13. The reality

13 5 26
                                    

typo jalan ninjaku
Happy reading!
.
.
.

DUAGH!

"ARRGHH!"

Mei nendang Janu dengan kekuatan penuh.

Nyatanya tidur dengan Mei yang berada di pelukan adalah khayalan Janu semata. Sahabat tsundere-nya itu mana mau tidur berbantalkan lengan Janu. Apalagi berada dalam pelukannya. Itu tidak mungkin miskah!

Janu cuma cemberut saat Mei melalui dirinya. Menuju kamar mandi untum membersihkan diri. Seolah sadar akan satu perbuatannya, Janu segera mengendap-endap keluar dari kamar Mei.

"MUKA GUE-- JANUUU SINI LO MONYET!! MUKA GUE BUKAN KANVAS YA ANJ-ASH!"

Janu hanya tertawa saat mendengar teriakkan dari sahabatnya itu.

––

"pagi ma" ujar Mei saat isa sampai di ruang makan.

Sambil menata makanan Ratna menjawab "eh tuan putri sudah bangun, mari sarapan saya sudah—"

"ish mama ih!" Mei mengerucut tak suka. Padahal masih jam 9 pagi, seolah-olah ia bangun saat fajar sudah di atas kepala.

"Janu tadi kenapa Mei-nya ngga di bangunin?" Tanya Ratna. Karena tadi waktu Janu berkunjung, ia menyuruh pria itu untuk membangunkan anak gadisnya. Namun Janu tak melakukannya.

Ia hanya tak ingin kehilangan pemandangan indah di pagi hari. Wajah Mei saat terlelap. Menurut Janu itu adalah sebuah pemandangan indah–yang tidak akan Janu lewatkan.

"engga tante, takut kena cakar hehe" hehe. He he. H e h e.

Mei cuma menatap tajam Janu. Sambil meremat sendok yang berada dalam genggamannya. Yang ditatap cuma pura-pura gatau.

Lalu Mei sarapan dengan ditemani Ratna dan Janu. Sesekali tawa terdengar karena ulah Janu yang menjahili sahabatnya. Hangat sekali.

–––

"nu!"

"hm"

"ini mau kemana?"

"udah diem. nurut apa kata cogan" bukanya menjawab Janu malah berkata demikian. Membuat Mei jadi cemberut.

"ih ada roti sobek" tanganya yang melingkar di perut janu, mengelus pelan perut cowok itu. Ada enem kotak tjoy. Uwu.

"yaiyalah orang gue kok. Emangnya elo, cuma punya lemak lembut doang. Happy tummy(?) sih jadi ga heran" melepas pelukannya, Mei memborbardir punggung Janu dengan pukulannya.

Keduanya kini tengah berada di atas motor bebek Janu. Bebek bermesin itu membawa Janu dan Mei ke pusat kota.

Pusat kota yang menjadi saksi bisu tulusnya cinta yang dibawa oleh Janu kepada Mei.

"nu mau itu" tunjuk Mei saat ia melihat jajanan pinggir jalan.

Janu hanya diam tidak menanggapi.

"ih Janu mau ituuu~" Kesal, Mei akhirnya melepaskan pelukannya lalu mencubit t3t3 Janu.

"aduh! Kdrt terus lo. ga gamau! terakhir kesini sama lo, lo minta yang aneh-aneh. Ga ya gue gamau"

Janu terus menjalankan motornya hingga menjauhi daerah street food. Mei mencebik. Ia tak lagi memeluk Janu.

Tangan Janu terulus untuk meraih tangan Mei. "pegangan kalo gamau nyungsep" ucapnya setelah berhasil melingkarkan tangan Mei kembali di perutnya.

"mau jajan Januuu~" rengek Mei sambil menepuk-nepuk perut Janu.

"iya ini kita mau jajan Mei. tapi bukan street food yang kemarin"

"tapi gue mau kue tete sama cilok yang kemarin"

"muka udah sebelas duabelas sama cilok masih aja. ga, kali ini bakal lebih dari sebungkus cilok sama kue tete"

Lalu melajukan motornya lagi. Entah, kemana Janu membawa crush masa kecilnya itu pergi.









.
.
.
.

- to be continue -

maakkk aku juga pengen jalan-jalan 😭
ga nginep di draft karena barusan ku ketik
pstt.. ini gue ngetik di belakangnya cctv gaes akwoskaoaok

see you!❤️

vote comment janlup!
Mwah!😘

My Bestfriend My Boy-friend Too || ft. Kim JonginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang