9. keluar

10 6 26
                                    

happy reading!
.
.
.
.

Pagi datang. Janu yang merasa kedinginan pun akhirnya membuka mata. Lalu keluar dari kolong kasur Mei. Omong-omong, Ratna sudah berada di dapur dengan peralatan masaknya.

Melihat sang tuan rumah masih asyik bergelung dalam selimut, sebuah ide terlintas di otak Janu. Minggu pagi ini sangat terik. Bahkan tak ada awan sama sekali ketika Janu membuka gorden kamar Mei.

Cahaya matahari langsung masuk begitu Janu menyibak gorden tersebut.

"bentar maa, Mei masih ngantuk inilo" gumam Mei dengan mata terpejam. Lalu membalikkan tubuhnya untuk menghindari silau.

Janu menendang kecil kaki Mei yang menggelantung.

"mama ih apaansi" lalu menarik kakinya, menyembunyikan dalan selimut.

"mei bangun elah, ini gue janu"

"hm?"

"mei anjir gue pulang nih"

"hm"

Gaguna banget rasanya. Janu udah mau pundung aja kalo ga inget Mei ini crush-nya.

Karena kesel, Janu akhirnya ngebuka lebar-lebar gorden Mei. Lalu menarik kasar selimut yang Mei gunakan.

"aarghh! mama-AAA! JURI-HMP!" Janu mendekap mulut Mei.

"heh! ini gue anjing, main tereak jurig aja, mana ada jurig ganteng gini dan satu lagi jangan ngomong mulut lo bau jigong" lalu melepas tangannya dari mulut Mei.

Mei yang masih setengah sadar pun mengerjap-ngerjapkan matanya.

Oiya janu-- "lo kok bisa disini sih????" pekik Mei tertahan.

Janu pun duduk bersebelahan dengan Mei, tak lupa tanganya yang bertengger di pinggang gadis itu ; memeluknya dari samping.

"kata gue bau, ko nempel?" Mei nyeletuk setelah hanya 15 menit mereka saling diam. Kepala Janu yang semula menyender di bahu sahabatnya kini mendongak.

Lucu, imut gemesin pengen gue caplok aja -janu

Mei yang habis bangun tidur, dengan muka kucel malah kelihatan imut dimata Janu. "capek, gini bentar ya?"

"hm"

Lalu keduanya kembali terdiam. Dengan Janu yang masih memeluk Mei dari samping dan Mei yang menepuk-nepuk punggung Janu.

"minggir, mau mandi"

"ikut"

Janu nyengir, Mei mendelik. "PULANG SONO DASAR AUTIS"

.
.
.
.
.

"ma sebenarnya ini mau kemana sih? kok rapih banget"

Sepulangnya Janu -yang turun lewat balkon- Mei segera bersiap. Karena teriakan Ratna sudah mendengung di telinganya.

Keduanya kini telah rapih dengan setelan formal. Warna gelap.

Kaya mau ke pemakaman anjir -Mei

"udah sih ikut aja jangan cerewet" sahut Ratna. Kemudian Ratna dan Mei pun pergi ke suatu tempat.






- to be continue -
vomment-nya ya chingu janlup!
itu berarti banget buat pemula kaya aku :')

Sebenarnya ini mau di up besok. Tapi aing gatau besok masih bisa on apa tida :( /sad/

see you❣️

My Bestfriend My Boy-friend Too || ft. Kim JonginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang