|| Part 1 || awal mula

190 36 33
                                    


Happy Reading,
Para readers MCPD!! Tetap
Semanguad di hari harinya,beb😘
Voment nya ditunggu!🤗

࿇ ══━━━✥◈✥━━━══ ࿇


"Oma!!! Ara kangen!! " jerit Ara yang baru saja tiba di rumah neneknya karna kakak sepupunya bakalan nikah besok.

"Ya ampun. Jangan jerit jerit atuh dek. Rumah nenek nanti roboh." omel Oma, nenek yang yang sangat menyayangi Ara.

"Hehehe. Ampun atuh. Btw kak Echa mana?" Tanya Ara.

"Echa di atas. Sana samperin. Nangis tuh bocah. Mau batalin perjodohan ini." Kata Oma.

Ara mengangguk. Dalam hati dia miris dengan nasib kakak sepupunya ini. Walau dia tak tahu siapa calon suami kakaknya ini.

Sesampainya di pintu kamar, Ara membuka knop pintu. Terlihat kakaknya itu meringkuk sambil menangis.

"Kak Echa." Panggil Ara pelan.

Echa menoleh. Yang Ara liat, mata Echa bengkak dengan kantung hitam. Tubuhnya kurus dari beberapa waktu yang diliat Ara.

Ara mendekati Echa. Lalu menarik kakaknya itu kedalam pelukannya. Echa langsung menumpahkan air mata di sepupu yang dianggap adiknya sendiri.

Setelah lega. Ara melepaskan pelukan. Menatap dalam mata sembab Echa.

"Kakak kuat. Oma gak bakalan jodohin kakak dengan orang yang buruk sifatnya." pujuk Ara.

Echa menggeleng kecil. "Kakak gak tau dia siapa. Belum ketemu. Kakak nunggu seseorang yang kakak cintai. Bantu kakak, Ra."

"Ara gak bisa bantu apa apa, kak. Oma ngotot dengan perjodohan ini. Kakak harus terima. Ara yakin dia orang baik." Bales Ara.

"Dari mana kamu yakin?" Echa menatap mata Ara. "Bahkan namanya aja kakak gak tau."

"Oma selalu tau yang terbaik." Kata Ara pelan. Cuba membujuk kakaknya.

"IYA! TERBAIK UNTUK OMA BUKAN UNTUK KAKAK!!" bentak Echa.

"Bukan begi_"

"Keluar, Ra. Kamu sama aja kayak yang lain. Gak pham kakak." usir Echa.

Ara cuba menggapai tangan Echa. Tapi ditepis oleh Echa. "Kakak dengerin Ara dulu ya." Pujuk Ara.

"KELUAR."

Ara menghela nafas. Dengan langkah gontai dia menuju pintu kamar Echa. Sebelum dia benar benar keluar, Ara menoleh sejenak kearah kakaknya yang kembali ke posisi menangis.

■■■□■■■

ARA POV

"Gimana Echa,Ra? Oma dengar tadi jerit-jerit diatas."

"Echa baik baik saja kan, Ra?" Giliran Auntie Elsa bertanya tentang keadaan anaknya.

"Tak bolehkah bagi Ara duduk dulu oma, auntie?" Kataku lalu duduk disofa singgle.

"Hehehe maafin oma. Echa okey disana?" Tanya Oma.

Aku menggeleng kecil. "Dia marah dengan perjodohan ini. Lagian kenapa sih oma ngotot banget. Kan yang nikah Kak Echa bukan Oma?." tanyaku penasaran.

"Ish. Mulutnya, Ra." Tegur bundaku. Aku tersengih-sengih menampilkan gigi rataku. Sedangkan oma tertawa kecil.

"Oma jodohin Echa sama orang yang Echa kenal waktu kecil. Oma mana tau kalau Echa gak mau. Padahal dulu dempet banget." Jelas Oma.

Mengejar Cinta Pak Dosen!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang