Waktu berlalu begitu cepat. Tidak terasa sudah 1 bulan, Sungchan dan teman-temannya magang di kantor perusahaan milik Ten.
Selama itu juga Jaehyun mengantar-jemput Sungchan beserta teman adiknya dan selalu bertemu Ten.
Jaehyun khawatir dirinya tidak dapat melupakan perasaannya pada Ten.
Bukan takut karena taruhan yang Ten ucapkan kala itu. Jaehyun takut jika adiknya juga dipermainkan oleh Ten.
Cukup Jaehyun saja yang merasakan dan terjerumus jebakan Ten.
Sore hari pun tiba, sudah waktunya Jaehyun menjemput Sungchan dan teman-temannya dan pulang ke unit luxury apartemen pemberian Ten. Terkadang juga, Sungchan menginap di rumah kakak pertamanyaㅡ Krystal.
Antar-jemput adalah kemauan Jaehyun. Karena adik beserta teman-temannya baru saja mengenal Seoul, Jaehyun tidak mau hal buruk terjadi.
Jaehyun tiba di depan gedung kantor Ten bersamaan dengan Sungchan yang keluar dari lobby.
Lebih tepatnya Sungchan dan Ten.
Jaehyun masih belum mengetahui apa alasan mereka dekat. Jika karena urusan magang, ada orang lain yang bertanggung jawab mengenai hal tersebut.
Jaehyun berpikir negatif. Mungkin saja Ten ingin mempermainkan Sungchan. Jaehyun tidak bisa diam saja.
"Sungchan, dimana teman-temanmu?" Tanya Jaehyun setelah menghampiri adiknya.
"Mereka sedang ke toilet, Hyung"
Jaehyun mengangguk paham sambil melirik Ten. Pria submissive tersebut masih angkuh seperti biasanya, tidak ada yang berbeda.
"Ada apa?" Tanya Ten sambil menatap Jaehyun.
"Maksudmu?"
"Kau terus menatapku, Jae"
"Tidak" Elak Jaehyun.
"Sepertinya kita perlu bicara. Ayo ke ruanganku" Ajak Ten.
"Tidak ada yang perlu dibicarakan"
Ten terkekeh sinis, "Ayolah, ada yang ingin ku sampaikan. Kau sudah tau dimana ruanganku kan?"
Kemudian Ten berjalan mendahului Jaehyun.
Sungchan yang tak mengerti situasi tersebut hanya bisa memandang bingung. Ia semakin bingung saat Jaehyun memberikan kunci mobil dan meninggalkannya.
Akhirnya pun Jaehyun menyusul Ten ke ruangannya. Sepertinya Jaehyun tidak bisa menahan perasannya lebih lama.
Tapi sepertinya, Jaehyun tidak akan mengaku kalah dengan mudah pada Ten.
"Kunci pintunya, baby boy" Suruh Ten pada Jaehyun.
Shit. Panggilan itu, membuat Jaehyun teringat saat dirinya melakukan seks bersama Ten.
Tapi bodonya, Jaehyun menuruti perintah Ten untuk mengunci pintu ruangan.
Mereka berdua duduk bersebrangan di sofa ruangan. Ten memandang Jaehyun dengan senyuman tipis, sedangkan Jaehyun memalingkan wajah ke segala arah supaya pandangannya tidak bertemu dengan Ten.
"Sungchan terlihat tampan, gagah, dan juga seksi. Sama seperti dirimu"
"Ya, karena dia adikku" Balas Jaehyun dengan malas.
"Bagaimana tentang taruhan kita?"
"Aku menang"
Ten tertawa sinis setelah mendengar jawaban Jaehyun, "Tidak mungkin, Jae"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Mommy | Jaeten
FanfictionLee Tenㅡ dikenal sebagai pengusaha muda dengan paras cantik namun memiliki kepribadian yang angkuh dan dingin. Di balik kesuksesannya sebagai seorang CEO muda pertama di Korea Selatan, ia menyimpan suatu rahasia besar yang hanya diketahui dirinya da...