|| Part 2 || Lembar Baru

131 35 30
                                    


 _ HAPPY READING _
Para readers ku tersayonkk🤗
Pagi ini harus tetap kuat ya!
Voment nya ditunggu beb🤗😚😙 

࿇ ══━━━✥◈✥━━━══ ࿇

OH iya! Kalo ada typo, mohon di komen di bagian situ ya🤗

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

     Ara di make over kembali dengan riasan pengantin. Gaun yang aslinya dipakai Echa, sekarang melekat ditubuhnya.

   Oma sudah mengabari keluarga pengantin pria. Awalnya terjadi sedikit kemarahan.

  Yaiyalah. Siapa juga yang gak marah. Berapa jam sebelum akad, pengantin kabur. 

  Untungnya keluarga lelaki menerima keputusan pengantin perempuannya diganti karna keluarga mempelai lelaki juga dari golongan atas. Mereka tidak mau malu.

   Setelah di make up, sekarang Ara duduk dikamar di temani sahabat setianya, Keyra.
 
   Keyra mendapat kabar bahwa Ara bakalan nikah, lantas menuju kerumah nenek Ara.

   Dia menatap sahabatnya. Kenapa kali ini nasib sahabatnya buruk. Tak ada senyum diwajah calon istri itu.

  "Kalau lu mau kabur, ayok sekarang. Gue bikin lu gak ketangkep." ajak Keyra.

  Ara tertawa kecil melihat tingkah sahabat sejatinya ini. Hanya keyra yang ia beritahu kabar ini.

  "Kok lu ketawa sih? Ayok buruan mikir."

  "Gak. Gue gak mau bikin Oma apalagi bunda khawatir." Kata Ara.

   Keyra menghela nafas. Sahabatnya ini memang keras kepala.

   "Terserah lu ah. Gue kesel. Kenapa harus  sahabat gue nikah dulu. Kan gue bilang, gue dulu baru elu." protes Keyra.

  "Takdir gue, key."

  Tiba tiba pintu terbuka, menampilkan sosok wanita yang tersenyum ramah. Dia mengahampiri Ara dan langsung memeluknya.

  Ara kaget. Dia tidak tahu ini siapa. Bahkan wajahnya juga asing. Sama juga, keyra bingung melihat ibu ibu ini.

  "Mama Anya, sayang. Ibunya calon suami mu. Rey." Kata Anya setelah melepas pelukannya.

   Ara menyalami tangan calon ibu mertuanya ini. Entah mengapa dia suka sama mertuanya ini.

  Anya memandang wajah menantunya. Hatinya hangat melihat senyuman yang disunggingkan diwajah Ara.

  "Ara, tante." Ara memperkenalkan diri.
Anya tersenyum saat melihat kekikukan menantunya itu.

  "Panggil mama aja. Sama kayak Rey. Mama yakin kamu pantes buat Rey." Ucap Anya.

  Ketimbang Echa, Entah mengapa dia lebih menyukai gadis didepannya ini. Dia juga yakin, gadis ini terbaik buat Rey, anaknya.

   "Ayo ke bawah. Orang udah nunggu semua." ajak Anya.

  Ara mengangguk kepalanya dan menyambut uluran Anya. Dan sekarang dia diapit oleh keyra dan mama mertuanya

Ara Pov

  Semua mata menatapku saat ku menuruni tangga menuju tepat akad nikah.

  Aku lihat calon suamiku menoleh melihatku. Tanpa berkedip mata. Tapi sepertinya aku pernah liat.

  'Apa dia tau aku bukan Echa?' batinku.

  Aku duduk tempat pengantin perempuan. Diapit bunda dan mama Anya . Serta di sebelah bunda, Keyra.

Mengejar Cinta Pak Dosen!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang