Chapter 6

2.2K 172 22
                                    

Setelah kejadian di unit apartemen Ten kemarin, Jaehyun memaksa untuk pulang.

Tidak pulang ke rumah kakaknya, tapi ke rumah sahabatnya yang kebetulan pemilik restoran tempatnya bekerja.

Karena jika pulang ke rumah kakaknya, ia pasti akan bertemu Ten. Mengingat pria submissive tersebut adalah tetangganya.

Jaehyun terus memikirkan kejadian kemarin. Masih tidak percaya dengan apa yang terjadi.

Ten yang memintanya sebagai kekasih bayaran. Padahal selama ia bertemu dengan Ten dan mengajaknya berbincang, pria tersebut sangat cuek.

Jaehyun juga menjadi kepikiran tentang kekasihnyaㅡ Aul. Apakah perempuan itu benar-benar menghianatinya dan bermain dengan lelaki hidung belang diluar sana.

Jaehyun menghela napas lelah. Moodnya sedang tidak baik-baik saja. Terlebih lagi, Aul tidak memberinya kabar sejak dua hari yang lalu.

"Jaehyun, ada yang mencarimu" Ucap salah satu teman kerja Jaehyun sambil menyodorkan telepon milik restoran.

Jaehyun menghampiri temannya lalu mengambil alih telepon tersebut.

"Hallo? Jaehyun disini"

"..."

"Kau bercanda?"

"..."

"Aku segera kesana Hyung" Ucap Jaehyun lalu menutup panggilan tersebut secara sepihak.

Jaehyun berlari keluar restoran dengan terburu-buru. Ia menghentikan taksi untuk menuju ke suatu tempat.

Sekarang Jaehyun sudah tiba di rumah sakitㅡ tempat yang ia tuju. Ia berlari dengan cepat ke ruang ICU.

Di depan ruangan tersebut ia bertemu dengan Seungwoo, teman dekat Kaiㅡ kakak ipar Jaehyun.

"Hyung, bagaimana bisa terjadi?" Tanya Jaehyun dengan panik.

"Aku tidak tau. Tiba-tiba aku mendapatkan panggilan dari pihak rumah sakit. Mungkin karena riwayat panggilan terbaru di ponsel Kai adalah nomorku"

Jaehyun mengusap wajahnya dengan kasar, "Berarti kau tidak tau apa penyebab mereka kecelakaan?"

Seungwoo menggeleng pelan sebagai jawaban dari pertanyaan Jaehyun.

"Polisi sedang menyelidikinya. Jika sudah ada kabar terbaru, aku akan memberi tau mu"

· ┈┈┈┈┈┈ · ꕥ · ┈┈┈┈┈┈ ·

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Kai dan Krystal dipindahkan ke ruang inap. Kondisi mereka berdua koma, jadi harus di rawat inap.

Seungwoo sebelumnya pamit untuk pergi dari rumah sakit terlebih dahulu untuk mencari tau info yang sudah polisi selidiki.

Ternyata kecelakaan yang Kai dan Krystal alami bukanlah kecelakaan tunggal. Ada 2 mobil lainnya yang juga mengalami kecelakaan bersamaan dengan mobil Kai dan Krystal.

Disaat jalur yang dilalui mobil Kai ramai lancar, dari arah jalur berlawanan datang mobil pick up yang hilang mendali lalu menabrak 3 mobil sekaligus. Diduga mobil pick up tersebut kelebihan muatan dan oleng.

Beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Udah cocok jadi reporter belom? Wkwk.

Kita kembali lagi ke Jaehyun yang sedang duduk di kursi depan ruang inap.

Jaehyun sedang memikirkan biaya rumah sakit yang begitu besar. Ia baru membayar 1/4 bagian biaya tersebut.

Ia ingin memberi tau pada Ibunya jika Krystal dan Kai mengalami kecelakaan. Tapi ia takut Ibunya khawatir dan kepikiran. Di Jeonju, Ibu Jaehyun hanyalah pemilik toko kelontong. Belum lagi sang Ibu membiayai kuliah Sungchanㅡ adik Jaehyun. Tidak mungkin Jaehyun meminta banyak uang untuk biaya rumah sakit.

"Aku sangat lelah" Keluh Jaehyun sambil memejamkan matanya.

Suara langkah kaki datang mendekat, dan Jaehyun reflek membuka matanya. Orang yang baru saja datang kini duduk di samping Jaehyun.

"Ku dengar dari teman kerjamu, kau sedang disini. Jadi aku datang menyusulmu"

Jaehyun berdecak kesal, "Lebih baik kau pergi, Yuta"

"Tawaran kemarin masih berlaku. Oh iya, Ten sudah membayar lunas biaya rumah sakit. Kakakmu dan kakak iparmu nanti akan dipindahkan ke ruang inap VIP"

"Tidak perlu. Ambil kembali uang kalian, aku akan membayarnya sendiri"

Suara tertawa sinis datang dari sisi lainnya.

"Kau memiliki banyak uang?" Tanya Ten dengan remeh.

"Hei! Sudah ku bilang tunggu di dalam mobil" Omel Yuta, tapi diabaikan oleh Ten.

"Kalian bisa pergi sekarang" Usir Jaehyun.

"Ini tempat umum. Kau tidak bisa mengusir kami, kau juga bukan siapa-siapa disini"

Jaehyun menatap Ten dengan tajam, "Tapi kalian menganggu ketenangan orang lain"

"Oh benarkah? Apa itu?"

Habis sudah rasa sabar Jaehyun jika berhadapan dengan Ten.

"Cepat pergi dari sini atau kalian ingin ku habisi disini?"

Yuta menepuk pundak Jaehyun pelan, "Tujuan kami kesini tidak untuk mencari keributan denganmu Jae. Kami ingin menawarkan kembali kotrak kemarin"

"Aku tidak mau"

"Kau hanya perlu menjadi kekasih Ten. Tanda tangani kontrak ini"

"Kau ini tuli atau apa ha?! Aku tidak mau!" Bentak Jaehyun pada Yuta.

Ten terkekeh pelan, "Kalau begitu.. kau bisa bayar hutangmu sekarang"

"Kau gila? Aku--"

"Apa? Tidak bisa?"

Jaehyun menghela napas kasar. Ten sangat menguji kesabarannya.

"Baiklah! Demi biaya rumah sakit" Pasrah Jaehyun lalu merebut surat kontrak yang berada di tangan Yuta.

Kemudian Yuta memberikan pena untuk Jaehyun menandatangani kontrak tersebut tanpa membaca kembali apa perjanjian yang tertulis di kertas.

Ten tersenyum puas saat Jaehyun selesai menandatangani kontrak sebagai kekasih bayarannya.

"Yuta, antar Jaehyun ke apartemen barunya. Aku akan pulang, ada hal yang harus diurus" Ucap Ten lalu pergi dari rumah sakit.

Hal yang dimaksud oleh Ten adalah penis kecilnya. Sejak datang ke rumah sakkt dan berbicara dengan Jaehyun, ia menahan penisnya yang mulai bangun dibawah sana.

Hari ini adalah terakhir kalinya Ten akan bermain dengan dildonya. Karena mulai besok, Ten akan bermain dengan kekasih barunya.

Sedangkan Yuta mengantar Jaehyun ke luxury apartemen yang sengaja Ten belikan.

Selain apartemen, Ten memberikan banyak Amex black card, mobil, dan juga barang-barang branded lainnya.

Jaehyun sudah pasti takjub dengan apa yang ia dapat dari Ten.

🌼🌼🌼

TBC

🌼🌼🌼

Cie chapter kali ini ga ada adegan nunaninu wkwk.

Sorry for typo's guys^-^

Sugar Mommy | JaetenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang