vote, comment and happy reading!
.
.
.
.
.🌲🌲🌲
"MEINA MEINA MAIN YUK! MEINA YUHU!"
Ratna keluar masih dengan apron yang melekat pada tubuhnya. Si pelaku demo hanya meringis mengetahui bahwa sang ratu-lah yang keluar.
"ya Allah kamu toh , tante pikir siapa, ayo masuk dulu, mei-nya masih merem"
"makasih tante cantik"
Minta di tabok Mei kayanya ni orang.
_____
Saat Janu memasuki kamar Mei, yang terlihat hanya sebuah gumpalan berbulu.
"bangunin aja gapapa" kata Ratna saat melihat Janu yang hanya diam.
/Pluk/
Mei pindah posisi. Posisi semula yang menggelung tubuhnya kini menjadi miring ke sebelah kanan. Janu melangkahkan kakinya maju. Lalu berjongkok untuk menyamakan wajahnya dengan si pujaan hati.
Innernya meraung di dalam sana. Tidak tahan dengan pemandangan yang ada di depannya.
Tanpa aba-aba—
Chup!
"enggh"
Mei mengerang dalam tidurnya. Merasa terganggu dengan kehadiran benda asing yang hinggap di dahinya.
Ya, Janu mengecup dahi gadis itu.
Gen usil yang bersemayam dalam tubuh Janu pun bereaksi. Tangannya ia gunakan untuk memencet hidung gadis itu. Saat di rasa susah mengambil nafas, Janu pun melepaskannya sambil terkikik pelan.
Lalu berganti pada wajah. Karena gemas, Janu akhirnya menambahkan sepasang kumis pada pipi kanan kiri milik Mei.
Mei? Masih merem sama meluk guling.
Sedangkan tangan Janu sendiri kini sudah bermain-main dengan pipi bulat milik sahabatnya itu.
Entah itu menoel, mencubit bahkan bibirnya pun ikut andil. Mengecup.
Seolah sudah biasa, Mei hanya mengusap pipinya bekas ciuman Janu. Lalu dicium lagi, di usap lagi. Sampai si pemilik pipi bundar itu membuka matanya.
Saat hendak akan mencium kembali pipi Mei—
/Plak/
Mei mencium Janu dahulu. Yang dapat ciuman cuma-cuma itu hanya terkikik geli. Karena dapat menyaksikan wajah merengut milik Mei dengan mata gadis itu yang masih terpejam.
"lo daripada ganggu gue, mending pulang. Gue masih ngantuk Janu~ hoam"
Tak menghiraukan omongan gadis itu, Janu malah ikut merebahkan tubuhnya di samping Mei. Lalu memindahkan kepala gadis itu ke lengannya. Menjadikan lengannya bantal untuk kepala Mei.
Mei yang udah bisa nebak, cuma diem aja. Bahkan gadis itu sepertinya terasa nyaman dengan dekapan Janu.
Lalu yang terjadi selanjutnya adalah, mereka berdua tidur dengan saling berpelukan.
Niat awal Janu yang mengajak Mei untuk main pun hilang. Ia lebih memilih untuk menemani gadisnya tidur ketimbang menghabiskan bensin untuk berputar-putar keliling kota. Bucin.
.
.
.
.
.
.- to be continue -
niat awal main jadi kelon bareng, anget enak nyaman~~
see u seyenq❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bestfriend My Boy-friend Too || ft. Kim Jongin
Fanfiction"Am i your boyfriend?" "Boyfriend? It's Boy-friend" "How about bestfriend?" "You are more than besfriend for me, but you're not my boyfriend. Totally not" ________ Bilang tidak padahal iya. Bilang tidak suka padahal suka. Se-sulit itukah untuk mengu...