suci.

"Tuh liat Keysia juga pegangan masa kamu nggak sih," ucap Rafa lalu Suci pun nurut untuk memegang punggung Rafa.

Tak terasa mereka sudah menempuh perjalanan yang cukup panjang kini dia sudah sampai di puncak nya.

++++++++

Mereka semua memarkir motornya dengan rapi lalu turun untuk menikmati cuaca di puncak tersebut.

Di tempat tersebut sangat indah juga ada kebun teh di sekeliling puncak nya.

"Sekarang kita pasang tenda nya yah udah mau sore," ucap Argadana dan diangguki oleh semuanya.

Mereka memasang cukup tiga tenda tenda khusus perempuan terdapat pas di depan mereka memarkir motor dan tenda laki-laki terdapat di pinggir kebun teh dan tenda Argadana berada di tengah-tengah tenda laki-laki dan perempuan, setelah beberapa menit tak terasa sudah sore mereka semua pun sudah melaksanakan sholat asar.

"Kalo ada yang mau jalan-jalan ke kebun teh silahkan," ucap Argadana melihat semua anak-anak suka dengan kebun teh tersebut.

"Pah, aku sama Suci ke kebun teh sana yah yang ada ayunannya," ucap Rafa lalu dingguki oleh Papah nya langsung Rafa menarik tangan Suci ke tempat tersebut.

"Om, kita juga kesana yah," ucap Rendi.

"Iyah hati-hati kalo udah jam lima pulang yah kita mau cari kayu bakar," ucao Papah.

"Iyah om siap," jawab semuanya lalu mereka pun ke kebun teh tersebut.

+++++++++

Kini Rafa dan Suci tengah main ayunan Rendi dan Keysia tengah jalan-jalan mengelilingi kebun teh begitupun dengan Mondy, Sari, Haikal, dan juga Zahra.

"Bagus banget pemandangannya yah," ucap Suci sambil melihat pemandangan yang memang sangat indah.

"Iyah, nggak salah kan aku ajak kamu kesini," ucap Rafa sambil mendorong ayunan yang dinaiki Suci.

"Iyaah," ucap Suci.

"Gais-gais pulang ke tenda yuk udah mau malem," teriak Rendi.

"Iyah Kak," ucap Rafa lalu mereka semua pun balik ke tenda.

Rafa'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang