|| PART 10 || Khayalan

212 35 31
                                    

_ HAPPY READING _

Dear readers,
Tanpa dukungan dan komen anda, diriku hanya butiran debu.
Canda debu😂

Btw. Voment nya zeyenk.
Tinggal jejak anda adalah perbuatan yang baik😂

࿇ ══━━━✥◈✥━━━══ ࿇

Ara PoV

  Kali ini aku menompang dagu, mememperhatikan Pak Rey menjelaskan materi di depan kelas.

   Tubuh tinggi, kekar, bening, dan mata coklat tajam mampu memikat wanita jomblo manapun.

   Oh tolong jangan lupakan wajahnya, wajah dingin, hidung mancung dan bibir pink yang tak pernah mengulas senyuman.

  Aku terfikir betapa manis dan bertambah kegantengannya saat bibirnya mengulas senyuman padaku seorang.

   Sedangku enak termenung menikmati khayalan sendiri, tiba tiba keyra mengejutkanku. Membangunkan diriku dari khayalan yang terasa nyata.

  "Apa sih key. Gue lagi enak enak bermain dengan khayalan, lu mah ganggu mulu." omelku kesel.

   "Gila lu. Cuba liat sekitar lu." Kata Keyra geram.

  Aku mengedarkan pandangan. Benar, ada yang aneh disini. Kenapa semua orang memandangku. Apakah aku menjerit saat menghayal?

  "Yang di belakang, ada sesuatu  yang seru yang mau disampaikan? Dari tadi kamu senyum sendiri?" Pak Rey menginterupsiku.

   Baru sadar akan kesalahanku, aku merutuki diriku. Kenapa bisa terbawa ke dunia nyata.

  "Maaf, pak." Aku hanya bisa mengucapkan itu. Saat ini otakku sungguh blank. Tak dapat berkerjasama dengan baik.

  "Habis kelas ke ruangan saya." Perintah Pak Rey.

   "Baik, Pak." Jawabku pelan sambil mengangguk.

   "Dan sekarang kamu keluar dari kelas saya." Arahnya.

   Aku kaget setengah mati. Eh tidak setengah mati sih. Gila ini dosen bener bener tidak mau melihat wajahku.

  "Kenapa?" Tanyaku berani.

  "Saya tidak suka siswi yang tidak fokus seperti kamu. Kamu bisa keluar." Usirnya dengan tegas. Mata tajamnya memandangku dengan tatapan agak sinis.

  Mau tak mau, aku melangkahkan kakiku keluar dari kelas Pak Rey. Baru aja khayalan membuatku terbang tapi dihempaskan oleh kenyataan.

   Aku melangkahkan kaki menuju cafe.
Lantas aku memesan cappuchino dan mengambil tempat duduk.

  Suasana cafe yang tenang membuatku memikirkan cara mendapat hati dingin suamiku.

    Tak dapat idea apapun membuatku mengusap kasar wajahku. Lantas, mengambil   earphone  di tasku dan menyetel lagu kesukaanku. After the heart break.

   Saat tiba pada reff keduanya, aku mulai menyanyi nyanyi kecil mengikuti lirik lagunya.

  Have you ever seen the sun after the heart break?
Frozen somewhere in time.
Have you ever seen the star after the world good bye?
   
I am lost in the dark
Wanna be where you are
So hard to keep it together
When you pulled me apart
Hounted by your disguise
Disappeared with the light
Days and night feel like forever
And my innocence has died.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mengejar Cinta Pak Dosen!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang