Chapter 1

2.6K 200 9
                                    

Lee Ten, pria muda pemilik perusahaan ternama di kota Seoul. Di usia yang baru menginjak 27 tahun, ia sudah bisa memimpin perusahaan.

Ia pria kaya raya, hartanya berlimpah ruah walaupun sering dihamburkan. Tidak terhitung nominal kekayaan dari Ten.

Kedua orang tua Ten sudah meninggal sejak ia kuliah dan tidak ada kerabat dekat di negara yang kini ia tinggali.

Nakamoto Yuta, pria asal Jepang yang seumuran dengan Ten adalah sahabat sekaligus asisten pribadinya. Hanya Yuta yang Ten miliki saat ini.

"Sudah waktunya makan siang Ten"

Ten melirik sekilas kearah sahabatnya, "Aku belum lapar"

"Tidak bisakah kau tinggalkan sebentar pekerjaanmu? Menunda satu jam tidak akan membuat perusahaanmu bangkrut"

"Tidak bisa"

Yuta menghela napas, "Jangan bekerja terlalu keras. Ingat waktu untuk istirahat. Lihat kantung matamu yang menghitam"

"Ah benarkah?"

Ten mengambil cermin kecil di dalam laci meja. Kemudian ia bercermin untuk melihat kantung matanya.

Benar yang dikatakan Yuta, mata panda itu terlihat samar di kantung matanya. Ia memang kurang tidur belakangan ini. Karena ia harus menyelesaikan pekerjaannya.

"Ayo ke restoran yang sedang populer di media sosial akhir-akhir ini" Ajak Yuta.

Akhirnya mereka pun pergi menuju restoran yang Yuta maksud. Perjalanan hanya membutuhkan waktu 15 menit.

"Kau ingin ruang VIP?"

"Tidak"

Yuta mengajak Ten untuk duduk di salah satu meja yang berada di dekat jendela.

Kemudian mereka segera memesan makanan. Ten menyibukkan diri dengan ponselnya sambil menunggu pesanan datang.

"Permisi, ini pesannya"

Pelayan laki-laki meletakkan pesanan mereka di meja.

Ten melirik pelayan tersebut, menatap dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Terima kasih" Ucap Yuta setelah pelayan tersebut selesai dengan tugaasnya.

"Hei!" Panggil Ten.

Pelayan restoran bername tag Jung Jaehyun menoleh dan kembali ke meja Ten dan Yuta.

"Dimana cola pesananku?" Tanya Ten dengan datar.

"Maaf, tapi di daftar pesa--"

Dengan cepat Ten memotong ucapan Jaehyun, "Berikan aku cola"

"Baiklah. Mohon ditunggu"

Yuta menggeleng heran melihat kelakuan sahabat sekaligus atasannya.

"Kau bahkan tidak memesan cola"

Ten mengedikkan bahunya, "Aku memesannya"

"Tidak. Aku mengingatnya. Dan, sejak kapan kau minum air hitam bersoda itu?"

Ten mengabaikan ucapan Yuta. Dan setelah itu Jaehyun -pelayan sebelumnya- datang lagi menghampiri meja mereka berdua dengan cola di nampannya.

"Ini pesanannya. Maaf membuatmu menunggu"

Ten mendongakkan kepalanya untuk menatap Jaehyun. Ia terus memperhatikan setiap inci dari wajah pelayan tersebut.

Ia meneguk kasar salivanya saat matanya melihat leher jenjang Jaehyun.

"Pergilah" Usir Ten.

"Baiklah, permisi"

"Kau aneh Ten" Cibir Yuta setelah Jaehyun pergi.

Sugar Mommy | JaetenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang